THE PART WHERE I BECAME A BRAVE MAN

138 12 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


THE PART WHERE I BECAME A BRAVE MAN


"Van, lo mungkin udah tahu dari anak-anak kalau gue sebenarnya lagi deketin kinan" jevan gak terlihat kaget sama sekali waktu gue bilang kalau gue lagi deketin kinan.

"gue tahu kok" kata jevan sambil menawarkan rokok kepada gue.

"sorry bro, tapi gue sebelumnya gak tahu kalau lo udah duluan deket sama kinan" gue mengambil sepuntung rokok dari jevan.

Jevan menyalakan rokok gue tanpa memberikan koreknya seperti di film-film gangster, seperti gangster yang menyatakan persaudaraan diantara mereka, gue jadi penasaran apa yang bakal dia jawab soal gue yang mendekati kinan.

Hari ini sudah malam, hanya ada beberapa teman gue di taman tongkrongan, tepatnya di kolong perosotan taman. Gue dan jevan sedikit memisah dari mereka, kita berdua duduk di bangku taman yang agak jauh dari perosotan. Kita berdua bukan tanpa sengaja duduk seperti ini, sebelumnya kinan pulang diantar teman gue karena kinan bingung, dia merasa tak enak kalau harus pulang dengan salah satu diantara gue dan jevan. Karena itu gue dan jevan mulai membicarkan persoalan ini.

"santai aja kok, kinan juga sering cerita tentang lo" kata jevan.

"kinan udah tahu kalau gue suka sama dia?"

"dia tau, dari sikap lo ke kinan gampang di tebak dhan. Kayaknya gak ada yang gak tau"

"hmm gue jadi gaenak sama lo. Tapi ya lo tau, perasaan kan muncul gitu aja dan gue gak tahu kalo lo lagi dekat sama kinan. Masa kita berantem cuma gara-gara cewek"

"santai aja kali dhan, kaya baru kenal aja. Ya kalau dia mau sama lo, gue juga gak bakal maksa"

"yaa gak gitu juga bro" kata gue sambil menawarkan segelas es teh.

"gue juga gak maksa dia harus sama gue, pilihan kan ada di tangan dia, gue cuma bisa berusaha. Eh gini aja, kita bersaing secara sehat. Dan kalau dia milih lo, gue gak akan ganggu lagi, gimana?" sambung gue.

"hmm gue setuju. Lo boleh kok deketin dia, gue juga bukan siapa-siapanya yang bisa ngelarang"

"thanks van" gue dan jevan melakukan toss kepalan tangan ala-ala orang barat.

Semenjak percakapan itu, gue jadi semakin semangat mendekati kinan. Gue dan jevan juga baik-baik saja. Malah ada yang lucu dari gue dan jevan, justru kita berdua saling mengalah dan berkompromi. Kita berdua malah saling menawarkan untuk mengantar kinan pulang, kalau jevan gak bisa mengantar dia pulang, gue akan mengantarnya, begitu juga sebaliknya, bahkan gue dan jevan saling berkomunikasi tentang apa yang terjadi dengan kinan belakangan ini. Mungkin kinan belum tahu soal gue dan jevan yang sudah menyatakan bersaing secara sehat. dia gak perlu tahu, sang ratu cukup menikmatinya saja.


***

Sekarang luthfi si alien misterius itu udah gak pernah masuk sama sekali. Padahal dia boleh aja masuk sekolah, karena dia memang belum resmi keluar dari sekolah. Tapi yaa sepertinya dia sedang merawat ibunya, mungkin itu alasan dia selama ini jarang masuk sekolah dan sering cabut dari sekolah tiba-tiba. Gue jadi mengerti kenapa dia selama ini memperlakukan cewek-cewek dengan baik, dan dekat dengan semua cewek di sekolah, mungkin dia mengingat ibunya. Gue juga jadi mengerti seperti apa kinan dan luthfi, yaa gue rasa luthfi menjaga dan merawat kinan karena dia memperlakukan dan menyayangi wanita seperti ke ibunya, yaa gue jadi lega karena hubungan mereka gak lebih dari itu, tapi Si kampret ini keren juga kalau di pikir-pikir.

CORETAN SI PELAJAR BODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang