HARI SPESIAL UNTUKKU

40 3 0
                                    


10 tahun kemudian....

  Hujan deras yang mengguyur kota Bogor malam ini, kini telah menyisakan dingin yang menusuk kulit bagi Brian. Brian  duduk di kursi sofa yang disampingnya terdapat jendela sambil tangan kanan menyangga kepalanya .
Dari jendela terlihat betapa  derasnya hujan malam ini. Sambil termenung memikirkan masa lalunya bersama Hanum yang hingga kini masih ada di dalam pikiran Brian.

Selama ini kita tak pernah bertemu atau berkomunikasi sedikitpun ,Hanum .
Andai kamu tidak pindah ke Jakarta Hanum, mungkin saat ini aku tidak akan kesepian lagi .  Apakah kamu masih mengingat ku ataukah kamu lupa denganku??

Aku masih ingat warna yang kau suka, Hanum.
Violet.....
Aku saat ini memikirkanmu. Apakah saat ini kau juga memikirkan ku.

Ucap Brian dalam hati.

_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/

Aku takut saat ini aku harus  merindukanmu sepeti ini,

Aku takut...

Kamu adalah satu-satunya yang tidak bisa abadi,

Aku ingin tahu apakah saat ini kau juga memikirkan ku??

_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/_/

Tok!Tok!Tok!

Lamunannya buyar ketika pintu diketuk oleh mamanya.

"Iya ,ma..masuk aja. Nggak Brian kunci kok." ucap Brian sambil turun dari tempat tidur dan berjalan beberapa langkah menuju pintu. Pintu dibuka dan Brian melihat wajah mamanya yang akan mengucapkan sesuatu padanya.
"Ada apa ma??"tanya Brian.
"Kita akan pindah ke Jakarta besok pagi sekitar jam 06.15. Siapkan dan kemasi barang - barang mu . O..iya, jangan tidur kemalaman ya, sayang.." nasehat mama.
"Iya ma.." jawab singkat Brian.

Yeah....besok aku akan pindah ke Jakarta dan aku akan mencarimu Hanum.

Malam ini sangat spesial baginya. Pindah ke Jakarta secara mendadak dan hampir membuatnya syok. Dengan hati yang bahagia, Brian mengambil boneka violet yang diberikan Hanum padanya yang berada disamping tempat tidurnya dan memasukkannya kedalam koper.Brian juga tidak lupa memasukkan album foto kenangannya bersama Hanum. Disusul dengan memasukkan pakaian nya ke dalam koper.

Aku berharap, aku akan bisa satu sekolah denganmu. Dengan wajah imutmu dan senyum ceria khas mu yang dapat membuat ku tersenyum kembali.

Tak lama kemudian, ia beranjak menuju tempat tidur nya. Dengan wajah ceria sambil berkata,
" Akhirnya, aku akan bertemu denganmu Hanum. Tapi entah kapan itu..."

                    *_*_*_*_*_*

Pada pagi harinya, Brian terbangun dari tidurnya karena suara teriakan mamanya yang menggelegar di telinganya.

"Brian...bangun..." teriak mama.
Brian bangun dengan rambut acak - acakan. Ia turun dari tempat tidurnya dan membuak pintu. Terlihat mamanya yang sudah siap berangkat dan membawa jam tangan yang ditunjukkan kepadanya. Jam 06.30.
"Waktunya kita berangkat!" seru mama.
"15 menit ma..." tawar Brian sambil menggaruk kepalanya.
"Gak usah mandi, langsung ke mobil aja. Barangnya sudah mama taruh di mobil."jawab mama
"Yah....tubuh Brian bau banget ma...nanti kalo di dalam mobil, penghuni mobil pingsan semua gimana ma....kan Brian bisa berabe ma..."jelas Brian manja.
"Brian ..Brian.... Kamu tuh ..sukanya gitu terus. Cepat mama tungguin 15 menit. Nanti kalo lebih dari 15 menit mama akan tinggal kamu," ancam mama.
" Mana mungkin mama akan ninggalin Brian. Brian kan anak satu - satunya mama. Gak akan mungkin mama ninggalin Brian..." Cetus Brian sambil mengambil handuk.

Setelah Brian berkata seperti itu, seketika mamanya menatap Brian sambil berdecak dan menutup pintu kamar Brian.
Brian keluar kamar mandi dengan bau shampo yang menyeruak dan rambut yang basah. Pagi itu, Brian memakai skinny jeans hitam dan kaus kebangsaannya yaitu kaos oblong polos warna abu tua. Ia pun turun dari kamarnya tergesa -gesa.

"Mama , aku bawa roti ya. Ntar makannya di mobil aja," kata Brian seraya mengambil sandwich keju.
"Iya sayang. Buruan..." kata mama setengah berteriak dan dijawab dengan anggukan Brian.

                     *_*_*_*_*_*

Setelah sampai di rumah barunya jam 12.30, Brian turun dari mobil membaca alamat rumahnya yaitu perumahan elite  no. 16 jalan damar Jakarta.   Ia pun langsung masuk danenikmati kamar barunya. Meregangkan tubuhnya di atas kasur menjadi nikmat tersendiri bagi Briam
Tak lama kemudian, ibunya masuk kedalam kamarnya secara tiba - tiba.

" Gimana kamar barunya? Bagus nggak?? Nyaman?" tanya mama antusias.
"Lumayan lah ma..." jawab Brian yang bertolak belakang dengan kata hatinya.
Padahal , di dalam hatinya ia berkata bahwa kamarnya bagus, nyaman dan warna cat kamarnya cocok dengan warna kesukaan Brian.

"Mama turun dulu ya...nanti kalau waktunya makan siang turun kebawah,nanti mama akan masakin kamu sup ayam..."jelas mama. "Dan jangan lupa besok kamu mulai bersekolah di SMA Natonal High. Jangan lupa siapkan peralatan untuk besok," lanjut mama. Mama meninggal kan kamar brian dan kini hanya Brian saja yang berada di kamarnya. 1 jam sudah Brian menikmati kamar barunya dan kini Brian ingin mengetahui hiruk pikuk Nya kota Jakarta.

Brianpun turun menuju rang keluarga. Di ruang keluarga, terlihat mama dan papanya duduk di sofa. Disambut dengan pertanyaan papanya yang membuat tubuhnya lumayan bergetar karena menurutnya papanya adalah orang yang galak.
"Mau kemana kamu Brian??"Tanya papanya menatap Brian penuh pertanyaan.
"Pa, Brian mau jalan-jalan keliling Jakarta. Kan belum pernah..." pinta Brian dengan wajah puppy Face nya.
"Makan dulu Brian, mama sudah masakin sup ayam.." sela mama.
"Mmm...nanti aja ma...Brian mau sekalian makan diluar ,sambil keliling Jakarta."
"Ooo...kalau.begitu diantar sopir ya..." tawar mama.
"Ok ..ma.." jawab Brian.

                    *_*_*_*_*_*

"Pak tolong antarin saya keliling Jakarta," kata Brian.
"Siap nak Brian," jawab pak Anton , sopir pribadi Brian.
Brian duduk di bang ku belakang. Tak lama kemudian, mobil abu-abu milik keluarga Brian akhirnya melaju membelah jalan ibu kota yang cukup ramai siang itu.

Pantas saja jalanan ramai karena hari ini cuaca cerah dan cocok untuk perjalanan.
Gumam Brian.

Baru pertama kai Brian berkeliling Jakarta yang cukup luas. Brian melihat sisi kiri dan kanan jalan banyak mall, restoran dan toko- toko lainnya. Dan ada satu restoran yang membuat hati Brian ingin mengunjunginya.

"Pak tolong berhenti, saya mau makan di restoran itu, " potong Brian seraya menunjukkan restoran yang dimaksud. Vintage Cafe nama restoran itu.
Setelah berhenti di depan cafe, ia berkata
" pak , duluan aja. Saya nanti pulangnya naik taksi aja," ucap Brian.
" oke, nak Brian Bapak duluan ya..." jawab pak Anton Dan disusul dengan anggukan Brian.

                     *_*_*_*_*_*

VIOLETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang