Jika Maka 5

6 0 0
                                        

"Kenalkan anak-anak, ini siswa baru pindahan dari Belanda. Silahkan perkenalkan diri kamu." Ujar Bu Windri pada siswa kelas 12 C.

"Nama gue Jesika. Seneng bisa satu kelas sama kalian." Ujar wanita berambut ikal sebahu itu.

"Senengan kita yang bisa sekelas sama bidadari." Celetuk Randi.

"Ye! Mana mau dia sama lo, dia itu maunya sama gue." Balas Wahyu, si playboy 12 C.

"Udah-udah. Sekarang kamu bisa duduk di sebelah sana." Ujar bu Windri sambil menunjuk bangku kosong di samping Billy.

Jesika mengangguk dan berjalan menuju bangku di samping Billy, namun matanya tetap tertuju pada satu orang, Nuga.

Nuga melongo melihat si anak baru itu. Wajah yang hampir 5 tahun ini berusaha ia hilangkan, namun kini kembali lagi. Nuga ingin mati.

•••

"Kok hari ini Nuga nggak gangguin lo? Gue bener-bener nggak liat dia loh hari ini." Ujar Mia.

Maka hanya mengangkat kedua bahunya, pertanda tidak tahu.

Namun tiba-tiba saja ponsel Maka berbunyi, dengan cepat ia membuka pesan yang ternyata dari Nuga.

Alien: pasti sekarang lagi nyariin gue ya?

Me: apaan sih? Nggak.

Alien: udah nggak usah sok sok nggak nyariin. Pasti lo kangen banget kan, jadi ntar gue anter lo balik ya. Titik nggak ada penawaran, see ya!

Namun saat Maka membaca pesan dari Nuga ponselnya tiba-tiba direbut Mia.

Mia yang membaca pesan dari Nuga pun terkikik geli, "Cie yang pulang nanti dianter." Godanya.

"Ih, balikin Hp gue nggak! Sebel deh." Keluh Maka.

Mia menyerahkan ponsel Maka namun masih dengan wajah mengoda, "Tuh, jangan ngambek kali. Orang bentar lagi mau jadian nggak boleh galak galak." Serunya.

"Eh siapa bilang? Jangan sembarangan nyebarin gosip ya Mi. Lo kayak nggak tau SMA Garuda aja." Tegas Maka.

"Iya boss, maaf deh. Sebagai permintaan maaf gue, lo harus mau gue dandan minimalis ya sebelum ketemu sama Nuga." Tawar Mia.

"Ih nggak! Apaan sih." Ujar Maka jijik.

"Eh, lo harus dandan lah buat ketemu sama orang spesial lo. Masa gini-gini mulu, sanggar, natural, dan nyeremin." Ujar Mia.

"Nggak ah. Ogah." Ujar Maka tegas.

"Pokoknya lo harus mau, kalo nggak gue bakal ajak Liza main sama kita nih, sekarang. Mau?" Tanya Mia.

"Ih apaan sih, kok bawa bawa Liza. Yaudah iya deh!" Ujar Maka pasrah.

•••

Jesika mengikuti kemana langkah kaki Nuga melangkah. Namun jangan sampai Nuga tahu jika ia sedang mengikutinya.

Nuga berjalan menyusuri lorong yang sudah memasuki kawasan kelas 11. Bel pulang sekolah masih 5 menit lagi, namun Nuga sudah keluar lebih dahulu karena jam terakhir tadi Pak Dwi sedang ada urusan, dan mereka dipulangkan lebih cepat.

Jesika tetap mengamati Nuga yang duduk di bangku depan salah satu kelas. 11 B. Itulah yang tertulis di depan pintu kelas tersebut, Jesika hanya memerhatikan Nuga yang terus menerus memerhatikan jam tangannya.

My Perfect AlienTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang