👑PART 2

346 41 7
                                    

Winwin dan Mina berhenti setelah menemukan sebuah rumah tua. Rumah itu adalah milik seorang kakek tua, berada ditengah-tengah hutan dan masih sangat tradisional serta dibangun dengan kayu khas.

" Kau haus? Aku akan mengambilkan air untukmu,"

" Tidak usah," Winwin menolak. Kakek tua itu keluar dari rumahnya dengan pakaian lengkap layaknya petani. Tapi sebenarnya dia hanya bekerja sebagai penebang pohon dan menjualnya menjadi kayu bakar.

" Oh, Mina-sshi. Sejak kapan kau datang? ", tanya sang kakek pada Mina. " Baru saja," jawab Mina. Sang kakek mengalihkan perhatian pada Winwin.

" Dan.. siapa anak ini? Temanmu? "

" Ne, mobilnya mogok. Aku boleh minta bantuanmu kan? ", tanya Mina. " Tentu saja," jawab sang kakek dengan senang hati. Mina tersenyum. Sang kakek meletakkan kapak yang dia bawa dari dalam rumah ke mobil pick-up nya.

👑👑👑

Winwin duduk didalam mobil sang kakek tua, sementara mobilnya yang mogok di geret dibelakang mobil yang mereka naiki saat ini. Winwin membuka maskernya, meski ia agak sedikit terkejut dengan bau bensin yang beredar didalam mobil kakek tua itu.

Kakek tua itu tersenyum pada Winwin. Winwin hanya membalas tersenyum tipis. " Kau pasti bukan orang sini," ujar sang kakek menghakimi. Winwin tersenyum," Ne, aku dari Wenzhou," jawabnya.

" Iya. Terakhir kali aku kesana aku seusiamu, iya aku masih ingat," ujarnya dengan suara khas orangtua. " Itu untuk pertama dan yang terakhir,"

" Kakek ke Wenzhou? "

" Bukan, tapi Guangzhou,"

" Oh... ", Winwin mengangguk. Harus dimaklumi, terkadang orangtua tidak akan selalu mengerti dengan apa yang kita bicarakan dan yang dia bicarakan. " Rumahmu dimana anak muda? Eh... "

" Winwin. Namaku Winwin," ujar Winwin menjawab kebingungan sang kakek.

" Ah ne. Winwin. Dimana? ". Sang kakek belok ke mana arah yang ditunjuk Winwin. Menginstrukannya jalan menuju ke rumahnya.

Sesampainya didepan rumah Winwin, sang kakek terkejut. Itu sama sekali bukan rumah, tapi istana. Winwin turun dari pick up sang kakek. " Harabeoji, manhi gomawoyo," ujarnya sedikit membungkuk. Winwin masuk ke rumahnya. Ia menyuruh seseorang penjaga untuk membawa masuk mobilnya. Sang kakek masih tidak dapat melepaskan pandangannya dari istana mewah Winwin. Lihat beberapa ukiran hanja yang berada pada gerbang raksasa emas Winwin. Meski sang kakek tak begitu yakin gerbang itu seratus persen dibuat dari emas atau hanya catnya saja.

" Abeoji ada yang bisa kami bantu? ", tanya salah satu penjaga rumah Winwin yang lain, yang melihat sang kakek belum pergi. Sang kakek pun membuyarkan lamunannya dan menjalankan mobilnya, meski maksud mereka bukan mengusir tapi kakek yang mengenal Mina itu tahu akan merasa aneh jika dia terus-terusan didepan rumah orang tanpa alasan.

Mina kembali mengayuh sepedanya menuju ke rumah beberapa menit setelah Winwin dan kakek itu pergi. Besok adalah hari pertamanya menjalani sebagai murid baru di Seoul. Ia baru tiba kemarin lusa jadi dia belum mengenal terlalu banyak orang di Hanguk. Tidak lain hanya seorang kakek tua yang tinggal dipinggir hutan. Dia berprofesi sebagai petani dan juga penebang kayu.

Mina memanggilnya kakek Lee. Dia tinggal seorang diri dan Mina tertarik untuk menjadi cucu angkatnya. Ya, hitung-hitung bisa jadi teman dan ada yang dianggap keluarga. Kakek Lee itu orang yang baik. Mina mengenal kakek Lee saat ban sepedanya kempis sama halnya seperti yang dialami Winwin. Kakek Lee kebetulan lewat dan menawarkan bantuan. Karena di sekolah asalnya Mina dibekali pelajaran bahasa Korea jadi dia cukup bisa berkomunikasi dengan baik.

Prince of Highschool (학교 왕자)  👑 [Taeyong X Mina]Where stories live. Discover now