Mark dan Hoseok berhenti melangkahkan kaki ketika Lee Mijoo menghadang jalan mereka. Kedua tangan dan kaki gadis berambut hitam tersebut terentang berusaha menghalangi keduanya.
"Apa yang kau lakukan Mijoo-ya? Minggir! Kami ingin lewat!" Usir Hoseok berusaha menyingkirkan Mijoo dari hadapannya.
"Kau boleh lewat Hoseokie, tapi aku perlu bicara empat mata dengan pemuda kebarat-baratan ini," sindir Mijoo masih dengan tatapan marah ke arah Mark.
Hoseok memandang Mijoo dan Mark bergantian. Mengapa aura keduanya memanas? Cuaca musim panas tahun ini memang mengerikan.Terlebih lagi teman wanitanya tersebut.
Seraya bergedik ngeri melihat percikan api permusuhan diantara kedua temannya tersebut, Hoseok segera menyingkir berusaha menjauh. Ia sudah pernah merasakan tamparan si gadis Lee saat ia membuat Choi Hyojung kecewa dan menangis karena dirinya melupakan hari jadi mereka yang ke-200.
"Apa?" Tanya Mark malas. Setengah menit mereka diam mematung,
Mijoo masih menatap Mark dengan penuh amarah. Bahkan ia bisa melihat cahaya api dari kedua bola mata Mijoo, siap membakar dirinya saat ini juga.
"Bahkan kau tidak tahu kesalahanmu apa?"
"Aku lebih tua setahun darimu, jika kau lupa," ujar Mark sedikit menyindir Mijoo yang bersikap kurang sopan.
"Aku yang lebih pantas disebut sunbaenim disini. Kau harus ingat bahwa aku masuk dua tahun lebih dulu ke agensi ini," kata Mijoo tidak kalah sombong. "Ah bukan itu yang mau aku ributkan!" Mijoo kembali berseru kesal. Sedangkan Mark memutar bola matanya jengah.
"Euijin menangis!" Ucap Mijoo tanpa basa-basi.
Mark mengerutkan dahi. Lalu apa hubungannya dengan ku?
"Dan karena dirimulah, Yujin menangis Mark Tuan-nim." Mijoo berkata dengan penggalan kata yang gemas.
Seketika Mark paham apa yang dipermasalahkan gadis tukang ikut campur di hadapannya ini.
Kemarin malam Hong Euijin mendatanginya sehabis ia berlatih dance hingga tengah malam. Tanpa disangka gadis yang lebih muda 3 tahun darinya tersebut berani menyatakan cinta kepadanya. Mereka belum terlalu lama saling mengenal. Euijin baru ikut bergabung sekitar satu tahun yang lalu. Intensitas percakapan mereka pun tidak terlalu sering.
Namun bukan itu yang membuat Mark menolak pernyataan cinta Euijin. Ada hal lain dan itu karena . . .
"Eh malah melamun! Euijin itu gadis yang baik, Mark! Tariannya juga energik. Kalian sangat serasi jika menjadi pasangan dance."
Mijoo kembali mengoceh, menjabarkan semua kelebihan gadis Hong tersebut.
Hanya membuat dirinya semakin kesal, Mark memasang earphone dan berjalan melewati Mijoo. Meninggalkan sang gadis Lee berteriak kesal hingga menggema di lorong gedung.
"YAK! MARK TUAN-NIM! MAU KEMANA KAU! AKU BELUM SELESAI BICARA!"
Tanpa berbalik dan mempercepat langkah, Mark mengacuhkan Mijoo. Di dalam hatinya, Mark berbisik sendu.
'Bagaimana bisa aku menerima Euijin jika yang aku sukai adalah dirimu, Mijoo-ya.'
FIN
yaaaaaaa selesai sudah ff request ini, bertanda berakhir pula work ini.
terimakasih kepada para readers yg budiman yg menyukai cerita-ceritaku. terimakasih juga buat nanoko_ yang udah ngidein buat bikin kapel mijoo dan mark. dan sebagai tambahan ff ini penuh dengan crack ship hahahahahaha
sekali lagi terimakasih, dan sampai jumpa di work selanjutnya! bye bye!
love love RHP
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Lovelyz
FanfictionKumpulan cerita-cerita pendek dengan tokoh utamanya anggota Lovelyz. Bisa dipasangkan dengan siapa aja sesuka hati author, tapi tetap pencinta garis kerasnya Banglyz.
