Miracle Item

12 6 0
                                    

Arc 1 : New Life
Chapter 3

Republik Eika, Hereactus City

1 September 4566

06.45

Matahari mulai menampakan sinarnya. Burung-burung berkicau riang. Kendaraan di jalanan mulai ramai. Kota Hereactus telah bangkit kembali pada pagi ini.

.....

Aku terbangun beberapa menit lalu, sekarang aku tengah duduk di kasur sambil memainkan Hipo milikku.

Hipo adalah teknologi lanjutan dari Handphone. Hipo berbentuk jam tangan yang mengeluarkan hologram. Fiturnya memiliki banyak ke samaan, dengan beberapa fitur tambahan.

[New Message : From Yamada

Kau sudah berangkat?]

Yah sebenarnya kontak Hipo milikku hanya berisi Ibu, Ayah, dan Yamada saja. Aku tak terlalu dekat dengan teman sekelasku yang lainnya.

[Message : For Yamada

Aku belum berangkat, memang kenapa?]

[New Message : From Yamada

Aku akan menjemputmu! Ada suatu hal yang ingin ku bicarakan denganmu]

Aku tak tahu apa yang akan dia bicarakan akan tetapi itu mungkin adalah hal yang penting. Aku memutuskan untuk bersiap-siap terlebih dahulu.

.......

07.32

Jam masuk sekolah adalah jam 08.00 kebanyakan prang memilih berangkat jam 07.00-07.45 cukup siang dibandingkan jam kerja yang biasanya dimulai dari jam 07.00,karena itu ayahku sudah tidak ada di rumah sekarang.

Aku berdiri di depan rumah sambil menenteng tas, berkali-kali ku lirik jam. Seharusnya Yamada sudah menjemputku tapi mobil yang biasa mengantarnyapun tak terlihat.

Yamada memang orang kaya, dia peegi ke sekolah diantar oleh supirnya. Ayahnya seorang CEO perusahaan, ibunya perancang busana yang cukup terkenal.

Dia lahir dari keluarga non-Hunter, ayahnya percaya uang lebih berkuasa daripada Kekuatan. Ayahnya juga sering memberitahu Yamada bahwa suatu hari Yamada akan menggantikannya di perusahaan, tapi Yamada yang ingin menjadi Hunter tentu menolaknya.

Brrrrmmm!  Brrmm!

"Gi'en masuklah!. "

Karena kebanyakan melamun Aku tak menyadari mobil SUV berwarna hitam. Kaca belakangnya terbuka memperlihatkan wajah Yamada.

Aku mendekati mobil itu, membuka pintu belakangnya lalu masuk dan duduk nyaman tak lupa aku menutup kembali pintu mobil itu.

Mesin mobil menyala kembali lalu melaju dengan cepat.

Aku melihat Yamada yang tersenyum bahagia padaku. Aku mencoba menebak sumber kebahagiaannya.

"Punya game baru?. "

Dia menggelengkan kepalanya, "tidak, tebak lagi!. "

"Wanita cantik?. "

"Tidak. "

"Ok, Aku menyerah jelaskan padaku apa yang terjadi. " dia tertawa gembira lalu memegang kedua bahuku.

"Aku... Berhasil... Mengaktifkan Airyku!!. Hebat bukan? Minggu kemarin saat kau berhasil mengaktifkan Airymu, aku sangat iri padamu. Tak kusangka seminggu kemudian Aku akan menyusulmu!. " ucapnya penuh semangat sambil menggoyangkan tubuhku.

Break The LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang