🐈3. Unforgettable kiss

2.5K 307 51
                                    

Soonyoung berada di kamarnya, seperti biasa untuk belajar. Dia mencoba fokus dan melupakan bahwa Jihoon tengah bersama pria lain diluar sana.

"Soon!!"

Pintu yang terbuka tiba-tiba membuat Soonyoung terkejut dan tanpa sengaja mematahkan pensilnya.

"Astaga, Jihoon! Ketuk dulu kalau mau masuk,"

Jihoon yang telah melingkarkan tangannya dileher Soonyoung tertawa. Tradisi Jihoon setiap masuk kamar Soonyoung adalah mengejutkan sang pemilik kamar.

"Kenapa kau belajar terus sih?"

Soonyoung terus saja menulis dan tidak menghiraukan keberadaan Jihoon. Dia tentu saja kesal, bagaimana bisa Jihoon tiba-tiba punya kekasih?

"Soonyoung~ kau mengabaikan ku~"

"Lepaskan tanganmu, aku tidak bisa belajar jika kau seperti ini,"

Jihoon melepaskan tangannya, merasa heran kenapa Soonyoung bersikap seperti ini, biasanya saat Jihoon berada di pangkuannya pun Soonyoung tidak keberatan.

"Kau kenapa, Soon? Apa aku berbuat salah?"

Jihoon memutar kursi belajar Soonyoung agar Soonyoung menatapnya.

"Menurut mu?"

Jihoon mengangguk tanda bahwa dia merasa punya salah terhadap Soonyoung.

"Aku pasti punya salah, karena kau tidak akan mengabaikan ku tanpa sebab. Tapi aku tidak tau apa salahku,"

"Kau tidak pernah bilang kau sedang dekat dengan pria,"

"Oh, soal Mingyu! Maafkan aku tidak memberitau mu sebelumnya, aku melakukannya karena terpaksa Soon,"

"Terpaksa?"

''Iya, ada alasan kenapa aku menerima Mingyu. Lagipula aku sama sekali tidak menyukainya, dia terlalu tinggi untuk ku,"

"Aku tetap marah padamu. Bagaimana bisa kau membuat orang lain memiliki mu?"

"Hais Soonyoungie~ aku ini hanya milikmu,"

"Benarkah?"

Jihoon mengangguk.

Soonyoung bangkit dari kursinya dan berjalan mendekati Jihoon yang duduk dipinggir ranjangnya. Ditariknya tangan Jihoon membuatnya berdiri. Jihoon saat ini tepat berada dihadapan Soonyoung.

Soonyoung membisikkan kata ditelinga Jihoon membuat Jihoon kegelian,

"Aku milikmu Jihoon,"

Soonyoung lalu menempelkan bibirnya pada bibir Jihoon. Hanya menempel, tidak lebih. Soonyoung masih menunggu persetujuan Jihoon.

Jihoon tentu saja terkejut dengan apa yang Soonyoung lakukan. Biasanya Soonyoung hanya akan mencium pipi atau keningnya, ini pertama kalinya Soonyoung mencintai bibirnya.

Meskipun terkejut, Jihoon sama sekali tidak menolak bibir Soonyoung. Malahan Jihoon menikmatinya dengan menutup mata dan mengalungkan tangannya ke leher Soonyoung.

Merasa mendapat lampu hijau dari Jihoon, Soonyoung mulai melumat bibir Jihoon. Seketika Jihoon melemas dibuatnya.

Merasa beban dilehernya semakin berat, Soonyoung merebahkan tubuh Jihoon ke ranjang tanpa memutuskan kontak bibir mereka.

Soonyoung menahan bobot tubuhnya dengan kedua tangannya disisi Jihoon, sementara kepalanya dimiringkan ke kiri-kanan, mencari posisi terbaik untuk memperdalam ciuman mereka.

"Hhh.." Jihoon melenguh, membuka celah diantara mulutnya yang dimanfaatkan Soonyoung untuk menyelipkan lidahnya, menyapa lidah Jihoon.

Jihoon menelusurkan tangan kanan ke rambut Soonyoung, mengacak rambut pendek sahabat (rasa kekasih) nya melampiaskan kenikmatan yang baru pertama kali dia rasakan.

Jihoon menepuk pundak Soonyoung memberi kode supaya Soonyoung melepaskan tautan bibir dan lidah mereka. Jihoon tidak kuat lagi, rasanya jantungnya sudah mau meledak.

Soonyoung melepas tautan mereka, menatap Jihoon yang berada dibawah kungkungannya. Mata Jihoon kehilangan fokus, mencoba menatap Soonyoung tapi jantungnya tidak mendukung. Sedangkan bibirnya terbuka meraup udara dan mengkilat karena saliva yang entah milik siapa.

"Soon, seperti nya aku sakit jantung. Dari tadi dia terus berdetak kencang seperti mau keluar dari tempatnya,"

"Benarkah? Aku juga seperti itu,"

Soonyoung mengecup bibir Jihoon sekali lagi lalu memilih berbaring disamping Jihoon sambil menatapnya dari samping.

"Itu first kiss mu kan, Soon?"

"Seperti tidak tau saja, Ji"

"Siapa tau kau sering melakukannya bersama gadis lain diluar sana. Kau kan termasuk bintang kampus yang tampan,"

"Terima kasih. Tapi yang harusnya dipertanyakan adalah kau,"

"Aku belum pernah melakukannya selain bersama mu,"

"Kalau begitu kita sama,"

Jihoon melingkarkan tangannya ke tubuh Soonyoung, mencoba mencari kehangatan.

"Boleh aku menginap disini?"

Jihoon memasang pose yang benar benar terlihat imut di mata Soonyoung. Bagaimana Soonyoung bisa menolak permintaan Jihoon?

"Tentu saja,"

Jihoon semakin mengeratkan pelukannya. Membenamkan wajahnya ke dada Soonyoung. Detak jantung Soonyoung mampu menghantarkan Jihoon ke alam mimpinya. Sedangkan Soonyoung masih mencoba tidur dengan Jihoon yang memeluknya. Akhirnya aroma shampoo Jihoon yang menenangkan berhasil membuat Soonyoung tertidur.

•••

TBC

•••

Agak lama ya? I am sorry, susah tau bikin kiss scene:v

💘💘💘

09/02/2018

【✔】CATCH U ↪soonhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang