lima

615 40 0
                                    

Pagi ketujuh dibulan satu

Entah bagaimana kabarnya Genta sekarang, intinya aku rindu. Semenjak hari itu didepan rumahku, Genta sudah tidak pernah nampak lagi.

Aku sudah tidak sabar rasanya ingin masuk sekolah, ingin balas dendam sama Genta. Sepertinya, aku hanya masuk dalam jebakannya yang benar-benar konyol

Hari ini tanggal 7, besok sudah masuk sekolah. Aku belum menyiapkan apapun bila memang harus bertemu dengan Genta besok

8 January 2012

Hari yang selalu kutunggu pun tiba, hari masuk sekolah. Saking tidak sabarnya, aku tiba disekolah sekitar pukul 6:10

Tiba disekolah, aku langsung lari ke parkiran, ada motor Genta disana! Hanya ada motornya dan 2 motor lainnya yang terparkir rapi diparkiran motor

Aku berlari secepat mungkin, terserah bila nantinya jatuh. Bukan lari ke kelasku, bukan. Aku pergi ke kelas Genta, tidak peduli dengan semua tatapan aneh dari beberapa orang yang sudah datang

Sayang sekali, Genta tidak ada dikelas, hanya ada tasnya yang tergeletak diatas mejanya. Entah kemana perginya Genta

Aku berjalan kembali menuju kantin, tasku sudah tidak sempat aku taruh dikelas. Pikiranku hanya tertuju pada Genta.

Kantin kosong, Genta tidak ada disana. Aku sudah tidak tahu kemana lagi harus mencari. Ruang guru? Taman belakang sekolah? Koridor? Semua sudah kuperiksa dan Genta tidak juga kutemukan

Bel masuk berbunyi. Sudahlah, aku memutuskan pergi ke kelas saja. Aku tidah tahu Genta sembunyi dimana lagi

Sementara pembelajaran dimulai, Aldo masuk ke kelasku, meminta izin pada guru yang sedang mengajar, lalu menghampiriku dimeja

"Ren, ini ada surat dari Genta"
"Genta mana?"
"Baca saja suratnya"

Lalu Aldo keluar dari kelas. Aku membuka surat itu dan membacanya, tulisan khas anak laki-laki terlihat jelas disana

Untuk Serena,

berhenti khawatir denganku Ren,
tidak usah dicari.
aku tidak pernah jauh darimu

menunggu akan terasa lama bila selalu diingat, bersikap seperti biasa saja

kalau rindu padaku, tulis surat saja, lalu titipkan pada Aldo

sudah ya Ren,
aku rindu sekali

tertanda ,
Genta-mu:)

Ohh, aku benar-benar rindu pada Genta.
Aku menyimpan surat dari Genta ke kantong depan bagian tasku. Lalu kembali fokus kedepan

Aku malah tersenyum sendiri, surat dari Genta membuatku sedikit tenang. Mencoba berpikir positif terhadap semua masalah yang ada, mungkin Genta menggunakan cara ini, untuk membantu membuat masa SMA-ku lebih berwarna dan tidak monoton

Saat bel istirahat berbunyi, aku mencoba untuk bersikap seperti biasa, kembali kehidupku yang dulu sebelum bertemu dengan Genta. Hidup yang datar dan tidak menarik sama sekali bagiku

Dikantin, aku sempat melihat ke sekeliling, namun sama saja Genta tidak juga kutemukan. Entah dimana ia bersembunyi, aku sudah capek mencari.
Biarlah dia bermain dengan rencana konyolnya yang tidak pernah kumengerti apa tujuannya

DesemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang