Di klinik, sayup sayup mata Annasya mulai terbuka. Liana segera menghampiri Annasya
"Kamu tidak apa apa Nasya?"
"Kepala ku pusing, Na"
"Aku antar kamu pulang ya?"
Annasya hanya mengangguk
Liana memapah Annasya keluar dari klinik.1 minggu kemudian..
Bus melaju dengan kecepatan 60 km/jam mengarungi jalan menuju desa suka senang, wonosari jawa tengah. Melewati persawahan yang mulai menguning, para petani tampak siap panen. Pohon pohon mengiringi perjalanan mereka dan gunung gunung seolah menyambut kedatangan mereka di desa.Sedangkan di dalam bus, hiruk pikuk mahasiswa UB3 asik dengan kegiatan masing masing, menambah ragam keistimewaan dalam perjalanan. Liana dan Dinda asik membicarakan list perjalanan mereka selama di desa nanti, Fahri dan bu Sinta sedang koordinasi rencana kegiatan selama di desa Dan Annasya hanyut dalam bacaan Al Quran nya.
Di barisan bangku sebrang Annasya, ada yang diam diam memperhatikan Annasya begitu dalam. Sesekali tatapan Annasya dengan dengan dia bertemu, tetapi Annasya tidak menghiraukannya, karena Annasya juga tidak mengenalnya, "Mungkin perwakilan dari fakultas lain untuk ikut program Bina Desa juga". Bicara nya dalam hati
"Kenapa Mam?" Tanya Dinda, yang menyadari kalau Hammam selalu melihat ke arah mereka bertiga
"ah.. Hmm.. Tidak apa apa, Din".
Hammam jadi kikuk karena ketahuan sedang memperhatikan mereka.
"Kamu kenal dia, Din?" tanya Liana penasaran
"iya, dia Hammam Amanullah. Ketua BEM fakultas ekonomi". Jawab Dinda
"Ganteng". Celetuk Liana
"Lianaaaaaaaaaa. Mulai deh" Dinda mengernyitkan dahinya
"hehehehehehehe, piissss" Liana nyengir kuda sambil mengacungkan 2 jarinyaBus merah yang mereka tumpangi tiba tiba berhenti
Bersambung..
Sebelum melanjutkan baca cerita bersambung nya, yuuukk follow dulu
Desy7aydillah
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pasti Bertamu
Teen FictionJodoh pasti bertamu merupakan cerita tentang seorang Annasya. Kisah nya sangat romantis dan humanis! Sangat menggugah jiwa, memberikan nafas baru untuk ruhani yang merindukan nur ilahi. Yuuuukkk segera baca biar gak penasaran.