Arc 1 : New Life
Chapter 4Republik Eika, Hereactus City
10 September 4566
08.04
Hari ini adalah Hari libur, karena tak ada kegiatan di sekolah, Ayahku bilang ia akan mengajakku ke sebuah tempat yang katanya menarik.
Aku berdiri di depan cermin. Aku merapikan rambutku dengan gel. Pakaian yang kupakai cukup stylish. Sebuah jaket bertudung tanpa lengan berwarna coklat, kaos berwarna putih celana panjang elastis berwarna hitam, dan Sepatu sport yang tak lupa kupakai.
"Hei kau sudah siap? Kita akan berangkat!. "
Suara pria dewasa menggema, karena persiapanku sudah selesai Aku keluar dari kamar untuk menemui Ayah.
Kulihat Ayah tengah berdiri diruang tamu sambil mengobrol dengan ibu. Aku mendekati mereka, Ibu menyadari keberadaanku dan tersenyum kearahku.
"Kau sepertinya sudah siap, Gi'en. " ucapnya sambil mengusap dengan pelan rambutku.
"Umm, sepertinya begitu. " kataku malu-malu.
"Ayo, kita berangkat Gi'en. Tinggalah di rumah baik-baik Honey. " ucap Ayah sambil menarik tanganku.
Kami masuk mobil milik Ayahku. Dia duduk dikursi pengemudi, menyalakan mesin mobil lalu melaju dengan santai di jalan raya.
"Kita akan kemana, Yah?. "
"Hunter Hall. "
"Be-benarkah?. " tanyaku dengan wajah kaget.
Aku benar-benar tak menyangka kami akan pergi ke tempat itu, kukira kami akan pergi ke tempat rekreasi atau semacamnya.
Hunter Hall adalah tempat latihan para Hunter dan Huntress. Disana Hunter atau Huntress akan ditransfer ke sebuah Battlefield. Didalam Battlefield Hunter atau Huntress akan melawan monster/makhluk yang telah ia tentukan sebelumnya, Hunter atau Huntress juga menentukan jumlah musuh yang dilawan.
(Note : Battlefield adalah tempat buatan yang bisa berupa hutan, pantai, perkotaan, danau, langit dan tempat lainnya.)
Sekitar 15 menit kemudian kamis sampai di Hunter Hall. Disana terlihat banyak orang yang masuk dan keluar dari pintu utama.
Kami masuk ke dalam Hunter Hall dengan berdesak-desakan. Untungnya Ayah selalu memegangi tanganku, kalau tidak aku mungkin sudah terbawa arus pengunjung.
Setelah memasuki Hunter Hall aku melihat banyak sekali tabung yang berdiameter sekitar 3 meteran bertebaran di setiap sudut ruangan.
"Ahh, disana terlihat kosong. Ayo kita kesana. "
Ayah menarik tanganku pada tabung yang tak jauh dari posisiku sebelumnya.
Ayah berdiri didepan sebuah papan disamping tabung tersebut.
[Silahkan pilih Battlefield apa yang anda gunakan?]
"Hutan. "
[Musuh apa yang akan Anda lawan?]
"Grimm. "
[Berapa jumlah Grimm yang ingin Anda lawan?]
"Dua puluh. "
[Silahkan masuk dan semoga beruntung]
Bwosh!
Pintu tabung itu terbuka secara otomatis. Aku dan Ayahku masuk ke dalam tabung itu dengan santai. Tak lama kemudian pintu kembali tertutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break The Line
FantasySenjata modern? Ya, mereka memilikinya. Peradaban tinggi tapi penuh dengan konfilk? Organisasi jahat? ilmuan gila yang menciptakan mahluk jadi-jadian? Yah mereka memilikinya. Naga? Ya ada, mereka membawa Hyper Canon dipunggungnya. Iblis? Ya ada mer...