🐈4. What?

2K 285 29
                                    

"Kau sudah cari kekasih?"

Jihoon yang tengah duduk di sofa sambil menonton acara tv, terlonjak kaget. Menoleh kearah sumber suara yang tidak lain dan tidak bukan adalah Mamanya.

Jihoon hanya mengangguk membalas pertanyaan Mamanya, terlalu malas dia meladeni orang tua itu.

"Mana buktinya?"

Jihoon mengambil handphonenya, mencari kontak Mingyu dan menekan tombol video call.

"Halo sayang? Ada apa? Tumben kau melakukan vc,"

Terdengar suara serak khas baru bangun dari Mingyu diseberang sana.

"Tidak ada apa-apa sayang, aku hanya sedang rindu padamu. Omong omong, kita sudah berada hari jadian ya?"

Mingyu diseberang sana tampak berpikir,

"Seminggu mungkin,"

Jihoon tersenyum kearah Mamanya, lalu menoleh lagi kearah ponselnya.

"Mingyu-ya, kurasa kita harus mengakhiri vc ini, ibu ku memanggilku,"

"Baiklah, sayang. Bye,"

Mingyu melambaikan tangan didepan kamera. Setelah Mingyu menciumnya (jarak jauh) Jihoon langsung mematikan video call tersebut.

"Bagaimana, Ma? Sudah percaya?"

"Oke, Mama percaya. Kekasih mu juga terlihat tampan, lebih baiklah dari Soonyoung,"

Jihoon mendengus kesal, Mamanya ini benar benar suka membanding-bandingkan Soonyoung. Memangnya salah Soonyoung apasih?

"Oh, iya. Mama akan keluar negeri beberapa bulan kedepan. Dan Mama harap kamu tidak berhubungan lagi dengan Soonyoung,"

Mama Jihoon berbalik membelakangi Jihoon, lalu berjalan meninggalkan Jihoon yang sedang senyum senyum sendiri membayangkan dirinya bisa pergi bebas dengan Soonyoung. Peduli setan dengan omongan Mama nya.

"Oh ya, satu lagi,"

Mama Jihoon menoleh kearah Jihoon lagi, membuat Jihoon langsung menghentikan senyumannya.

"Mama megawasi kamu Jihoon, dan kalau sampai kamu ketahuan menjalin hubungan dengan Soonyoung atau jomblo dalam waktu lebih dari seminggu, Mama tidak segan segan akan memecat Soonyoung dan ibunya, Mengerti?"

Jihoon membulatkan mata tidak terima. Dalam hati dia lega karena dirinya cantik sehingga mudah untuk mencari kekasih, namun dia tidak bisa berjauhan dari Soonyoung dan malah menjalin hubungan dengan pria lain. Tidak, Jihoon tidak bisa! Soonyoung itu belahan jiwa Jihoon!

•••

"Hai, Noona"

Mingyu berjalan kearah Jihoon, sengaja berdiri diantara Jihoon dan Soonyoung, dia tidak ingin Jihooon nya berada didekat Soonyoung.

"Hai, Mingyu''

"Noona, ada kelas hari ini?"

"Tidak,"

"Kalau begitu, ikut aku. Aku ingin mengajak Noona ke suatu tempat,"

Mingyu merangkulkan tangannya ke bahu Jihoon. Soonyoung mendengus kesal, dan Mingyu senang melihat itu.

"Tapi, Soonyoung--"

Jihoon merasa tidak nyaman dengan apa yang Mingyu lakukan, ia mencoba melepas tangan Mingyu dengan sopan.

"Tidak apa-apa, Ji. Lagipula aku bisa pulang sendiri,"

Jihoon memajukan bibirnya beberapa senti, merasa kesal dengan Soonyoung yang tidak peka kalau dia itu tidak ingin pergi dengan Mingyu.

"Tapi aku tidak bisa pergi tanpamu~"

"Hais Jihoon. Sudah, pergilah dengan kekasihmu,"

Soonyoung mencubit pipi Jihoon gemas. Mingyu yang melihatnya sudah seperti kebakaran jenggot.

"Baiklah, kalau begitu. Kau yang serius belajarnya, fighting!"

Sebelum Soonyoung berlari menjauh, Jihoon mencium pipi Soonyoung. Hal itu membuat Mingyu semakin marah.

"Noona, kenapa kau melakukan hal itu didepan ku?!"

Jihoon mengernyit, kenapa Mingyu meneriakinya?

"Memangnya kenapa? Kami biasa melakukan itu,"

Mingyu sudah kehabisan stok kesabaran. Dia melihat sendiri pacarnya mencium lelaki lain dan pacarnya itu malah tidak merasa bersalah sama sekali? Apa ini bisa dipercaya?

"Kau itu milikku Jihoon! Milikku!"

"Siapa bilang? Aku ini ha--"

Mingyu langsung menghentikan ucapan Jihoon dengan menyumpal mulut Jihoon menggunakan mulutnya.

Tanpa persetujuan dari Jihoon, Mingyu melumat bibir Jihoon kasar, sesekali menggigitnya.

Jihoon kaget, tentu saja. Mereka sedang berada koridor yang sangat ramai. Bahkan beberapa orang yang lewat berhenti untuk menonton mereka.

Jihoon menangis. Dia malu diperlakukan seperti ini didepan banyak orang.

Dengan tenaga yang sudah Jihoon kumpulkan, dia sekuat kuatnya menendang selangkangan Mingyu.

Mingyu melepaskan ciuman sepihak itu. Lalu meringis kesakitan sambil memegangi selangkangannya.

"Apa apaan kau hah?!"

"Kau yang apa apaan! Mulai sekarang kita putus!"

Mingyu melotot marah. Dicengkeramnya tangan Jihoon yang mencoba menjauh darinya. Cengkraman Mingyu amat keras, membuat kulit putih Jihoon menjadi memerah.

"L-lepaskan aku,"

"Tidak bisa! Kau tidak bisa seenaknya mengakhiri hubungan kita!"

Mingyu menarik tangan Jihoon untuk menjauh dari tempat itu. Jihoon terus berontak, tangannya seperti mati rasa ditarik sekasar itu.

"Yak! Keling, Lepaskan dia!"

•••

TBC

•••

Aku mau mandi dulu, jadi sampai sini dulu ya:v

Btw, besok Carat Day❣ uhuy,

•••

13/02/2018

【✔】CATCH U ↪soonhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang