Hari ini tepatnya di hari Kamis, semua siswa kelas XI IPA A kembali berkumpul di labiratorium sekolah. Namun dengan mata pelajaran dan pembahasan yang berbeda pula. Kali ini mereka akan melakukan pengambilan nilai di pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.
''Eh lu bawa dandangnya kan?'' tanya Tiara kepada Andre.
''Semua gua bawa dari dapur nyokap gua. Nah'' sebut Andre sambil menunujukkan barang-barang memasak yang sebagian tidak diperlukan mereka. Termasuk ulekkan.
''Mana Geri?!'' Tanya Tania sambil celingukkan kanan-kiri penasaran.
''Aku disini dan kau disana. Hanya berjumpa via suara'' dilihat Geri sedang mencuci blender di westafel bersama kelompok lain. ''Gue nyuci ini bentar'' teriaknya dari jauh.
''Ok semuanya fix''
Dan mulailah Tania dan kelompoknya bekerja. Mereka dan kelompok lainnya diberikkan tugas yang sama untuk mengolah kacang kedelai menjadi susu kedelai.
Butuh setengah jam untuk memisahkan sari kedelai dengan ampasnya. Sarinya itu yang akan mereka masak dan kemudian akan berubah menjadi susu kedelai.
Dan selama satu jam pula mereka secara bergantian mengaduk-aduk minuman itu agar tidak gosong.
Total waktu memasak hingga dibungkus dalam plastik memakan waktu dua jam. Dan pada saat jam istirahat kedua nanti, mereka akan menjajakannya minuman buatan mereka ke seluruh penjuru sekolah.
''Ayo dibeli-dibeli susunya'' teriak Aldo dengan kencang. Mengalahkan suara dari ruang pengumuman.
''Ayo dibeli semua. Jangan segan. Cuma Rp. 1.000 saja'' ikut Geri dari belakang yang sama membelanjakan masakkan kelompok mereka.
Melihat itu Aldo memandang heran.
''Eh ngga boleh begini dong. Lo sama teman-teman lo harus jualan di tempat lain. Masak barengan kelompok kami''
Kritik Aldo dan dibenarkan oleh kawan-kawannya yang lain.''Tenang, Do. Rezeki ngga kemana. Kita liat aja nanti. Gua tau kok kalo susu buatan kelompok kami lebih enak dari buatan kalian'' Andre datang menepuk-nepuk pundak Aldo yang sudah kepanasan mendengar ocehannya barusan.
Aldo menepis dan mencoba membantah. ''Najis! Songong kali lu ya! Gua sumpahin susu kedelai lu lu pada ngga akan laku''
Geri dan kelompoknya berbalik terkejut dan tidak suka. Satu hal muncul di benak Geri.
''Oh, jadi gitu''
Geri segera berlari ke ruang guru. Melihat itu Aldo merasa senang karna berpikir ia menang dari Geri dan kawan-kawannya. Tak lama, Aldo pergi untuk kembali berjualan susu kedelai mereka bersamaan dengan kembakinya Geri dari ruang guru. Namun anenhnya ia malah berlari melewati mereka.
''CEK, SATU DUA''
Baru berjalan beberapa langkah, sebuah suara mengalihkan pandangan Aldo ke lapangan upacara. Tampak pemandangan seorang siswa laki-laki dengan toa di tangannya berdiri di atas mimbar upacara.
''Geri? Ngapai tu anak?!'' Tanya Aldo tak percaya.
''SELAMAT SIANG DAN SALAM SEJAHTERA BUAT KITA SEMUA. SAYA SEBAGAI CALON AHLI GIZI MASA DEPAN MENGHIMBAU KEPADA KAWAN-KAWAN SEMUA UNTUK TIDAK MEMBELI SUSU KEDELAI DARI KELOMPOK ALDO DAN KAWAN-KAWAN!!''
Mendadak mata Aldo dan yang lainnya membulat kaget melihat ke nekatan Geri disana.
''KARNA SAYA PROFESOR GERI AFFANDI PUTRA TELAH MENEMUKAN SEBUAH ZAT RACUN DIDALAM SUSU KEDELAI MEREKA. KALIAN TAHU? SUSU KEDELAI MEREKA SUDAH BASI!''
Aldo yang tidak terima berlari mengampiri Geri dan merebut paksa toa milik kantor yang dipinjam Geri tadi.
''JANGAN PERCAYA!! ORANG BEGO NGGA USAH DI PERCAYA. KALO DOYAN MAKAN MICIN JADINYA BEGINI. SUKA NEBAR HOAX. JUSTRU JANGAN BELI SUSU KE-''
Geri merampas toanya kembali.
''MENURUT RUMUS KIMA H2OHClTRI KARBONAT SULFIDA DENGAN TAMBAHAN NHO3POC4 DAN SIANIDA AgZnSO2, BAHAN ITU DAPAT MEMBUAT ORGAN MANUSIA MEMBUSUK DALAM HITUNGAN DE-''
Melihat kejadian lucu tersebut, siswa lain justru tertawa terbahak-bahak. Termasuk teman sekelompok mereka. Bahkan beberapa dari mereka ada yang sampai mem-vidiokannya.
Sempat terjadi perebutan Toa di antara mereka. Sampai akhirnya Aldo dapat ambil alih.
''JANGAN PERCAYA SAMA ILMUAN BADUNGAN KAYAK GINI. LO HARUS TAU KEMAREN KAMI ULANGAN DIA BAHKAN NYONTEK GUA. UDAH GITU MASIH DAPAT NILAI 40 LAGI. DAH GI-''
''WOY!!''
Suara bulat dan besar menggema mengalahkan suara apapun disekolah itu. Didepan kantor guru, berdiri sesosok wanita paruh baya dengan seragam PNS-nya dan tangan yang menolak pinggang, menatap sangar ke arah mimbar upacara.
Mendadak Geri dan Aldo pucat pasi. Siswa lain kembali menjalani rutinitas mereka seperti biasa setelah sebelumnya tertawa menikmati kekonyolan dua orang siswa di atas mimbar upacara tadi.
Sorry gua lagi stress...jadi ini cuma oret2 aja...'3'
KAMU SEDANG MEMBACA
XI IPA 2
Teen FictionBagaimana jika kelas yang notabane-nya adalah kelas yang tenang, ternyata adalah kelas yang paling rusuh di SMA itu. Rangkaian cerita yang mengisahkan sebuah kelas dengan sejuta kekonyolan di dalamnya. Cinta, persahabat, kehidupan dan manisnya masa...