Namjoon x Jisoo - Drum

229 41 5
                                    

Tabuhan suara drum terdengar memekakan telinga para pendengarnya. Tak terkecuali Jung Soyeon yang tengah berdiri dengan tangan bersedekap di dada, memperhatikan sang penabuh drum di hadapannya.

"Sampai kapan kau akan terus memukul drum-drum itu Seo Jisoo!" teriak Soyeon berusaha menghentikan sang drummer yang ternyata adalah seorang wanita.

"Sampai aku benar-benar merasa tangan-tanganku mati rasa!" balas wanita berambut hitam tersebut masih bersemangat menabuh drum.

"Dasar gila! Kalau begitu aku pulang duluan. Dan ingat kau jangan pulang terlalu malam, ahjumma pasti tidak akan membukakan pintu kosan untuk yang kesepuluh kalinya dalam bulan ini," ucap Soyeon memperingatkan.

Jam di pergelangan tangan Soyeon sudah menunjukkan angka 8 malam namun, sang gadis liar di hadapannya masih enggan untuk menghentikan sesi latihan gilanya.

Tanpa menunggu balasan dari ucapan selamat tinggalnya, Soyeon berjalan keluar pintu ruang latihan band mereka. Baru saja ia menutup pintu studio tampak seorang lelaki tinggi yang menunjukkan lesungnya ke arah gadis yang merupakan seorang vokalis tersebut.

Soyeon menghela nafas lega setelah melihat sosok lelaki berkharisma tersebut.

"Akhirnya kau datang juga. Lihatlah apa yang telah kau perbuat. Dia sungguh membuatku gila!"

"Terimakasih Soyeon-sshi, sebaiknya kau segera pulang. Biar nanti aku saja yang mengantar Jisoo pulang," sahut sang lelaki seraya masuk ke dalam studio.

Suara tabuhan drum memasuki indra pendengaran Namjoon, sang lelaki berkharisma. Alih-alih nada-nada yang indah, Namjoon justru mendengar nada-nada asal yang dibuat oleh sang drummer. Tak hanya itu, Namjoon pun mendengar suara umpatan dari mulut sang gadis dengan segala pesona di depannya.

"DASAR SIALAN KAU KIM NAMJOON! Berani-beraninya kau seling-, YAK! SEDANG APA KAU DISINI? PERGI KAU DARI STUDIO KU!" dengan garang gadis bermata rubah tersebut mengusir Namjoon yang kini berjalan mendekati Jisoo.

"Hei kau harus mendengarkan aku dulu," ucap Namjoon, mencoba merayu Jisoo.

"Apalagi yang mau katakan? Sudah seminggu kau tidak memberiku kabar. Dan pagi ini, pagi ini aku melihat kau bersama gadis lain. Jadi, kau mau menjelaskan apalagi?" Tanya Jisoo yang kini mulai terisak. Air mata mulai mengenang di sudut-sudut matanya.

"Itu tidak yang seperti kau pikirkan, Jisoo-ya. Maafkan aku yang tidak mengabarimu seminggu ini. Sebenarnya aku baru saja menjalani operasi kelainan tulang hidung, dan wanita yang kau lihat itu adalah salah satu perawat yang menanganiku. Ia memang masih muda dan cantik. Wajar kau salah mengira. Tapi sungguh, kami tidak memiliki hubungan spesial." Namjoon menjelaskan dengan terperinci.

Pada awalnya Jisoo tidak mau mendengarkan alasan lelaki itu, namun ketika ia mendengar kata operasi yang dijalani oleh sang kekasih. Mau tak mau Jisoo menjadi merasa bersalah.

"Kau menjalani operasi? Kenapa kau tidak mengatakannya padaku?"

"Aku hanya tidak ingin membuatmu khawatir. Konser kalian sudah semakin dekat, aku tidak mau mengganggu jadwal latihan kalian. Lagi pula itu bukan operasi besar. Aku hanya perlu banyak istirahat sekarang. Aku akan baik-baik saja." Namjoon tersenyum lebar menampilkan cekungan di kedua pipinya. Semakin menambah kadar ketampanan di wajahnya.

Jisoo tersipu malu melihat hal tersebut. Walau amat kesal dengan sikap lelaki perebut hatinya tersebut, Jisoo tidak bisa benar-benar marah padanya. Terlebih setelah ia tahu kebenarannya.

"Tapi seharusnya kau memberitahuku. Aku bisa mengatur jadwal latihan dan juga merawatmu. Kau membuatku terlihat buruk sebagai seorang pacar." Jisoo merajuk manja.

Bibirnya maju beberapa senti ke depan dan kepalanya sudah menunduk menatap lantai berkarpet merah marun.

"Iya, seharusnya aku tetap memberimu kabar. Maafkan aku Jisoo-ya. Dan tidak, kau bukan pacar yang buruk."

Perlahan Namjoon menarik tubuh Jisoo ke dalam dekapannya. Namjoon memeluk sang kekasih sebagai penyalur rasa cinta dan rindu yang ia rasakan.

"Kau berjanji akan selalu menceritakan apapun padaku?" Tanya Jisoo seraya menunjukkan jari kelingking tepat di wajah Namjoon.

"Aku berjanji," balas Namjoon dengan mengaitkan jari kelingking miliknya dan Jisoo.

Senyum di wajah Jisoo kembali terukir, dan dengan erat Jisoo membalas pelukan sang kekasih.

"Gomawo Namjoonie."

Lalu dengan senyum yang ikut menghiasi wajah Namjoon, ia mengecup puncak kepala Jisoo.

"And i love you, my Jichu."

FIN


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


masih belom bisa lepas dari blondenya Jisoo, YA ALLAH DIA CANS BANGET AKU NGGA KUWAT dan Jisoo bermain drum di konser LIW itu MEMBUAT HATI INI MAKIN NGGA KUWAT!!! kalo aja gue Namjoon, udah gue lamar itu de Jisoonya #eh

#HappyJisooDay #WeLoveYouSeoJisoo ah elah lewat sehari. kudunya diposting kemaren tapi belum sempat karna sesuatu. jadi aja dipostingnya nyubuh2 gini. moga suka ya :)

love love RHP

Kumpulan Cerita LovelyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang