2

6.7K 839 23
                                    

"Kita sudahi saja ini..."

Ujar Irene sore itu, terdengar nada jengah dalam kalimatnya, seminggu sudah ia memikirkan keputusannya matang matang, disamping memberikan Seulgi kesempatan untuk lebih melunakkan sikap posessivenya tapi nihil, dia memacari bocah yang tak seharusnya ia terima dari dulu,

"Huh?"

wajah Seulgi yang cuek dan dari tadi terlihat bermain main langsung mengamati dua bola mata Irene yang tak tenang,

"aku tak bisa seperti ini, mungkin kau harus mengerti..."

"apanya yang tidak aku mengerti?!"

Seulgi masih belum sampai pada maksud Irene untuk mengakhiri hubungan mereka

"Sejauh ini kan baik baik saja"

"bagi ku aku tidak baik baik saja! Teman temanku, kehidupanku, dan kau yang terlalu posessive selalu mengusikku, itu yang tak pernah kau mengerti, "

"teman ku menjadi risih karena kelakuanmu, aku menjadi tidak enak dengan mereka!"

Seulgi terhenyak, sedikit shock, kalimat terbanyak yang pernah di ucapkan Irene selama mereka berpacaran, ia terdiam menunduk menatap ujung sepatunya, pandangannya kosong ke bawah,

Irene terdiam tak melanjutkan kata katanya ia membuang mukanya tak berani melihat Seulgi, sedikit saja melihat wajah bodoh sosok yang perlahan ia sayangi itu, mungkin ia akan luluh, wajah cerah cerianya terlihat sangat muram sekarang, dan bagaimana kacaunya hati Irene melihat itu, tapi tekadnya sudah bulat untuk menyudahi hubungannya,

"tapi kau tak pernah menanyakan keadaanku bila semenit jauh darimu Baechu?"

"karena itulah aku harus menyudahinya, karena sepertinya kau hanya memikirkan dirimu sendiri, kau egois, dan kau mengabaikan waktuku bersama teman temanku"

Nada bicara Irene sedikit meninggi, Seulgi sempat tersentak karena hal itu, ia mengangguk perlahan, ia mengerti, ia benar benar egois, dia tidak bisa jauh dari Irene, tapi harusnya Irene tanya alasannya. panjang lebar bagaimanapun Irene mengeluhkan alasannya untuk putus itu semua dilandaskan karena teman temannya, Ia tidak bodoh untuk meminta Irene menjelaskan lagi maksudnya untuk mengakhiri hubungan ini, meskipun kata kenapa begitu memenuhi otaknya sekarang,

"Bae Joo Hyun Unnie..."

....

"... Terima kasih"

Seulgi membungkuk sopan, perlahan berbalik meninggalkan Irene, mata sipitnya yang intimidatif itu sedikit berair, urat di pelipisnya bergurat jelas, bersusah payah menahan genangan air matanya yang hampir tumpah, Seulgi tidak cengeng, ia hanya tak tahu untuk melakukan sesuatu, bahkan untuk meredam perasaannya saat ini.

Irene sudah menyudahi hubungannya dan tak mau tahu alasan Seulgi melakukan itu semua, terlebih Irene menyebutnya egois, maka sudahi saja, dia tidak diajarkan memelas dalam bentuk apapun oleh keluarganya, dia Kang Seulgi, walaupun ia tak menunjukkannya.

"yyaaa...! harusnya aku yang lebih dulu meninggalkannya"

Irene berujar polos, ini sepertinya menggantung hanya padanya saja, hubungannya resmi putus tapi itu membuat Irene merasa tidak nyaman, mungkin karena Seulgi yang pergi begitu saja setelah mengucapkan terima kasih dengan sangat formal.

Tapi mereka akhirnya putus, dan tak ada lagi yang mengusik hari harinya, Irene menatap punggung Seulgi yang semakin menjauh, harusnya tak berakhir seperti ini bila Seulgi mau mengerti, sedikit saja.

..
..
..

Semingggu berlalu setelah kejadian di sore itu, pagi Irene benar benar tenang, ia tidak tergesa gesa mengangkat telephon karena takut Seulgi mengomelinya yang lama menjawab telepon.

[SEULGI x IRENE] STUCK ON YOU || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang