Perfect

635 109 11
                                    

Of Music And Me

By

Fallforhoon

Disclaimer :

Semua karakter tokoh, kata-kata, dan perilaku tokoh di dalam FF tidak bermaksud menjelek-jelekkan tokoh dari segi manapun. FF ini murni dari pemikiran otak saya. Jadi, jika ada kesamaan mungkin hanya sebuah kebetulan^^

Warning:

Kind of weird , Typo(s), BoyxBoy.

It's Jicheol!

Don't Like! Don't Read!

Don't be a Basher!

HAPPY READING!^^














Seungcheol tidak pernah merasa secanggung ini. Mungkin ini kali pertama seungcheol merasa canggung dengan seseorang. Dan anehnya, seseorang itu adalah namja, bukan yeoja. Sejak satu jam yang lalu, lantai seolah menarik untuknya. Atau, ia hanya enggan untuk menatap seseorang yang berada didepannya. Meskipun ia yakin seseorang itu tidak dapat balik menatapnya.

"A-Aku khawatir aku harus kembali, nuna." Seungcheol menatap jiyeon yang duduk dihadapannya.

"Makanannya belum sampai." Jiyeon mengangkat alisnya. "Tunggu sebentar lagi, oke?"

Seungcheol menggelengkan kepalanya. "Shiftku masih berlangsung dan aku harusㅡ"

"Jangan beralasan untuk menemui jihoon, oke? Kau bahkan mencarinya belakangan ini."

Seungcheol membeku. Ia menatap jihoon yang perlahan mengangkat kepalanya dengan mata yang membulat. "M-Mwo?"

"Kukira kalian dekat," Jiyeon mengedikkan bahunya santai. Sedikit terkekeh saat melihat rona pink di wajah adiknya itu.

"Tidak."

"Ya."

Seungcheol menatap jihoon dengan alis yang tertekuk. Ia mengatakan 'ya' sementara jihoon mengatakan 'tidak'? Apa jihoon enggan mengakui jika ia mengenal seungcheol?

Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal saat jiyeon menatap mereka berdua bingung. "Jadi apakah itu ya, atau tidak?"

"Ya."

"Tidak."

Jihoon yang kali ini menekuk alisnya. Sementara seungcheol hanya memejamkan matanya. Ia merasa tampak bodoh saat ini.

"Oke, oke. Terserah." Jiyeon melambaikan tangannya diudara. "Aku tidak peduli kalian dekat atau tidak, sekarang habiskan makanannya baru aku akan membiarkan kalian pergi." Lanjutnya saat para pelayan datang dan menyimpan banyak makanan didepan mereka.

Seungcheol menghela nafas lelah. Ia merutuki tindakan bodohnya yang bercerita seperti itu pada jiyeon. Bagaimana mungkin ia mengatakan bahwa ia sedang menunggu seseorang pada jiyeon, yang ternyata adalah adiknya sendiri?

Jihoon tidak bisa menatapnya, itu untung nya. Sehingga ia tidak dapat melihat seberapa merah muka seungcheol saat ini. Ia mungkin hanya dapat merasakan kegugupan seungcheol lewat suaranya. Tapi seungcheol yakin, jihoon bahkan tidak peduli akan itu. Jihoon hanya tahu namanya, itu saja. Ia hanya tahu seungcheol adalah pria yang memiliki kesan pertama buruk sebagai penjaga gerbang parkir.

Mereka makan dalam diam. Jiyeon hampir mati kebosanan. Setiap kali ia berkata, seungcheol maupun jihoon hanya akan berkata "iya", atau "tidak", atau "ah, begitu." dan setelah itu mereka kembali diam.

[➖] Of Music And Me ; JicheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang