10. Panas

2.4K 92 4
                                    

Warning 80 tahun ke atas ya.. 😆😆
Happy reading daers.. 😘😘
Mohon maaf kalau ceritanya makin ngawur.. 😁😁

****

"Aahhh__sakiittt" teriakan Yuki membuat Stefan menghentikan pergerakannya.

"Maaf kan aku sayang,, kalau aku menyakitimu. Apa kita berhenti saja??" Ucap Stefan merasa bersalah saat melihat air mata keluar dari mata indah Istrinya.

Yuki menggeleng cepat. "Ja__jangan berhenti La__lanjutkan saja Fan,," izin Yuki berusaha menahan rasa sakitnya. Ia merasa sudah kewajibannya untuk melayani Suaminya,, meskipun pernikannya dengan Stefan karna sebuah misi dari saudara kembarnya. Ia merasa harus tetap melayani Stefan sebagai Suaminya.

Cuuppp

"Ehhh" seru Yuki kaget merasakan bibir Suaminya yang tengah mengecupi seluruh wajahnya dengan sesekali menjilati air mata yang tersisa di kedua mata barbienya.

"Maaf,, jika ini akan sangat menyakitimu sayang." kata Stefan dengan gerakan tubuhnya yang mulai cepat. Membuat Yuki menahan nafasnya.
"Keluarkan suara merdumu sayang,," lanjutnya saat mengetahui Istrinya menahan nafas. Hingga tidak mengeluarkan suara.

"Enghhh,, Ta__tapiihh engghh aku malu" balas Yuki dengan terputus putus akibat ulah semangat Suaminya yang membuatnya merasakan hal yang asing untuknya.

Masih dalam pergerakannya Stefan terkekeh geli dengan tingkah menggemaskan Istri imutnya ini.

"Jangan malu sayang,, hanya ada kita berdua di sini." Jelas Stefan berusaha membujuk Istrinya yang tengah menutupi wajah imutnya dengan tangan mungilnya. Stefan gemas di buatnya.
Dengan tidak melepaskan tautan tubuhnya dengan Istrinya,, Stefan menggenggam kedua tangan mungil Istrinya yang sempat menutupi wajah imutnya.

(

Selanjutnya hanya mereka dan Sang Pencipta yang tau akhirnya. 😆😆)

🌹🐸🐚🌹

Stefan bangun lebih dulu dari tidur siang yang membuatnya terlihat lebih segar,, akibat olah raga siangnya bersama Yuki.
Stefan memandangi wajah imut Istrinya yang masih tidur. Ia merasa menjadi pria yang paling bahagia dan bersyukur memiliki Istri seperti Yuki. Ia fikir tidak akan secepat ini hatinya tergoda oleh Yuki,, namun ternyata hatinya dapat dengan cepat luluh karna Istrinya ini. Jika sebelumnya ia sempat berfikir hanya akan menikah di atas kontrak karna sebuah misinya pada saudara Kembar nya. Tapi akhirnya pemikiran itu segela berubah,, dengan menikahi Istrinya secara sah. Tanpa di sadari Istri imutnya ini.

Cuupp
Cuuuppp
Cuuuupppp ajinamoto (abaikan)

Stefan mengecup kening,, kedua mata,, pipi,, hidung,, dagu dan berakhir di bibir Strawberry Istrinya. Dengan Sedikit melumatnya,, sadar Istrinya merasa terganggu akibat ulah mesumnya. Stefan pun segera menghentikan aksinya.

Memandangi Istrinya yang kembali tenang,, dengan senyum 1000watt nya Stefan pun berucap di samping kanan telinga Istrinya. "Aku mencintaimu Karna Allah,, Yuki Aryndra Kato" ucapnya sembari mencium lama kening Istrinya itu lembut. Setelahnya Stefan pun beranjak dari atas ranjangnya ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa gerah dari olah raga siangnya bersama Istri imutnya.

Beberapa menit kemudian Stefan Keluar dari kamar mandi dan mendapati Istrinya masih tertidur lelap. 'Begitu lelahnya istriku belum terbangun juga,," kata Stefan dalam hati sedikit merasa bersalah karna telah menguras tenaga Istrinya.

Saat melihat jam yang ada pada dinding kamar Istrinya,, ia pun tersentak kaget saat tau berapa lama ia mengurung Istrinya dalam kamar.

'Pantes saja istriku kelelahan,, Aku yang tidak sadar jika sudah terlalu lama menguras tenaganya. Ckckck hebat sekali kau Stefan" seru Stefan dalam hatinya.

"Maafkan aku ya mami keongku sayang,," ucap Stefan mengecup pelan hidung mancung Istrinya lembut. Sebelum akhirnya melangkahkan kakinya keluar kamar.

'Bahkan waktu Ashar pun sebentar lagi,, dan aku tidak menyadarinya. Ckck' bisiknya berdecak pelan.

Sampai di bawah,, suasana terasa sepi. 'Kemana orang orang??" fikirnya bertanya pada dirinya sendiri.

Stefan pun berpapasan dengan salah seorang Art yang ada di rumah Istrinya yang ia tau bernama Bu Ina. Stefan melihat dari tag name nya,, yang tertempel di atas dada wanita paru baya tersebut.

"Bu,, kemana orang rumah yang lainnya ya?? Apa si kembar belum bangun juga??" Tanya Stefan beruntun,, membuat Bu Ina sedikit bingung menjawabnya.

"Punteun den Stefan. Bu Tia sareung Pak Ari serta Bu Rima sareung Pak Darma mereka semua pergi,, dan cuman ngasih pesan buat aden Stefan sareung non Yuki. Upami mereka pergi untuk mengajak si kembar jalan jalan,," penjelan Bu Ina membuat Stefan mengangguk mengerti dan mengucapkan tanda terima kasihnya pada Bu Ina.

"Sami sami den." Balas Bu Ina lalu izin pamit meninggalkan Stefan seorang diri di bawah tangga.

'Kenapa mama sama amma gak ngasih tau ya??" Ucap Stefan dalam hatinya. Tanpa Stefan sadari bahwa sebelumnya Amma dan Mama nya sudah berulang kali mengetuk pintu kamarnya untuk memberi tahunya. Hingga membuat Amma dan Mamanya pergi setelah paham kenapa anak dan menantunya tidak membukakan pintu kamarnya.

Stefan segera kembali lagi ke kamarnya yang berada di lantai dua. Ia berfikir,, apa salahnya  sembari menunggu waktu Ashar tiba dan menunggu keluarganya kembali ia gunakan waktunya untuk membuat kamarnya panas dengan kegiatan menyenangkannya bersama Istrinya.

🐸🐚🚿🐚🐸

Tiba di kamarnya,, Stefan tidak mendapati Istrinya berada di atas ranjangnya. Saat kakinya hendak melangkah ke arah balkon untuk mencari Istrinya. Telinganya langsung mendengar gemericik air dari kamar mandi,, tidak ingin membuang waktunya lagi Stefan pun segera berjalan cepat ke arah kamar mandi. Dan__

Ceklekk

Suatu keberuntungan untuknya pintu kamar mandinya tidak terkunci. 'Pasti istriku yang imut nan cantik ini sengaja nih. Supaya aku bisa masuk,," batin Stefan geer.

Stefan terdiam dengan tatapan terpesonanya. Tepat di depan matanya Istri imutnya itu tengah berdiri di atas shower sembari menyabuni seluruh tubuhnya menggunakan spons yang sudah di tambahkan sabun cair yang mengeluarkan aroma vanilli.
Stefan berusaha menahan nafasnya yang tiba tiba terasa sesak. Sesak bagian bawah tubuhnya,, saat melihat Istrinya yang begitu seksi berada di bawah kucuran air yang menyirami tubuh mulus Istrinya. 
Tanpa sepengetahuan Yuki. Stefan sudah berada di belakang tubuh mungilnya dengan tubuh kekar nya yang sudah polos dari busananya.

Greppp

"Aahhhhh" pekik Yuki kaget saat tiba tiba seseorang memeluknya dari belakang,, hingga merasakan sesuatu yang beberapa menit lalu ia rasakan. Memasuki nya lagi.

"Tenang sayang,, ini aku suami tampanmu. Maaf kalau aku mengagetkanmu" bisik Stefan di telinga kanan Yuki berusaha menenangkan Istrinya,, sembari menyentuh lembut twins mountein Istrinya yang sudah menjadi miliknya lembut.

Yuki hanya mengangguk dan pasrah saja saat seluruh tubuh nya kembali di penuhi bercak bercak merah akibat ulah mesum Suaminya. Parahnya lagi ia pun menikmatinya,, tapi sebisa mungkin Yuki  berusaha menahan erangannya. Meskipun begitu,, akhirnya keluar juga suaranya saat keduanya sampai pada klimaksnya masing masing.

'Tidak jadi membuat ranjang kamar panas?? Kamar mandi pun bisa ku buat panas' seru Stefan dalam hatinya dengan senyum lebarnya yang memancarkan kepuasan.

TBC

Maafkan saya jika adegan ena enanya berlebihan. Efek baca novel pernikahan jadi begini deh. Padahal aslinya belum nikah..hahaha

15/05/2018
15:07




MISSION OF WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang