7. Rahasia Yang Terbongkar

1.2K 113 7
                                    


Happy reading sayang sayangku... 😘😘

🍀🍀🍀🍀

Setelah menidurkan si kembar. Stefan dan Yuki pun bergegas menuju ruang kerja Pak Darma. Yang sudah di beritahu oleh salah satu Art nya.

Setelah mengetuk pintu serta mengucap sallam keduanya di persilahkan masuk.

Stefan dan Yuki dapat melihat bahwa dalam ruangan itu hanya ada Pak Darma dan Bu Rima. Membuat keduanya merasa sedikit gugup.

Lain dengan Stefan yang perasaannya lebih tak karuan. Terutama setelah mendengar bisikan Bu Rima padanya. Membuatnya terus berfikir.

"Silahkan Nak..duduk dulu,," Pak Darma mempersilahkan Stefan dan Yuki untuk duduk di salah satu sofa yang berada dalam ruangannya.

"T..terima kasih p..pah,," Yuki menyaut dengan terbata mewakili suaminya yang masih diam.

Yuki sendiri merasa heran dengan perubahan suaminya.
Tapi ia berusaha menahan diri untuk tidak bertanya macam macam.
Bahkan ia merasa penasaran dengan Bu Rima yang terlihat menunduk di salah satu single sofa. Dengan kedua bahunya yang tengah bergetar. 'Ada apa ini??" Yuki bertanya dalam hatinya.

****

Baik Stefan ataupun Yuki keduanya membeku dengan perasaan tak menentu. Setelah mendengar cerita Pak Darma dan Bu Rima. Yang mengatakan jika Yudha memiliki saudara kembar yaitu Stefan. Yang di yakini keduanya adalah kembarannya Yudha.

Tentu saja pengakuan Pak Darma dan Bu Rima membuat keduanya syok.  Terutama Stefan. Selain syok karna sudah ketahuan bahwa keduanya bukan
Yudha dan Ajeng. Lebih syok lagi kalau ternyata Stefan adalah saudara kembarnya Yudha.

Stefan menggelengkan kepalanya berkali kali tak percaya. 'Jadi selama ini aku di sembunyikan oleh sahabat kedua orang tua kandungku.??' Hatinya bertanya tanya.

Yuki sendiri justru merasa kecewa kalau ternyata Ajeng bukan saudara kembarnya. 'Jadi aku sama Ajeng hanya kembar secara kebetulan. Tidak seperti suamiku dan Yudha.' Ucap Yuki dalam hatinya.

Yuki menoleh ke arah Stefan yang berada di sampingnya,, ia melihat tangan suaminya yang tengah mengepal erat. Segera saja Yuki menggenggam salah satunya oleh tangan mungilnya lembut. Stefan yang merasakan sentuhan lembut istrinya pun mulai rileks.

"Siska dan Umar. Mengambilmu dan Yudha dari mamah dengan alasan ingin mengajak jalan jalan kalian di sekitar taman rumah mamah. Tapi kemudian saat mamah hendak menjemput kalian untuk mamah susui. Justru mamah tidak mendapati Siska dan Umar serta kamu yang di bawa mereka. Hiks,,!!" Pak Darma mengusap lembut bahu istrinya agar tenang.

Stefan ikut menangis mendengarnya,, begitupun dengan Yuki.

"Mamah hanya menemukan sebuah surat dari mereka. Yang mengatakan permohonan maafnya karna sudah mengambilmu dari mamah. Mamah dan Papah tidak terima. Hingga kami mengerahkan semua orang orang suruhan papahmu untuk mencari keberadaanmu dan kedua orang yang sudah mamah anggap sebagai saudara mamah sendiri,," Bu Rima menghapus air matanya pelan.
"Tapi dua minggu kemudian kami mendapat kabar duka. Bahwa Siska dan Umar mengalami kecelakaan mobil beserta bayi di dalamnya. Kami sangat syok mendengarnya. Karna kami fikir saat itu kami sudah kehilanganmu untuk selamanya. Tapi sekarang,, dengan insting seorang Ibu. Ternyata kamu masih hidup sayang. Mamah gak tau apa yang mereka fikirkan saat  membuat scenario kecelakaan itu. Hingga membuat kami berfikir kamu sudah tiada. Tapi hari ini mamah bahagia karna kamu masih hidup Nak. Meskipun akhirnya mamah harus kehilangan salah satunya lagi."
Bu Rima langsung memeluk erat tubuh besar Stefan.
Stefan pun membalas pelukan hangat Bu Rima tak kalah eratnya.
Tangis keduanya pecah.

MISSION OF WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang