FLASHBACK 1

478 58 20
                                    



= Sunggyu's memory =


"oppa, aku hamil"

Sunggyu memegangi perutnya yang masih rata. Usianya saat itu masih baru saja menginjak 20 tahun dan masih menjadi mahasiswi semester 3. Laki-laki yang dia panggil oppa itu tampak memberikan tatapan terkejut.

"apa? hamil? Kau hamil? Bagaimana bisa?"

"oppa..." jawab Sunggyu menatap kekasihnya itu dengan tatap sedunya.

"tapi eomma tidak mungkin merestui pernikahan kita" kata laki-laki bernama Nam Boohyun itu. Memang sejak awal hubungan mereka di tentang oleh ibu Boohyun dengan alasan karena Sunggyu bukan berasal dari keluarga kaya. Terlebih Sunggyu hanya seorang perempuan yang besar di panti asuhan.

"tapi bagaimana dengan bayi kita?"

Boohyun mencengkram kuat pundak Sunggyu. "gugurkan"

"apa?"

"dengar baik-baik, aku akan memberimu uang dan kau harus mengugurkan kandunganmu lalu setelah itu jangan pernah menghubungiku lagi. sebentar lagi aku akan menjadi orang terkenal dan tidak mungkin aku menikah dengan perempuan sepertimu"

"oppa!"

Nada Sunggyu meninggi dan tak terasa air matanya mulai mengalir. Dadanya sesak dan kekecewaan mulai menghampiri perasaannya.

"kita putus saja"

Sunggyu benar-benar kecewa dengan apa yang dikatakan Boohyun. Laki-laki itu benar-benar telah mencapakkannya di saat dia sedang mengandung anak mereka.

Merasa tak terima, Sunggyu menyeka air matanya. Dia berteriak keras penuh dengan emosi.

"aku akan melaporkanmu kepada polisi jika sampai kau tidak mau bertanggung jawab. Aku juga akan mengatakan pada mereka bahwa kau menyuruhku aborsi!"

Boohyun terkejut dengan apa yang di katakan oleh Sunggyu.

"kau mengancamku?"

"nde!" jawab Sunggyu dengan tegas.

"apa maumu sebenarnya? Kau ingin lebih banyak uang? Apartemen? Mobil?"

"aku ingin kau menikahiku, oppa! Ini anakmu!" teriak Sunggyu dengan berderai air mata.

Boohyun mengusap wajahnya dan akhirnya dia mengalah. Dia tentu tidak mau mengambil resiko dengan hancurnya reputasinya sebagai CEO di perusahaannya saat itu. Terlebih posisinya pun belum terlalu stabil di perusahaan tersebut.

"baiklah, aku akan menikahimu tapi dengan syarat semua orang tidak boleh mengetahui pernikahan kita"

"nde? T-tapi"

"jika kau tidak mau, terserah"

"aku mau!" kata Sunggyu dengan cepat.

Sejujurnya dia tidak punya pilihan lain. Meski tanpa sepengetahuan orang lain, Sunggyu tidak keberatan. Karena yang terpenting adalah Boohyun mau bertanggung jawab sebagai ayah dari anaknya nanti.

***

Belum seminggu mereka menikah, Boohyun sudah tidak pernah pulang ke rumah. Sekali pun pulang, dia bahkan tega membawa wanita lain. Ironisnya, Sunggyu bahkan menyaksikan pergumulan suaminya dengan wanita lain di ranjang yang seharusnya menjadi hak miliknya.

Sunggyu hanya menangis tersedu-sedu di dapur selama itu.

Setelah dua bulan pernikahan mereka, sikap boohyun semakin menjadi-jadi. Boohyun mengajak wanita itu tinggal di rumahnya dan menggeser posisi Sunggyu sebagai istru keduanya. Mereka bahkan menikah dengan layak dan di saksikan banyak orang. Sementara Sunggyu yang tengah mengandung satu bulan harus mengalami penderitaan begitu besar. Dia tidak lebih hanya menjadi seorang pembantu di rumah itu.

Before Another Dream (done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang