Seorang single mom, mengurus putranya seorang diri. Hidupnya yang sebatang kara mebuatnya tak memiliki satu orang pun untuk menjadi tempat bersandarnya. Namun sosok wanita berusia 27 tahun itu tak lantas menyerah pada hidupnya.
Kim Sunggyu. Dia adalah korban dari ketidak adilan. Disaat dia mengandung, suaminya berhianat dengan perempuan lain. Perempuan yang juga memfitnah dan menghancurkan rumah tangganya. Juga, hidupnya.
Sunggyu merintis usaha kecantikan sedikit demi sedikit dengan sisa tabungannya. Setidaknya dia cukup untuk membeli keperluan bayinya yang baru berusia 6 bulan. Sunggyu menjual masker tradisional yang lumayan banyak peminatnya. Meski harus bersaing dengan produk lain tapi produknya cukup terkenal di kalangan masyarakat kelas menengah kebawah karena harganya sangat terjangkau.
Bisnisnya mulai berbuah hasil setelah berjalan 5 tahun. Sunggyu mulai hidup dengan layak dan putranya yang sudah bisa berjalan kesana kemari dan juga sudah mulai masuk taman belajar. Sunggyu saat ini sudah memiliki gedung untuk memproduksi produknya yang semakin banyak memiliki varian. Dia juga sudah memiliki beberapa karyawan. Meskipun tidak terlalu besar tapi setidaknya dia sudah merasa cukup.
Tentu selama 5 tahun itu bukan hal mudah. Proses yang dia lalui sangat berat. Menyebar sample di saat dia hamil muda dan hampir keguguran, hingga mengajak putranya berjualan di event-event mengingat tak ada orang untuk diminta tolong menjaga putranya.
Sunggyu juga pernah hampir bangkrut karena produknya banyak yang rusak karena kebakaran gudang. Sehingga harus terlilit hutang yang cukup besar dan membuatnya harus menjual rumah dan tinggal di kontrakan sederhana.
Tapi waktu berjalan dan Tuhan tidak tidur. Rupanya setelah jatuh bangun dan membuatnya banyak terluka, kini Sunggyu hidup dengan baik setelah 5 Tahun lebih berpisah dengan suaminya. Mental Sunggyu cukup kuat karena dia dulu juga pernah berjuang sendirian sebelum menikah dengan pengusaha tampan, kaya raya dan baik. sayang itu hanya sesaat.
***
"Hyunie sayang, setelah eomma punya uang banyak. Kita akan pindah ke Jepang"
"kenapa pindah?"
"karena kita akan punya toko baru di jepang dan eomma ingin, kita berdua tinggal disana saja"
Ya, alsannya bukan karena Sunggyu ingin saja. Tentu karena Sunggyu sangat membenci negara kelahirannya yang begitu memberikan ketidak adilan baginya.
"kalau begitu Hyunie belajar bahasa jepang dong?"
"memangnya Hyunie bisa?"
"bisa, kemarin Hyunie di ajari bernyanyi twinkle twinkle little star, eomma"
"wuaahhh! Hebat jagoan eomma"
Malam yang dingin itu, mereka bercerita seputar hal-hal kecil. Donghyun memang sangat pandai seperti ayahnya dan juga lincah seperti ibunya. Donghyun tumbuh sebagai anak yang cerdas dan menggemaskan. Banyak ibu-ibu yang sering menciumi Donghyun ketika di sekolah karena saking gemasnya. Sunggyu pun tak keberatan dan hanya tertawa ketika putranya itu mulai sebal karena pipinya lengket oleh lipstik.
***
Donghyun duduk mengorek-ngorek isi tasnya mencari cemilan yang tersisa sembari menunggu ibunya datang. Disana ada beberapa anak juga yang belum di jemput dan juga beberapa guru yang menjaga.
Donghyun lalu menoleh kesamping. Di ujung bangku panjang yang dia duduki seorang gadis kecil seusianya menatapnya dengan tatapan polos. Donghyun tak menggubrisnya lalu dia meringis lega ketika menemukan sebungkus cokelat kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Another Dream (done)
FanfictionSunggyu tersenyum miris. Masa lalu kelam dan sangat menyedihkan. Siswa terbaik SMA ternama dan berhasil mendapat beasiswa FULL di Universitas terbaik di korea. Lalu kisah cintanya berakhir pada seorang laki-laki yang menjadi seniornya dulu. Mereka...