Living with the Brothers : part 3

423 12 14
                                    

Aku dipeluk dari belakang oleh seseorang. Aku kaget dan mencoba melepas diri. Aku ndak tau siapa ini karna wajahnya ketutupan kupluk jaketnya.

Orang itu hanya tertawa meliaht ku mencoba melepas diri. Mendengar suara tawanya, aku langsung tau siapa ini.

"Lucien, cepat lepasin!" Kataku, mencoba melihat wajahnya.
Kupluk jaketnya tedorong kebelakang dan aku langsung bisa melihat wajahnya.

Lucien melepaskan ku dan tertawa "Haha, tak kusangka kau bisa tau kalo ini aku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucien melepaskan ku dan tertawa "Haha, tak kusangka kau bisa tau kalo ini aku"

"Ya iyalah gua tau, sudah keliatan jelas dari suara tawamu kalo itu elu tau!" kataku. Lalu aku berbalik menghadapnya.

"Oh iya, lu dari mana aja, kok baru sekarang keliatan?" Kataku dengan penasaran.

"Aku ada beberapa kerjaan yang belum selesai tadi, jadi aku pergi dan menyelesaikannya dengan cepat", jelasnya dengan bosan.

Aku bingung, 'kerjaan? Emangnya Lucien habis ngapain sih?' Pikirku. Aku lalu menyadari ada sedikit noda merah ditangan dan dijaketnya Lucien.

"Tangan mu kenapa kok ada noda merahnya? Kamu luka?" Tanyaku.

Lucien mengecek tangannya "Oh ini, tadi ada sedikit kesalahan di kerjaanku, jadi aku sedikit kena kotor", dia lalu mengelap noda merah tadi dibajunya.

Dia lalu tersenyum "jangan khawatir aku nggak apa-apa kok. Yaudah aku pergi dulu ya, aku capek mau istirahat dulu", dia lalu pergi.

~~~time skip~~~

Hari sudah siang hampir sore, Joseph ,Demian, Edward dan Elric sudah pulang kerumah.
Aku juga sudah berkeliling rumah dan hampir sesekali tersesat. Karna udah cape aku kembai ke kamar dan tidur siang sebentar.

Setelah bangun dari tidur aku langsung ke kamar mandi mau mandi. Sayangnya aku nggak sadar kalo pintu kamar lupa ku kunci.

Setelah selesai mandi, aku mencari pakaian di lemari. Saat aku mau membuka handukku, aku langsung punya firasat kalo ada yang memperhatikan.

Aku langsung menengok kearah pintu dan melihat Elric yang tersenyum sedang memperhatikanku. Aku kaget dan memegang handukku dengan erat.

"Aaaaaahhhh, apa-gimana-kok bisa!!! Elric ngapain lo di depan pintu gua bangsat! Cepat keluaaar!!!" Teriakku dengan panik.

Elric hanya tertawa "Hahaha, akhirnya ketauan juga deh. Sayang banget padahal tinggal dikit lagi keliatan loh".

"Dasar lo ini, kalo ngomong kaya nggak ada dosa aja. Emang lu ngapain kesini?"

"Haduh kau ini dingin banget sih, aku tadi disuruh manggil kamu, sebentar lagi waktunya makan malam kamu dusuruh keruang makan" jelasnya Elric.

"O-oh gitu, yaudah lu ngapain masih didepan pintu cepat keluar sana gua mau ganti baju!" Kataku.

The Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang