28.Double Date{ㄱㄱㄱㄱㄱ}

1.4K 87 5
                                    

Naega dorawasseo!!!!!!🎉🎉🎉🎊🎊🎊🎊🎇🎇🎇🎇🎇🎇🎇🎇🎊🎉🎆🎆🎆

Senja tiba menyapa langit Seoul.
Angin menyapu dedaunan hingga beberapa terjatuh dari rantingnya.

Taehyung tengah bersiap menuju apartement G-Friend, tentu saja untuk menjemput wanita pujaannya.

Bahkan Taehyung rela mandi hampir 2 jam lamanya agar wangi sabun yang ia kenakan tak hilang, hingga parfum milik para hyungnya pun ia gunakan.

Setelah dirasa sudah rapi, Taehyung beranjak pergi yang sebelumnya telah meminta izin pada Hoseok sekaligus meminjam mobilnya.

Mobil Mercedes Benz itu melaju dengan kecepatan rata-rata.

Taehyung pov.
Rasanya aku gugup sekali sore ini.
Hah.. Semoga saja apa yang sudah kurencanakan berhasil tanpa ada halangan sedikitpun.

Kuparkirkan mobil Hoseok hyung di parkiran apartement.
Lalu kulangkahkan kaki memasuki gedung bertingkat itu.

Kutekan angka lift dimana apartement G-friend berada, ah lebih tepatnya Yerin berada.

Bunyi lift berdenting menandakan aku telah berada di lantai yang kuinginkan. Namun aku menyempatkan diri untuk melihat pancaran diriku di dinding lift itu.

"Hey apa aku sudah cukup tampan? Oh tentu saja, aku memang tampan bahkan Robbert Pattinson saja akan pingsan melihat ketampananku. Kkk"
Ucapku bermonolog.

Lalu aku keluar lift dan menjemput wanita yang akan kuajak pergi.

Kutekan tombol intercome disana.
Hingga hampir 1 menit lamanya seseorang membuka pintu apartemen itu.

Ya, dia Sowon noona yang kini tengah menatapku dari bawah sampai atas dengan tatapan
-Ada apa kau kemari Tae?-

"Anyeonghaseyo noona". Ucapku seramah mungkin pada singa betina ini.

Bukannya menjawab Sowon noona malah menyipitkan matanya layaknya mengintimidasiku. Aku yakin ia akan bertanya..

"Ada perlu apa kau kemari Tae?"
Bang!! Tepat seperti yang kupikirkan dan aku pun sudah menyiapkan jawaban untuk itu.

"Aku ingin mengajak Yerin berjalan-jalan, bolehkah?".
Sowon noona tampak ragu dan berfikir.

'Oh Tuhan, tidak bisakah dia mempersilahkan aku masuk dan menyuguhiku minum. Ayolah aku ini tamunya perlakukan aku sewajarnya tamu' gerutuku dalam hati.

"Apa yang akan kau lakukan pada adikku?"
Tanyanya yang membuatku jengah.
"Ya.. Hanya berjalan bersama, aku hanya ingin mencari hiburan untuknya kasihan dia kan habis sakit". Ucapku memelas layaknya anak anjing.

"Apa kau bisa menjaganya?".
Aku mengangguk dan tersenyum kotak pada Sowon noona.

"Tunggu disini akan kupanggilkan dia".
Aku menghembuskan nafas lega, cukup sulit mendapat izin dari singa betina itu.

Lama aku menunggu akhirnya Cinderellaku datang juga bersama -singa betina tadi tentunya-

Aku menatap Yerin dengan penuh perasaan, ia cantik walau hanya dengan dress selutut yang memperlihatkan kaki mulusnya, dan mukanya yang terlihat pucat ia poles dengan make up tipis.

"Oppa, kau kenapa?" ucapnya membuyarkan lamunanku.
Aku menggeleng tersadar.
"Ah.. A-aniya.. Ya-yasudah.
Kajja kita pergi". Jawabku kikuk.

"Eonni aku pergi ne!". Ucap Yerin lalu memeluk orang yang dipanggilnya eonni tadi.
Cukup penurut dan sopan melihat sikapnya itu.

Lalu kini Yerin berada di sampingku.
"Noona kamsahamnida telah mengijinkan kami". Ucapku seformal mungkin karena bagaimanapun ia lebih tua dariku.

Lalu aku menggandeng Yerin dan beranjak pergi.

Baru akan memasuki lift Sowon noona kembali membuka mulut rombengnya.

Aku memutar mataku malas.
"Jaga adikku yang benar, jangan buat ia sedih atau merasakan sakit. Dan satu lagi! Jangan terlalu L-A-R-U-T" ucapnya menekan kata Larut.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum, lebih tepatnya senyuman palsu yang kubuat agar ia dapat mempercayaiku.

Lalu kami memasuki lift.
Kupandangi Yerin yang dari tadi hanya diam namun tetap menampilkan keanggunannya.

"Kau cantik Yerin-ah!" ucapku yang sukses membuat Yerin menatapaku dalam jarak yang cukup dekat.

Dapat kulihat pipinya mulai memerah, tersadar karena tatapanku Yerin memalingkan wajahnya dan berkata sangat lirih namun masih dapat kudengar.

"Gomawo Tae-oppa. Kau juga tampan".
Kira-kira kalimat itulah yang menyapu telingku.
Taehyung pov end.

Matahari mulai menurunkan wujudnya dan berganti dengan malam yang hanya dihiasi bintang tanpa adanya sang ratu malam.

Jin dan Hana sedang mwnikmati acara tv. Sore tadi mereka kembali dari rumah Kyuhyun.
Sulit awalnya membujuk Hana yang masih emosi.

Namun karena nasehat dan bujukan dari Seohyun lah ia akhirnya menurut walau akhirnya seperti ini.

Mereka saling diam tanpa ada yang memulai percakapan.

Bahkan mereka duduk satu sofa namun dengan jarak yang terbilang jauh.

Tak ingin terus-menerus di diami, Jin membuka suaranya.

"Hana-yya__--" belum selesai Jin berkata Hana sudah menjawab
"Nan gwenchanha, geogjongma".(Aku tak apa, jangan khawatir) Dengan nada datar tanpa melihat ke arah lawan dialognya.

Jin tau istrinya masih sakit hati atas perbuatannya kemarin, ia bahkan menyesalinya karena ia terlalu gegabah.

"Hana-a, mianhae. Aku sangat menyesal kemarin, jebal maafkan aku. Aku akan melakukan apapun yang kau inginkan, bahkan aku tak akan berfikir negatif lagi sebelum bertanya padamu". Ucap Jin memohon.

Hana nampak berfikir ia sebenarnya iba dengan nampyeonnya itu, namun ia hanya ingin Jin belajar dari kesalahannya.

Akhirnya Hana luluh.
"Geurae, oppa kumaafkan". (Baiklah) ucap Hana.

Jin melongo. Ia masih tak percaya dengan ucapan Hana.

"Jinjja!" ucap Jin memastikan.
Hana mengangguk.
Dengan segera Jin mendekat pada Hana dan segera memeluknya, Hana pun membalas pelukannya sama erat.

"Gomawo chagiya!"
"Cheonma oppa!"-
"Kau harus janji jangan ulangi lagi ne?"
"Hmm". Balas Jin masih setia memeluk Hana.

Lama mereka berpelukan dan melepas rindu, Jin menggendong Hana dengan mesra menuju kamar.

Hana tak menolak.

Perlahan Jin menurunkan Hana di samping ranjang.

Hana bingung ia menatap Jin mengisyaratkan -kenapa tidak kau turunkan aku di ranjang?-

Lalu Jin menampakkan smirknya.
Hana mulai berfikiran negatif haruskah ia kembali berlari?

Lalu Jin mengarahkan tangannya menuju kancing baju Hana.
Hana mengerti maksud Jin.
Ia hanya diam.

Namun Jin tak melakukan seperti yang Hana bayangkan melainkan..

"Benang kancingmu lepas chagiya sebaiknya kau menggantinya".

'What?!' hanya itu yang ada di benak Hana, ia merasa malu dan kecewa sekaligus pada Jin. Padahal ia sudah berniat memberi jatah pada Jin, tapi keadaan belum berpihak.

Akhirnya dengan perasaan kecewa ia menuju lemari dan mengganti pakaiannya di kamar mandi.

Yeyyyyy🎉🎉🎉🎉🎆🎇🎊 Hana eonni udah maafin Jin oppa.

Siapa yang sempet mikir Jin ama Hana mau melakukan itu?!!!
Hehe gapapa kok, sante aja.

Chapternya sengaja dibuat sedikit abis inspirasi yang ngalir cuma segitu hehe..

Tapi chap selanjutnya author tetep usahain yang terbaik buat semua readers tersayangkuh.

Segini dulu ya.
Anyeong👋

@KimCho

Kim Seokjin:My marriage story(complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang