SSNK || Chapter 09

5.4K 600 57
                                    

Suami Simpanan Nyonya Kaya

💋💋💋

Arvi tidak menyangka dirinya bisa bertemu dengan mantan calon istrinya dulu di kota besar ini.

Setelah membantu Rani untuk berdiri dan meminta maaf karena tidak sengaja menabraknya.

Dilorong dekat toilet itu, Arvi dan Rani saling berbasa-basi karena tidak sengaja bertemu dikota.

Rani masih menatap Arvi dengan pandangan teduhnya, ada rasa rindu yang teramat dalam di relung hatinya. Kalau saja waktu itu bapaknya tidak membatalkan pernikahannya dulu dengan Arvi, pastinya saat ini dirinya sudah sah menjadi istrinya Arvi.

"Arvi, kamu ada disini juga?" tanya Rani sangat senang. Arvi mengangguk dengan senyuman kikuknya.

"Iya, aku bekerja jadi satpam dikota ini." balas Arvi.

"Wah, berarti kita akan sering bertemu dong!" kata Rani girang dengan bermanja di lengan Arvi yang berotot.

"Rani, jangan begini, tidak enak kalau ada yang lihat!" kata Arvi seraya ingin melepaskan pegangan Rani dilengannya.

Rani mengerucutkan bibirnya tidak suka. "Apa kamu benci padaku, atau kamu masih marah padaku?" tanya Rani dengan wajah sendunya.

Arvi menggeleng cepat. "Tidak! Tidak! Rani, aku tidak marah atau pun benci padamu, Aku sudah melupakannya. mungkin, memang kita tidak berjodoh." kata Arvi bijak seraya tersenyum kikuk. Karena saat ini Arvi tidak nyaman melihat Rani mengaitkan tangannya ke lengannya.

Rani menatap Arvi dengan diam, ada rasa sakit dan tidak terima saat Arvi mengatakan tidak berjodoh dengannya. Rani pun menetralkan degup jantungnya yang menggila dengan memandang Arvi yang terlihat semakin tampan saat ini, sebelum hubungan mereka berakhir. Jelas sekali kalau Rani menyesal menuruti keinginan bapaknya dulu.

Karena sang kekasihnya dulu, sekarang sudah berubah terlihat sangat gagah.

"Kamu kesini sama siapa?" tanya Rani. "Bagaimana kalau kita jalan-jalan sebentar?" Arvi menatap Rani sebentar dan melirik kekanan dan kekiri.

"Rani, maaf, aku tidak bisa, aku kesini bersama seseorang."

Mata Rani menajam penuh selidik menatap Arvi. "Apa kamu bersama wanita?" Arvi mengangguk pelan, jawaban Arvi yang diberikan membuat Rani mengendurkan kaitan tangannya ke lengan Arvi. "Siapa? Pacar kamu?" Arvi pun menggeleng lagi, membuat Rani tersenyum sangat lebar. Karena Arvi kesini bukan dengan pacarnya.

Arvi ingin menjawab kalau dirinya bersama istrinya sekaligus bersama Nyonya-nya. Tapi, Arvi mengurungkan niatnya, karena mau menjelaskannya pun, dirinya sangat tidak pantas karena Arvi hanya sebagai seorang suami simpanan Nyonya kaya ditempatnya ia bekerja.

"Kalau begitu, aku temenin, ya? Aku kangen sama kamu, Arvi. Mau, ya?" Arvi menggarukan tengkuknya yang tidak gatal. Ia sedang memikirkan alasan apa untuk menolak Rani.

"Tapi, Rani, aku sedang bekerja menemani majikanku disini! Lain kali saja, ya."

"Lain kali saja? Berarti kita akan bertemu lagi dong?" Rani tersenyum merekah mendengar ucapan Arvi barusan.

Arvi pun merutuki dirinya, bagaimana bisa dirinya keluar dari rumah, sementara kalau keluar pun harus bersama Riva. "Em... Itu... Anu... Aku tidak tau, Rani!" kata Arvi gugup beserta bingung yang menderanya.

Rani mengerutkan keningnya dalam. "Kenapa kamu tidak tau?"

"Aku tidak tau bisa keluar dari rumah apa tidak, karena aku tinggal di rumah majikanku. Ini juga aku kesini bersama Nyonya." kata Arvi menjelaskan.

Suami SIMPANAN Wanita Kaya ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang