8. Kebersamaan

875 94 9
                                    


Happy reading sayang sayangku.. 😘😘

****

Usai mendatangi makam saudara kembar serta iparnya yang berada di kawasan jakarta,, yang sempat di iringi tangis kedua orangtuanya. Akhirnya
Stefan sekeluarga berencana mendatangi rumah orang tua Yuki,, yang berada di salah satu perumahan mewah pejaten villa mas jakarta selatan.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih sekitar 10menitan dari makam ke rumah Yuki. Akhirnya tiba di depan rumah keluarga Yuki yang terbilang mewah dan indah.

Ternyata Amma dan Abba nya Yuki sudah berada di teras menyambutnya.  Yang sebelumnya sudah di beri kabar kedatangannya.

"Assalamu'alaikum??" Sapa Keluarga Stefan  serempak.

"Wa'aalaikumussalam!!" Jawab Amma dan Abbanya Yuki bersamaan.

"Ammaa__Abbaa__ i miss u so muchh,," ujar Yuki tiba tiba dengan sedikit berlari menghampiri Amma dan Abbanya seraya memeluknya erat. Stefan dan Mama Papa nya saling pandang,, lalu tersenyum maklum melihatnya.

"Duuh Putri Amma saking kangennya sampe nangis gini. Udah dong sayang,, gak malu ya ada suami dan mertua kamu. Hmm,,??" Ucap Tia sambil mengusap lembut kepala putrinya yang di tutupi hijab.

Seketika,, Yuki pun melepaskan pelukannya. Wajahnya menunduk malu saat tak sengaja mata indah nya memandang ke arah Suami dan Mertuanya.

Setelah Mama dan Papanya yang selesai menyalami Amma dan Abbanya Yuki. Barulah Stefan yang ikut menyalami mertuanya.

"Sehat selalu ya nak Stefan. Jadi suami yang bertanggung jawab untuk keluarga kecilmu ini,," seru Ari Abbanya Yuki seraya menepuk pelan bahu Menantunya.

Stefan mengangguk seraya tersenyum tulus dan berkata.
"In' Sya Allah,, makasih abba."ucapnya.

"Ya sudah ayo semuanya masuk. Pasti semuanya lelah kan,, amma dan bibi sudah menyiapkan makanan untuk kita." Seru Tia Amma nya Yuki seraya menggandeng lengannya Rima Mama nya Stefan.

Saat semuanya hendak masuk. Terdengar teriakan yang membuat Stefan dan Yuki saling pandang begitupun dengan yang lainnya,, lalu terkekeh geli menyadari bahwa mereka melupakan dua malaikat kecilnya Yudha dan Ajeng.

"Imiih,, Ipiih. Kok kita di tinggal di mobil cih." Protes Putri dengan wajah cemberut yang berada dalam gendongan Pak Opi supir keluarga Darma. Yang lebih dulu teriak seraya mengulurkan kedua tangan gemuknya ke arah Stefan minta di gendong. Yang dengan segera di sambut oleh Stefan setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih pada Pak Opi.

"Ihhh adee napa abang di tinggal juga cih." Kesal Putra dengan wajah sebalnya yang  berada dalam gendongan Pak Joko supir kedua keluarga Darma. Sama halnya seperti Putri adiknya yang minta di gendong Stefan. Putra pun mengulurkan kedua tangan gemuknya ke arah Yuki. Yang di sambut Yuki dengan senang. Setelah mengucapkan terima kasihnya pada Pak Joko.

"Yaampun,, ini toh si kembar cucunya nenek. Lucu banget sih kalian." Tia Ammanya Yuki begitu antuas menatap si kembar yang berada dalam gendongan Stefan dan Yuki. Sedang si kembar tengah di landa kebingungan menatap balik ke arah Wanita paru baya  yang  menyebut dirinya Nenek.

"Nenek ciapa?? Kan neneknya putla nenek lima,," saut Putra dengan mata bulatnya melihat ke arah Bu Rima yang tengah tersenyum melihat ke arahnya.

"Ini mamanya imih sayang,, jadi putra dan putri juga harus manggil nenek sama mamanya imih." Dengan sabar Yuki memberikan penjelasan kepada si kembar yang sudah ia anggap anaknya sendiri.

"Ooh,, jadi kita puna dua nenek cama kakek ya mih??" Ujar Putri menatap ke arah Yuki. Yuki membalasnya dengan senyuman dan anggukannya.

"Holeee,, kita puna dua nenek cama kakek ya bang." pekik Putri ke arah abangnya yang juga ikut bertingkah seperti adiknya. Membuat semua orang yang melihatnya tertawa geli dengan tingkah lucu si kembar.

"Ia ia putra sama putri punya dua nenek dan dua kakek sebentar lagi punya ade bayi. Ia kan sayang,," ucap Tia Ammanya Yuki menggoda ke arah putrinya yang tengah menunduk malu,, dengan wajahnya yang sudah Bu Tia pastikan bersemu merah. Wajah Stefan pun ikut memerah saat tatapan Ibu mertuanya mengarah ke arahnya. Sedang Bu Rima,, Pak Darma dan Pak Ari terlihat tengah menahan tawanya.

"Ade bayi,, Makcudnya kaya punana temen temen putla ya nek??" Tanya Putra ke arah Bu Tia yang sudah ia panggil Nenek.

Bu Tia tersenyum dan mengangguk mengiyakannya.

"Putli mauu nek,, puna ade bayi tapi cewek ya nek. Bial bica main cama putli." Pekik Putri setelah tau maksud Nenek barunya itu.

Bu Tia dan yang lainnya tergelak mendengarnya.

Semakin merahlah wajah Stefan dan Yuki.

'Yaa Allah,, bagaimana bisa istriku punya anak dan memberikan si kembar adik. Sedang melakukan tugas intim kami sebagai pasangan suami istri saja belum kami lakukan. Karna mendadak istri imutku itu come moon di saat malam yang tidak tepat.heuh,,' ucap Stefan dalam hatinya. Dengan tatapan matanya yang serat akan harapan,, mengarah ke arah Yuki yang masih menunduk malu.

'Yaa Allah,, bagaimana bisa aku punya anak dan memberikan si kembar adik. Sedangkan pernikahan ini terjadi karna sebuah misi. Misi yang mungkin saja tidak akan lama lagi akan berakhir." Yuki membatin dalam hatinya. Mendadak hatinya terasa nyeri saat memikirkan perpisahannya nanti dengan Stefan.

"Cowok ya nek,, jangan cewek. Cewek celewet" seru Putra kearah Bu Tia. Putri mendelik sebal ke arah Abangya.

"Noo,, cewek ya nek. Cowok nyebelin." ujar Putri tidak mau kalah.

Putra menatap adiknya kesal.

"Cowok dek"

"Cewek abang"

"Cowok"

"Cew__"

"Sudah sudah lebih baik putra sama putri berdo'a saja,, agar imih sama ipih punya ade bayinya dua cowok sama cewek ya,, jadi putra sama putri gak boleh berantem. Nanti adek bayinya gak mau loh,, main sama kalian" ucap Bu Rima melerai kedua cucu kembarnya.

"Gak boleh gitu nek,, adek bayina halus main cama kita. TITIK,," Seru si kembar bersamaan. Membuat semuanya tersenyum geli mendengar ucapan si kembar yang begitu kompak.

"Ekhmm. Kalau gitu kita masuk yuk sayang,, Imih udah laper nih. Putra sama putri juga pasti laper kan??" Kata Yuki mencoba mengalihkan pembicaraan tentang anak,, yang Yuki tau itu adalah kode dari Ammanya.

Bu Tia dan Pak Ari tersenyum geli mendengarnya. Keduanya tau itu hanya alasan putrinya saja.

****

Saat ini semuanya tengah berada di ruang makan. Begitupun para Art yang Bu Tia berhentikan sejenak pekerjaannya,, untuk makan bersama bersamanya di meja makan yang sudah tersedia di dekatnya. Melihat itu,, membuat Bu Rima dan Pak Darma tau seperti apa kedua orang tua dari menantunya itu. Mereka merasa bahagia dan bersyukur karna kedua putranya mendapatkan jodoh yang baik dari_NYA.

Dengan do'a yang di pimpin oleh Stefan. Akhirnya acara makan pun berlangsung dengan nikmat,, yang sesekali di iringi celotehan si kembar. Membuat acara makan pun terasa hangat dan ramai.

'Ku harap kebersamaan ini tidak akan berakhir sampai di sini..' ucap Stefan dan Yuki dalam hatinya masing masing.

TBC

Mohon maaf jika banyak typo typo menggemaskannya,, mohon maaf jika nextnya lama dan mohon maaf juga kalau ceritanya semakin amburadul. Dan terima kasih banyak buat readers yang menunggu. Plakk pede 😂😂
Sallam kissunya buat semuanya.. 😘😘

12/05/2018
19:23






MISSION OF WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang