9. Belah Semangka

1.8K 107 6
                                    


Happy reading dears.. 😘😘

🍉🐚🐸🍉

Acara makan bersama pun telah selesai. Kini kedua keluarga dari Stefan dan Yuki tengah berkumpul di ruang keluarga rumahnya Yuki.
Membahas apapun yang berhubungan dengan kedua belah pihak keluarga. Ada rasa sedih saat menceritakan saudara kembar Stefan. Namun,, perasaan sedih pun terganti dengan kebahagiaan saat melihat tingkah lucu si kembar yang keduanya duplikat dari Yudha dan Ajeng.

"Sebentar lagi waktu dzuhur. Kita sholat berjamaah ya,," ucap Pak Ari mengingatkan.
Di angguki semuanya.

Stefan yang melihat istrinya ikut mengangguk pun berfikir 'Apakah istri imutku itu sudah berhenti come moon nya??'  Fikirnya bertanya pada dirinya sendiri. Ada rasa senang di hatinya kalau itu benar. 'Yess,, Alhamdulillah.' Serunya dalam hati.

"Ehh" Stefan kaget saat Ibu mertuanya menyentuh bahunya.

"Ada apa sih nak Stefan. Kok dari tadi amma perhatiin malah ngelamun?? Ngelamunin putrinya amma ya,," pertanyaan Amma Tia,, membuat Stefan salah tingkah dengan wajah memerah. Matanya tak sengaja menatap ke arah istrinya yang juga menatap ke arahnya dengan wajah merona.

"Euleh euleh,, na ku naon atuh jadi saling pandang kieu ieu teh. Amma ngarti kalian teh nikah cepat,, hingga tidak sempat mengenal satu sama lainnya. Tapi atuh nanti wae di kamar pandang pandanganna neng geulis,, jang kasep." Ucapan Amma Yuki membuat Stefan dan Yuki semakin malu karnanya.

"Hahaha,, dek Tia bisa saja ya. Udah biarkan saja dek,, putra putri kita masih harus saling mengenal. Meskipun hanya lewat tatapannya saja" kata Bu Rima dengan tawa renyahnya yang di akhiri dengan sedikit menggoda Anak dan Menantunya,, yang semakin merona wajah keduanya.

"Apa cih nenek manggil kita" Putri dan Putra menghampiri Bu Rima. Bu Rima terkekeh geli menyadari sempat menyebut Putra dan Putri. Hingga membuat cucu cantik dan gantengnya merasa di panggil.

Bu Rima menjawil dagu kedua cucunya gemas. Membuat Putra dan Putri tertawa lucu.
"Gak apa apa sayang. Nenek cuman mau bilang,, kata kake Ari sebentar lagi kita sholat dzuhur bareng bareng ya sayang." Kata Bu Rima menjelaskan.

"Holeee,, cholat baleng__cholat baleng__cholat baleng dek. Yeeehh" Putra berseru dengan girangnya mengajak adiknya berjoged ria ala Putra dan Putri.

Tawa semuanya pecah melihat tingkah menggemaskan si kembar.

"Sudah sudah putra sama putri berhenti ya,, nanti pusing." Ujar Pak Darma segera menghentikan kedua cucunya yang berputar putar layaknya gasing. (😅😅)

"Ia nanti kepala nya putra sama putri bisa sakit. Kalau udah sakit nanti kena suntik,, mau.??" Pak Ari menambahkan ucapan Pak Darma. Meskipun Putra dan Putri bukan cucu kandungya,, tapi ia merasa sudah jatuh cinta pada si Kembar.

"dak mauuu kakeeek. Di cuntik cakiitt,," seru si Kembar bersamaan seraya menghentikan joged hebohnya,, lalu keduanya menghampiri Stefan dan Yuki. Dengan wajah takut yang justru membuat keduanya terlihat lucu.

Kembali membuat tawa semuanya pecah.

🌿🌿🌾🌿🌿

Suara Adzan Dzuhur terdengar begitu lantang dan merdu. Semuanya berkumpul dalam Musholla yang begitu luas dan indah,, yang ada di kediamannya Pak Ari. Dengan persiapannya masing masing untuk melaksanakan Sholat berjamaah.
Semua Art pun ikut melaksanakan kewajiban 5 waktunya.

Stefan merasa bahagia saat melihat istrinya ikut Sholat. 'Alhamdulillah,, berarti istriku sudah free dari come moon nya.' Senangnya dalam hati,, membayangkan hal hal yang iya iya. Namun,, kemudian segera di tepisnya. 'Belum saatnya mikir yang iya iya' lanjutnya mengingatkan.

MISSION OF WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang