1

2.2K 61 0
                                    

Gelap, sepi, dan mencekam. Rak buku tua, lukisan kuno, serta guci antik sudah berdebu karena tak ada seorangpun yang bersedia membersihkan. Sang pemilik tinggal seorang diri, ia kesepian. Terakhir kali terasa hangat sekitar sepuluh tahun lalu. Saat keluarganya masih utuh, masih tentram, penuh, dan lelah. Meski ia hanya punya satu. Tapi sangat berarti baginya. Pria paruh baya, antara 50 sampai 100 tahun, sulit menebaknya meskipun dia terlihat tua tapi juga terlihat perkasa -jika kau mengerti maksudku- ini kembali lagi. Setelah peristiwa pahit yang pernah ada di sana. Setelah keputusan yang kini di sesalinya. Setelah kemalangan menimpanya, ia kembali. Untuk terakhir kali.

Ruangan ini menjadi saksi bisu semua keputusan dan takdir. Ruangan yang penuh dengan kata-kata nan indah tapi juga membunuh. Kata-kata yang mampu membawa siapapun yang membacanya terbawa menuju dunia baru. Membuka jendela pikiran dan pintu kenalaran. Jika kau merasa tak sanggup, maka jangan pernah masuk kesana. Ruangan itu seharusnya diberi papan peringatan di depan pintu masuk. "Manusia Normal Dilarang Masuk".

Ruang perpustakaan itu penuh dengan buku-buku yang aneh dan tebal. Setebal dinding museum boneka di Swiss –jika kau pernah kesana, itu benar-benar tebal-. Tapi, di antara semua buku itu ada satu buku hitam yang tampak berani dikegelapan. Robert menaruhnya tepat di tengah ruang perpustakaan bripadi itu, tepat di bawah sinar cahaya dari atap kaca yang khusus di buat Robert untuk menyinari The Book -hanya di bagian tengah atap yg terbuat dari kaca-. Dan The Book, diletakkan di atas mimbar berukiran mahal serta dialasi dengan kain beludru merah dan di tutup dengan kaca kubus transparan.

"The Filosofi Of Vampire" terukir di atasnya. Tulisannya timbul dan berwarna emas. Buku itu sedang menunggu untuk di buka. Dan hanya satu orang yang bisa membukanya. Robert menunggu orang tersebut. Bukan satu, melainkan dua orang yang ia tunggu, dua orang yang akan menjadi satu. Sekarang, hanya waktu yang akan menjawab semua pertanyaan. Robert termenung, memikirkan rencana yang telah di susunnya. Ia mengingat kembali memori lama. Kenangan pahit yang tak seharusnya, tak sesuai rencananya.

"Ayah..." katanya, "Buku apa ini ?"

Lalu Robert berkata "Kau harus menjaga buku ini. Hanya kau yang bisa menyelesaikan misi kita, Jack..."

Robert menangis akan memori itu. Dia menyesal, tak seharusnya ia emosi Nasib mereka berada ditangannya. Semua bergantung pada Robert. Dulu ia menawarkan diri, namun kini ia ingin melarikan diri. Menahan sekecil apapun egonya bukanlah hal mudah, karena memang kaumnya tak pernah bisa mengendalikan sifat itu. Namun penyesalan selalu terlambat, untuk itu Robert memutuskan untuk menghilang selamanya. Untuk menebus kesalahannya, mungkin...


Mr. Vampire and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang