VETERAN OKE COY
Gue, Beler, Yando, Codet, Micul, kecuali Lutfhi berkumpul di lorong kelas, lantai dua gedung atas. Sudah biasa, berbagi rokok, berbagi cerita. Para veteran, kata anak-anak sekolah, keren, kata beberapa anak cewek, bandel, kata para guru, GGS(ganteng-ganteng sotoy), kata beberapa teman cewek kami, Solidaritas, kata kami.
Mungkin kalian mengingat beberapa remaja bodoh ini dari beberapa saat yang lalu, sekarang kita perkenalin sisanya.
Kenalin, Yando, temen gue dari smp si pemalu dan gengsian yang mukanya kayak blasteran luar padahal asli made in indonesia, kalo dia lewat semua cewek pasti bakal ngelirik.
Ada Aldo si codet, sekelas dengan Yando yang juga temen gue dari smp, pembangkang yang keras dan suka melawan guru tapi punya solidaritas tinggi ke temanya, ciri khas codetnya sesuai dengan julukanya yang merupakan jagoan sekolah, setiap dia lewat muka berwibawanya yang tampan hitam manis bikin cewek-cewek enggak mungkin mandang dia sebelah mata.
Ada juga si Micul yang pendiam tapi jago ngalusin cewek-cewek, ssstt.. dia itu bandarnya sekolah yang semua anak tahu, cewek-cewek enggak selalu noticed dia di awal tapi sekalinya dia chat dengan cewek, gak mungkin nolak.
Dan yang terakhir Lutfi, si ganteng yang penuh percaya diri, dia itu temen veteran sekelas gue yang jarang banget masuk, hari ini masuk, besok menghilang dan begitu seterusnya. mungkin cuma tuhan yang bisa bawa dia ke sekolah, ajaib kalo bisa liat di sekolah, bahkan lo bisa dibilang menyebarkan hoax kalo dia masuk. tapi anehnya cewek-cewek kenal dia, dia akrab sama semua cewek begitu juga semua cewek akrab sama dia. hari ini dia masuk, tapi menghilang di tengah jam pelajaran, loncat pagar, kata beberapa saksi mata.
"Luthfi mana nih?" kata aldo si Codet.
"Menghilang, kan dia alien," kata Beler.
"Paling loncat pagar," cetus Yando.
"Hmm, pantes gak dikelas," sahut gue.
Beler yang paling sering nyamper gue dikelas, kalau Luthfi gak masuk. Karena Luthfi hampir gak masuk setiap hari, Beler nyamper gue hampir setiap hari. Begitu juga saat berkumpul seperti ini, gue kesini setelah Beler nyamper gue dikelas. Gue belum bilang apa-apa soal Dina, dan juga belum nanya apa-apa soal Dina, gak penting, ngerusak suasana, pikir gue. Mending gue merokok, sama mereka, Veteran Oke Coy.
"Ndo, ayuk kantin" ajak gue ke Yando.
"Gak ah, nanti aja bareng-bareng."
"Lah, masalah perut mah masing-masing" sahut gue. Dia sering begitu, malu kalau jalan sendiri, aneh. Gengsi katanya. Gue gak paham.
Kalau begitu Codet yang gue ajak, dari mukaknya kayaknya laper.
"Det, kantin?"
"Duluan aja Dhan, ini masih panjang rokoknya," jawab Codet.
KAMU SEDANG MEMBACA
CORETAN SI PELAJAR BODOH
Non-FictionGue dhani. di hari-hari yang terasa datar, setiap hari cuma kalau gak laper, ngantuk, ya.. palingan kangen kamu. jangan tanya kenapa, kamu gak akan ngerti. pikiranku masih padamu seperti pertama kita bertemu. gue mengambil kertas, kesal, dan gue mul...