6. Secret Story

1.2K 111 10
                                    


🌼🌼🌼🌼

Perasaan Stefan dan Yuki saat ini antara senang dan sedih.
Keduanya sedang duduk di dalam ruang tamu bersama Mama Rima yang tak lain adalah keluaga Yudha dan Ajeng. Ibu kandung dari Yudha.

"Mamah sangat bersyukur kalian bisa kembali dengan selamat." Mamah Rima mengawali pembicaraan. Secara repleks Stefan mengusap lembut wajah Mamah Rima dengan tangannya saat melihat air mata menetes di wajah sendunya. Yuki yang melihatnya pun tersenyum haru.

Mamah Rima terkesiap saat dirinya merasakan sentuhan berbeda dari tangan putranya itu. 'Yaa Allah...siapa yang saat ini berada di hadapanku ini,, jika bukan Yudha. Mungkinkah dia putraku yang hilang itu?? Tapi...' batinnya terasa sesak. Ketika mengingat luka lama itu kembali ke permukaan. 'Jika benar dia putraku yang hilang. Lalu Yudha dan Ajeng?? Tidak mungkin Ajeng memiliki kembaran juga ketika aku tau Yudha dan Ajeng sudah bersama saat masih kecil,, dan tau kalau Ajeng adalah anak dari sahabatku yang sudah tiada. Lalu siapa mereka yang ada di hadapanku ini,,??' Lanjutnya dengan semua pertanyaan pertanyaan yang ada dalam fikirannya.

'Baiklah jika ini adalah kehendak_Mu..maka aku akan diam dan bersikap kalau mereka adalah putraku dan menantuku. Yudha..Ajeng,, di manapun saat ini kalian berada. Semoga kalian selalu bahagia,, jika dengan membiarkan mereka kalian mengijinkan untuk menjadi diri kalian. Maka Mamah terima.'
Dalam hati Mamah Rima berucap dengan air mata yang terus menetes. Membuat Stefan dan Yuki merasa khawatir melihatnya.

"Mah.." Stefan berusaha menyadarkan Mamah Rima dengan sentuhannya.

Seketika Mamah Rima tersadar.

"Ahh ia Yudh,,?? Maaf Mamah tadi hanya merasa was was saja. Teringat dua hari yang lalu saat sedang membersihkan foto pernikahan kalian. Mamah gak sengaja mecahinnya,, di situ Mamah khawatir takut terjadi sesuatu dengan kalian. Tapi,, Allah. Masih berbaik hati untuk mengembalikan kalian dengan selamat." Mamah Rima dengan sengaja berkata seperti itu,, ingin melihat reaksi apa yang akan di perlihatkan oleh pasangan yang mirip dengan putra dan menantunya tersebut. Karna tidak semua orang tau termasuk keluarganya. Kalau Mamah Rima bisa membaca raut wajah orang hanya dari gestur tubuh serta mata orang yang di perhatikannya.

Dan Mamah Rima sungguh terkejut saat berhasil membaca raut wajah Stefan dan Yuki.
'Tatapan keduanya penuh kesedihan dan penyesalan.'

'Apa yang telah terjadi dengan Yudha dan Ajeng..??' Mamah Rima berseru dalam hatinya. Sebagai seorang Ibu ia jelas menyadari bahwa telah terjadi sesuatu pada putra dan manantunya. Dan sebagai seorang Ibu yang memiliki ikatan batin yang kuat terhadap kedua putranya juga. Mamah Rima tau bahwa yang di hadapannya ini adalah benar putra nya yang hilang.

'Yaa Allah..inikah jawaban dari do'a do'a ku selama ini. Kau kembalikan putraku yang hilang,, tapi Kau pun mengambil putraku Yudha. Apakah aku terlalu serakah,, ingin memiliki keduanya,,' Lagi Mamah Rima menangis. 'Yudha kamu pasti bahagia kan Nak,, sudah bertemu dengan saudara kembarmu lebih dulu.' Lanjutnya dengan air mata yang semakin berlinang.

Stefan yang memperhatikannya ikut menangis juga. Yuki berusaha menenangkannya dengan genggaman eratnya.

Stefan menolehkan pandangannya ke arah istrinya. Dan seolah tau apa yang di utarakan istrinya lewat tatapan tulusnya. Dengan kata lain. 'Semua akan baik baik saja.'

Stefan mengangguk mengerti.

Tiba tiba Stefan merasakan sebuah pelukan yang sebelumnya sempat membuatnya merasa aneh. 'Kenapa rasanya sangat berbeda,, tidak sama saat Ibunya dulu sering memeluknya seperti ini. Ini jauh lebih nyaman,,' batin Stefan. Ikut membalas pelukan hangat Mamah Rima dengan rasa berkecamuk dalam hatinya.

MISSION OF WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang