Part 1 (The Beggining)

1.7K 121 6
                                    

===Taeyeon POV===

Mana bisa aku melupakan orang yang benar-benar sudah sangat ku kenal dan mungkin sangat berharga dihidupku. Hmm mungkin memang sudah bukan jalannya untuk bersama atau mungkin ini hanya untuk sementara saja ?

Benarkah sementara ? Lalu mengapa ia tak kunjung kembali ? Ahh bodoh, dia takkan kembali. Ia membenci tempat ini sama sepertiku yang membenci keadaan sekarang ini.

Bolehkan aku terus berusaha mengingatnya ? Bolehkan aku terus berusaha meyakinkan diriku jika ini akan lekas berakhir ?  Atau haruskah aku mulai mengubur semua kenangan yang pernah kami lalui bersama selama ini ?

Bodohnya aku yang selalu berpikir ia adalah kebahagiaanku dan terus-terusan mengatakan jika tanpanya aku takkan menemukan kebahagiaanku. Berhentilah Kim Taeyeon, kau bukan orang lemah. Kau bisa melakukan apapun yang kau mau, dan kau pasti bisa mendapatkan kebahagiaanmu tanpa dirinya disisimu lagi.

"Tae, bisa tolong aku ?"

Namja sepantaranku menghampiri dengan wajah kusutnya, ya belakangan ini dia memang lebih sering terlihat seperti gelandangan kumal bagiku.

"Ohh baik Yul, tunggu sebentar"

Lebih baik jika sekarang ini aku fokuskan diriku untuk masa depanku, hah masa depan ? Iya tentu saja, masa depan tidak melulu tentang siapa pasangan hidupmu tapi lebih baik belajar bagaimana menghargai waktu, ku rasa itu lebih baik.

"Apa yang harus aku lakukan ?"

"Tolong ambilkan botol susu dimeja dekatmu dan siapkan susu untuk Krystal"

Yah beginilah sekarang hidupku, bukan sebagai pelayan rumah tangga hanya sebagai teman yang peduli dengan sahabatku yang tengah bahagia.

Kwon Yuri, salah satu sahabat yang sampai saat ini tidak pernah bisa ku tinggalkan meskipun kini ia sudah menjadi seorang suami dan bahkan ayah dari ke-3 anaknya.

"Tae, maaf merepotkanmu"

"Tidak apa Sica, kau istirahatlah. Aku tahu kau sangat lelah harus mengurusi kedua baby kembar itu dan juga Krystal"

"Umm kau mau membuatkan susu untuk Krystal ? Biar aku saja"

"Ahh tidak usah, biar akus aja Sica. Sebaiknya kau bantu suamimu yang kerepotan mengganti popok Lucio"

"Ahh baiklah, terima kasih Tae"

Selesai membuatkan susu untuk Krystal entah mengapa bayangan itu kembali muncul, dengan segalanya yang pernah dilalui bersama nyatanya sangat sulit melupakan kehadirannya yang selama ini sudah sangat lekat dengan kehidupanku.

"Samchon, temani aku tidur"

Wajah murung tapi lucu keponakanku membuat lamunanku terhenti, ya sudah beberapa hari ini aku lebih menyibukkan diri dengan anak balita yang sekarang berada dihadapanku ini yang mulai terlelap dalam tidurnya.

"Tae, putriku sudah tidur ?"

Suaranya ememlan seketika ketika mendekat kearahku dan putri sulungnya

"Ku rasa sudah, jangan buat kegaduhan jika tidak mau membangunkan Krystal"

"Hmm aku merasa bersalah pada putriku"

"Simpan rasa bersalahmu itu, kau bodoh jika merasa menyesal disaat seperti ini. Harusnya kau bersyukur dengan kelahiran anak kembarmu"

"Hah kau benar, mau begadang malam ini Tae ?"

"Boleh saja jika istrimu tak memarahi kita"

Sedikit keraguanku karena memang Jessica tidak suka jika kami begadang, terlebih untuk hal yang sangat tidak berguna.

Let Her Go, Let Me Go (ShortShoot) [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang