Tengah hari ini, kampus UB3 (Universitas Bersama Bangun Bangsa) kampus tempat Annasya kuliah. Begitu cerah dibandingkan dengan hari kemarin. Matahari berpijar begitu terik, cahayanya menembus kelas Annasya. Hembusan angin disertai debu menambah panas udara.
Tapi raut wajah Annasya tidak secerah hari ini. Wajah nya terlihat layu dan sendu, bibir nya pucat pasi, tangan nya terus saja memegangi dahinya. "Nasya, kamu sakit?" Tanya Liana. Annasya hanya mengangguk. "Pasti karena kehujanan semalam, mau ku antar pulang?" Tanya Liana lagi
"Tidak na" jawab Annasya lemahTak tok tak tok. Suara sepatu Bu Sinta terdengar semakin mendekat "Baiklah semuanya kita mulai saja rapatnya"
Sudah sejam berlalu... Annasya tidak begitu memperhatikan bahasan rapat bina desa hari ini. Dia terlalu fokus dengan rasa sakitnya.
Krek.. tiba tiba pintu ruang rapat terbuka. Ada seseorang yang terlambat datang.
Dia langsung duduk di samping Annasya.Annasya tidak begitu memperhatikan siapa yang datang. "Bruk.." Annasya tergeletak, dia pingsan
Nasyaaaaaa.. teriak LianaBersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pasti Bertamu
Teen FictionJodoh pasti bertamu merupakan cerita tentang seorang Annasya. Kisah nya sangat romantis dan humanis! Sangat menggugah jiwa, memberikan nafas baru untuk ruhani yang merindukan nur ilahi. Yuuuukkk segera baca biar gak penasaran.