Hidupku sangat membosankan. Dikala diriku mulai terbiasa sendiri, aku berada pada zona hidup yang tak terlalu bahagia dan tak terlalu sedih. Aku berada pada tengah-tengah zona itu.
Aku sulit untuk merasakan lagi cinta, bahkan ada wanita yang selalu ingin menjadikan aku pacarnya. Aku mulai bermain lagi dengan namanya cinta itu, dan seperti biasanya, aku memberikan sejuta hangat padanya, juga perhatian yang membuat dia semakin nyaman padaku. Namun aku sudah merasa bosan dengan semuanya. Bukan karena dia tak cantik bukan karena itu, dia baik, cantik, tapi jika aku terus melanjutkan hubungan ini, maka akan ada badai yang siap untuk menerpa kami. Akan banyak kesedihan, bahkan mengakibatkan kehancuran bagi kami.
Aku seperti orang gila. Jika aku menghentikan semuanya, akan kah dia mau mengerti alasannya. Dan jika aku melanjutkannya semua akan berawal sangat manis, bahkan melebihi itu, tapi setelah beberapa lama maka akan ada air mata yang sangat menyakitkan bagi dunia diantara kami.
Akhirnya aku memutuskan dengan segala resikonya. Aku mengakhiri semuanya, walaupun akan ada tangis dan kekecewaan yang berat untuknya. Tapi menurutku itu lebih baik, daripada kita bisa menjadi orang yang saling tak kenal dan akhirnya saling membenci.
Maafkan aku yang selama ini sudah memberi mu harapan dan angan yang indah. Aku menyesal semoga kamu mendapatkan kebahagian yang kamu cari, jika kamu hanya terdiam saja, akan ku tarik tangan mu dan badan mu yang lemah itu. Akan ku tunjukan kebahagian yang lain.
Kita cukup sebagai teman disekolah tidak lebih. Tapi aku tahu, butuh waktu untuk membunuh perasaan itu, kamu tak usah khawatir soal itu, kita sama-sama punya obat nya yaitu doa kepada pencipta kita. Dialah yang akan menyembuhkan hatimu yang terluka bahkan patah oleh ku. Sekali lagi tak usah khawatir, aku akan tetap menjadi teman mu. Dikala ada badai sekalipun, dan hanya sebagai teman.
Aku pun, bahkan tak bisa menjaga perasaanku sendiri. Apalagi menjaga perasaan kamu, akan semakin rumit lagi. Aku takut, semua kebahagian itu akan berakhir sangat cepat dan berganti dengan badai yang panjang.
Kita saat ini tak tahu apa-apa soal cinta. Cinta yang tulus, cinta yang didasari dengan iman kita. Kita belum tahu banyak tentang semua itu, juga kita belum mengerti, tentang hakikatnya memiliki. Banyak waktu untuk kita berubah menjadi lebih baik kan agar kita tak salah mengartikan cinta lagi.
Cinta itu unik sekali, entah berapa banyak tetesan air mata yang jatuh karenanya, salah mengartikan cinta itu sendiri. Walaupun begitu jutaan manusia tatap saja seperti itu seperti keledai!! Kalian tahu kan keledai, yang selalu jatuh pada tempat yang sama.
Berhenti jatuh cinta...
Mari bangun cinta...
Kita perlu pondasi kan...
Baru bisa menikmati hasilnya...

YOU ARE READING
Aku Sendiri..
SpiritualeAku memang sendiri agar tak melakukan kesalahan yang sama. Itu sama seperti pecundang bahkan lebih buruk dari pecundang