Scabiosa: [4]

83 16 0
                                    

“Maaf, tapi aku nggak pernah lihat kamu sebelumnya.”

Tak kusangka, kalimat itulah yang kudengar setelah beberapa tahun sosoknya tak pernah lagi muncul di depanku.

Laki-laki itu memalingkan wajahnya. Ia benar-benar tak menghiraukanku. Malah sekarang manusia itu sudah beralih fokus pada handphonenya.

Disaat aku masih kesulitan harus bertindak seperti apa, sosok laki-laki itu malah memasang headset di telinganya dengan santai.

Apa aku salah mengenalinya?

Apa sosok di depanku ini bukan dia?

Tapi, ingatanku tak mungkin selemah itu, apalagi ini tentang dia.

Dan aku pun tak mampu menanyakan lebih lanjut tentang hal itu kepada seseorang yang saat ini sudah melipat kedua tangannya di depan dada. Punggungnya bersandar tegap pada bangku kereta. Kedua matanya terpejam.

Sementara aku disini berusaha mati-matian untuk menahan jantungku yang sudah keterlaluan ini.

ScabiosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang