Shiro terbangun dari tidurnya, terasa semua kejadiaan pada malam itu merupakan kebohongan belaka, ia sedikit merenggangkan tubuhnya untuk sedikit melepaskan sedikit rasa kaku yang memenuhi tubuhnya, tapi tunggu ada sesuatu yang janggal dikanannya.
''saber sudah berapa lama kau disana."
''servant tak membutuhkan tidur Shiro."
Sudah sejak dari gereja Kotomine, Saber berada disisi Shiro saat dia langsung tertidur karena kelelahan sementara dirinya harus menjaga harus menjaga dia agar tak diserang servant lain saat tertidur.
''baiklah aku akan buatkan makan."
Shiro berjalan dari kamarnya menuju dapurnya dan mulai memakai memasak setelah memakai efronnya dengan lembut jarinya mulai memotong-motong bahan-bahan yang lainnya, yah jangan ditanya sudah sangat lama dirinya memasak, bahkan mendiang ayahnya masih hidup ia juga yang memegang kunci dapur.
''Huaaam pagi ini makan apa."
''Tohsaka apa yang kau lakukan disini ?."
Rin entah bagaimana keluar dari salah satu ruangan setelah menggeser pintu tersebut, bisa telihat wajahnya yang setengah tertidur seolah menggambarkan bahwa ia baru terbangun dari mimpinya yang menyenangkan.
''bukannya sudah jelas, kita sudah membuat Aliansi jadi agar lebih mudah jika aku tinggal disini."
''tapi."
Seseorang mengeser pintu ruang makan tiba-tiba terbuka menampakan seorang dipertengahan usia 27 tahunan berambut pirang, yah dialah Taiga atau bisa dibilang seseorang yang menjaga Shiro setelah kematiaan Kiritsugu.
''hey Shiro mak...m kenapa kalian berdua ada disini."
''Fuji-nee."
Yah pasti kau akan terkejut jika mendapati keponakanmu yang seharusnya tinggal sendiri kini memiliki 2 gadis yang tinggal bersamanya itu benar-benar mengejutkan bukan yah itulah ekspresi dari Taiga saat ini.
''oh jadi begitu rumah Rin sedang hancur menjadi debu dan sekarang dirinya serta sepupunya menumpang dikediaman Shiro."
''yah begitulah kenalkan namaku Tohsaka Saber."
Dengan sedikit kepintaran Rin dalam memutar balikan fakta akhirnya Taiga bisa ditundukan dengan mudah oleh mulutnya, sementara saber melakukan skak mad dengan memperkenalkan namanya untuk memastikan kemenenangan gadis berambut hitam ini.
Selama bicara Shiro hanya mencoba yang terbaik ditugasnya sendiri yaitu menyiapkan sarapan pagi untuk semuannya sebelum mulai beraktifitas seperti biasanya, kebetulan sekali pembicaraan mereka selesai setelah dirinya telah selesai memasak.
''baiklah kalian bertiga ayo makan sebelum ini semua mendingin."
Shiro meletakan masakannya dimeja makan yang telah digunakan untuk peperangan argumen dan pendapat serta etika, yah apapun itu semuanya sudah selesai dan sekarang saatnya makan dan itu yang utama untuk sekarang.
''Fuji-nee kemana Sakura tak biasanya ia tak ikut sarapan dengan kita."
''Kutak tahu dia bilang ia juga harus memasak untuk keluargannya sendiri, oleh karena itu bagian Sakura akan jadi milikku."
Yah jika saja bagiaan itu tak dimakan oleh Saber sendirian maka tujuan untuk menghabiskan bagiaan Sakura akan terlaksa tapi yah bukannya dia ada disini.
Shiro memakai tasnya ia melihat Rin dan Saber sudah siap untuk beranhkat, tunggu kenapa Saber ikut itu karena mananya yang sedikit tak bisa membuat dia tak dilihat oleh manusia lain tapi yah sudahlah oleh karena itu hal ini terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
fate stay night lost memories [END]
Fanfictiondibawah gugusan bintang dua orang lelaki duduk saling melihat bintang emiya shirou seperti melupakan sesuatu saat pembicaraan dengan ayahnya tersebut tentang sebuah janji yang tak bisa dipenuhi ayah angkatnya tersebut janji yang dilakukan antara dir...