"Aku boleh kan tan ajak Maka jalan?" Tanya Nuga pada Ratu.
"Boleh dong, mau kemana emangnya nak Nuga?" Tanya Ratu balik.
"Ada deh, pokoknya aman dijamin. Nuga nggak bakal apa-apain Maka deh tan." Ujar Nuga.
"Yaudah kalian hati-hati deh ya." Ujar Ratu.
Dengan semangat Nuga mengangguk dan langsung menyalami Ratu, usainya tangan Ratu langsung disambut lagi oleh Maka.
"Tante aku pergi dulu ya." Ujar Nuga sambil berbalik menuju pintu keluar.
"Ma, aku juga pergi dulu." Ujar Maka lalu meninggalkan sang Mama.
•••
"Kita mau kemana Ga?" Ujar Maka memecah keheningan.
"Tebak." Jawab Nuga sambil tersenyum sesaat kearah Maka, lalu ia kembali fokus mengendarai mobilnya.
"Hm ... ke mall?" Tebak Maka.
"Mainstream banget, coba lagi." Jawab Nuga.
"Ke cafe?" Tebak Maka lagi.
"Salah besar." Kekeh Nuga.
"Ya terus lo mau bawa gue kemana?" Tanya Maka bingung.
"Yaudah lo nikmatin aja perjalanannya, soalnya lumayan jauh. Ntar lo juga bakal tau kok kita mau kemana." Jabar Nuga.
Maka hanya menghela nafas dan pasrah. Ia tahu betul bahwa Nuga, tidak akan berbuat yang aneh-aneh padanya.
Maka memandangi pemandangan sekeliling yang mulai berbeda, dari suasana hiruk pikuk kota berubah menjadi suasana tenang khas pedesaan. Maka menikmatinya, namun sayang rasa kantuk tak dapat ia kalahkan. Sudah beberapa kali Nuga memergoki Maka menguap, namun Nuga hanya tertawa kecil melihat wajah lucu Maka saat menguap.
Perlahan Maka mulai memejamkan matanya, Nuga yang melihat kejadian itu tidak diam saja. Ia menepikan mobilnya, dan saat mobilnya telah berhenti, ia langsung melepaskan jaket yang ia kenakan. Usai ia melepas jaket tersebut, tak sungkan ia menutupin tubuh Maka dengan jaketnya.
Nuga tak dapat memungkiri bahwa maka sangat manis ketika tengah tertidur. Ia hanya tersenyum melihat Maka, lalu dipinggirkannya rambut Maka yang menutupi wajahnya. Nuga ingin memandang Maka sedikit lebih lama, namun ia harus buru-buru menuju tempat yang akan mereka tuju. Nuga pun melanjutkan lagi perjalanan mereka yang tertunda.
•••
Nuga menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah tua khas pedesaan. Di depan rumah itu nampak seorang wanita berusia 60 tahun sedang menyirami bunga. Nuga tersenyum melihat wanita itu, lalu tak lama wanita itu menoleh kearah Nuga.
"Nuga!" Pekik wanita itu dengan semangat, sambil membuka pagar rumahnya.
"Nenek." Balas Nuga tak kalah semangat.
Sang nenek pun langsung memeluk Nuga.
"Sudah lama sekali kamu nggak kesini ya, apa yang membawa kamu kesini sayang?" Tanya Nenek.
"Aku kangen Mama, terus aku mau ngenalin seseorang sama nenek ... calon aku nih" bisik Nuga.
Nenek tertawa kecil mendengar ucapan Nuga, "Yaudah mana dia? Bawa sini, nenek mau lihat dia." tukas nenek.
"Dia ketiduran di mobil, aku bangunin dia dulu ya nek. Nenek masuk aja kedalem dan siapin makanan, dia pasti laper banget." Ujar Nuga.
![](https://img.wattpad.com/cover/137796450-288-k501016.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Alien
Romance"Lo pikir gue suka ngeliat lo nangis? mikir dong!" ujar Nuga sambil dengan cepat meraih jemari Maka dan menenggelamkan Maka dalam pelukannya.