Kringgggg
Bel pulang sekolah berbunyi dengan kerasnya, mengembalikan nyawa penghuni kelas X IPA II yang sedari tadi hilang entah kemana sejak pelajaran Sejarah dimulai 2 jam yang lalu."Ren, pulang bareng?" tanya Wenda padaku yang masih setia membereskan barang-barangku untuk dimasukkan ke tas.
"Iya ayo" jawabku sambil berjalan keluar kelas bersama 3 sahabat dekatku. Ada Wenda, yang pemalu, tapi aslinya malu-maluin, Nanda yang paling menjaga image didepan banyak orang padahal aslinya rusuh minta ampun, dan Diva yang paling heboh dan gak tahu malu
Kami berempat berjalan keluar kelas dan menuju halte depan sekolah, menunggu bis yang entah kapan akan datang sambil bercanda bersama, memakan kacang goreng yang dijual di warung 'Bu Gendut' depan sekolah
Tak lama setelah itu, bis yang ditunggu pun datang, kami berempat masuk ke dalam bis yang cukup ramai, untung saja masih ada tersisa tempat duduk, walau agak sedikit terpencar. Aku mendapat tempat duduk didekat jendela, dengan Nanda disampingku. Wenda dan Diva? entah mereka duduk dimana, terhalang oleh banyaknya orang didalam bis.
Cuaca Kota Bandung siang ini, cukup panas. Ada banyak asap kendaraan dijalan yang menyebabkan polusi udara. Aku membuang wajah ke arah jendela bis, sedikit membuka kacanya agar dapat bernafas lebih bebas.
Kalian pernah dengar istilah untuk kota Bandung, yaitu 'paris van java'? sepertinya istilah itu hanya untuk beberapa daerah saja. Karena sekarang banyak daerah di Bandung yang tidak berbeda jauh dengan ibukota, yang macet dan penuh asap kendaraan dimana-mana.
Kami tiba di halte dekat rumah Diva, turun dari bis dan sedikit berjalan kearah kanan
Hari ini, kami berempat memang sudah berencana untuk berkumpul dirumah Diva, mengerjakan tugas Bahasa Indonesia bersama
Kalian pasti sering mengalaminya, disaat kalian berencana kerja kelompok, hanya satu orang yang mengerjakan sedangkan yang lain sibuk bercerita. Itulah yang terjadi padaku saat ini. Nanda, Wenda, dan Diva entah sedang membicarakan soal apa, karena kelihatannya mereka sangat asyik berbicara, dan topiknya tidak jauh dari soal 'kakak kelas yang ganteng' atau 'kakak kelas yang sombong dan tidak bersahabat'
"Tugasku udah selesai, nih sisa kalian" kataku sambil menyodorkan laptop yang sudah penuh dengan huruf yang membentuk banyak paragraf
"Giliranku lagi" kata Wenda sambil menarik laptop untuk ia taruh diatas pangkuannya
Aku bergabung dengan Nanda dan Diva yang masih cekikikan menatap layar laptop lainnya yang menayangkan akun facebook entah siapa yang jelas laki-laki.
"aku duluan ya, abang daritadi nelpon terus" kataku sambil mengambil tas dan handphone-ku di meja
Memang sedaritadi sejak mengerjakan tugas, abangku tidak henti-hentinya menelpon
"Yah! padahal kita masih mau main loh" Diva mendesah sambil memasang wajah memelasnya
"Enakmu main, kita kesini mau kerja tugas" jawab Nanda menoyor kepala Diva, lalu selanjutnya mengambil laptop yang berada dipangkuan Wenda, untuk mengerjakan bagiannya
"Yasudah, ayo aku antar keluar" ajak Diva, bangkit dari posisinya.
"Pamit dulu lah di ibumu"
"Ibuku lagi gak dirumah, jaga nenekku di Jakarta"
"Yasudah, aku duluan ya"Aku keluar sambil ditemani oleh Diva, menunggu taksi online yang sudah kupesan tadi di teras rumah.
Tak lama dari itu, sekitar dua menit kemudian. Taksi yang tadi kupesan sudah berada diluar rumah Diva
KAMU SEDANG MEMBACA
Desember
Teen FictionBila kisah hidupku ini adalah sebuah film yang kalian tonton, aku yakin bagian kesukaan kalian adalah ketika aku bertemu dan mengenalnya Kisahku ini akan selalu tentang Desember, bukan Januari atau bulan yang lainnya. Tidak perlu terlalu sulit mende...