Dua minggu berlalu, Genta masih saja menggangguku, eh sepertinya tidak bisa disebut 'mengganggu' karena Genta tidak pernah membuatku kerepotan, malah ia selalu membantuku dan menemaniku disaat ketiga temanku tidak bisa. Genta juga tidak pernah lupa untuk menanyakanku perihal sudah ada rasanya padanya atau tidak. Entah mau anak itu apa, tujuannya mendekatiku apa, cuma main-main kah?
Kuperiksa tanggal dikalender yang berada di atas meja belajarku. Tanggal 16 Desember. Besok aku berulang tahun yang ke 16, tidak sabar rasanya menanti hari esok. Aku menutup buku Kimia-ku, belajar untuk hari ini sudah cukup, badanku sudah terasa pegal. Setelah mengatur buku dan perlengkapan sekolahku untuk besok, aku segera naik ke atas tempat tidur dan mencoba untuk tidur
Paginya, aku bangun kecepatan dari seperti biasanya karena terlalu semangat, padahal semalam aku mendapat kejutan dari papa dan abang dan baru bisa kembali tidur pukul tiga lewat. Ohiya, semalam juga sewaktu pukul 1, aku mendapat surat dari Genta yang terletak di keset kaki depan rumah ketika ingin membuang sampah diluar
Selamat ulang tahun Ren :)
-Genta
Hanya itu yang tertulis dikertasnya. Yang buatku heran setengah mati untuk apa Genta mengantar surat pukul 1? dia juga tidak pernah tau dimana rumahku, tanggal ulang tahunku, tapi... sudahlah aku malas memikirkannya. Lebih baik, aku bersiap-siap kesekolah.
"Makasih ya Kang" aku menyodorkan helm yang sedari tadi kupakai pada Kang Ujang, ojek langganan bi Yeti
Sekolah sudah mulai ramai, aku memang agak terlambat berangkat karena tadi bang motor kang Ujang sempat bocor dijalan, untung saja tadi sudah ada bengkel kecil yang buka.
Aku sempat menyapa Pak Maman, satpam sekolahku, lalu segera berjalan kearah kelasku
Kelasku juga sudah ramai, tapi ketiga sahabatku belum juga datang
"Happy Birthday Ren" ucap salah seorang teman kelasku
"Makasih"
"Happy Birthday ya Ren" lalu disusul yang lainnya
"Ah makasih ya"Aku senang sekali, semakin banyak temanku yang berdatangan semakin banyak pula yang memberiku ucapan selamat ulang tahun
"HAPPY BIRTHDAY REN!" aku menoleh kearah pintu, sudah ada Nanda, Diva, dan Wenda disana. Mereka membawa kue ulangtahun, ada banyak juga teman-temanku yang meniup terompet. Aku tersenyum bahagia dan terharu melihat antusias teman-temanku. Aku meniup lilin dan semuanya berteriak heboh
Ada keberuntungan lagi, pelajaran pertama kami kosong guru-guru sedang ada rapat, jadi ada waktu untuk kami memakan kue bersama-sama. Aldo datang ikut meramaikan, makan kue juga. Bahkan, ada banyak jua teman-teman dari kelas Aldo yang ikut gabung meramaikan, tapi tidak ada Genta disana. Mataku sudah menjelajah keseluruh ruang kelasku yang sangat ramai pagi ini, tapi Genta tidak juga kutemukan
"Ren" Aldo menghampiriku
"Kenapa Al?"
"Selamat ulang tahun"
"Makasih Aldo"
"Dapat surat ya dari Genta?"
"Kamu tahu darimana?"
"Hahaha.. Nekat juga itu anak. Semalam, dia minta pendapatku soal itu"
"Terus Genta mana?"
"Oh ada dikelas tadi. Samperin aja"
"Gak usah"
"Genta ulangtahun juga loh hari ini"
"Iya? Aku gak percaya"
"Tanya saja sendiri kalau gak percaya"Aldo lalu kembali bergabung dengan yang lain. Pertanyaanku, kenapa Genta tidak ikut kesini? Kan dia tahu hari ini aku ulangtahun? Benarkah Genta juga ulangtahun? Apa-- ah sudahlah terlalu banyak tanda tanya dikepalaku. Lagi pula, aku siapanya Genta. Kenapa banyak berharap seperti ini?
Tidak mau dibuat pusing, aku pun pergi ke kelas sebelah, X IPA 3 dengan alasan ingin berterima kasih soal surat. Aku mengintip dari pintu, hanya ada Genta sendiri disana.
"Genta" panggilku pelan ketika sudah berdiri didepan mejanya. Genta mendongak dan tersenyum lebar
"Kenapa Ren?"
"Aku mau nanya soal surat"
"Kamu udah baca?"
"Iya"
"Selamat ulangtahun Ren"
"Makasih Ta. Kamu juga ulangtahun?"
"Aldo yang kasih tau?"
"Iya"
"Iya, aku ulangtahun juga hari ini"
"Selamat ulangtahun kalau gitu"
"Makasih"Cukup lama hening, hingga akhirnya Genta bersuara kembali
"Sudah suka denganku belum?"
"Belum Ta"
Genta menghela napas, raut wajahnya terlihat kecewa, tapi sedetik kemudian ia terlihat ceria kembali"Aku ada kejutan buat kamu"
"Apa?"
"Aku sudah mencintaimu"
"Tapi Ta.., Kamu mundur saja ya, gak takut sakit hati?"
"Gak takut sama sekali, aku sudah siapkan semuanya sebelum memutuskan untuk mencintaimu"
"Mundur ya Ta"
"Ren, aku kecewa dengarnya. Jangan buat aku sedih dihari ulangtahunku"Aku hanya menghela napas
"Aku harus apa baru kamu mau mundur?"
"Kamu mau aku mundur?"
"Iya. Berhenti suka sama aku"
Genta menatapku kecewa, aku bisa lihat kecewa itu dimatanya
"Nanti aku coba Ren"
KAMU SEDANG MEMBACA
Desember
Teen FictionBila kisah hidupku ini adalah sebuah film yang kalian tonton, aku yakin bagian kesukaan kalian adalah ketika aku bertemu dan mengenalnya Kisahku ini akan selalu tentang Desember, bukan Januari atau bulan yang lainnya. Tidak perlu terlalu sulit mende...