~ FOUR ~

620 58 21
                                    



Sunggyu benar-benar tidak menyangka Woohyun akan mengatakan kalimat itu. Tentu pernikahan adalah impian semua orang apalagi dengan orang seperti Woohyun. Tapi tidak bagi seorang Kim Sunggyu. Baginya, pernikahan adalah hal yang mengerikan dan tidak akan pernah dia lakukan lagi.

"tidak, hyun"

"aku mengerti alasanmu, tapi ini demi kebaikanmu"

"sampai kapanpun aku tidak akan bisa menikah, bahkan menginjak gedung pernikahan saja aku tidak bisa. Jika kau mengerti lalu kenapa kau mengajakku menikah?"

Woohyun sudah menduga bahwa Sunggyu akan menolaknya. Tapi sudah jelas, jika Sunggyu tetap sendiri seperti saat ini, Boohyun akan tetap berusaha menyerang Sunggyu. Woohyun ingin mengatai dirinya sendiri bodoh karena mengatakan bahwa dia sedang melakukan terapi pada Sunggyu. Seharusnya Boohyun tidak boleh tahu akan hal itu.

"kalau begitu kita menikah tanpa gedung pernikahan ataupun gaun pengantin"

Sunggyu menatap Woohyun sayu. "maaf hyun, aku tidak bisa"

"jangan langsung menolakku, sebaiknya pikirkan dulu. Pikirkan Donghyun juga" kata Woohyun lalu beranjak dari duduknya.

"aku numpang mandi lalu kita ke rumahku untuk menjemput Donghyun"

Sunggyu hanya mengangguk dan tidak mengatakan apapun. Perasaannya bimbang dan sedih melihat kondisinya sendiri.

Lama Sunggyu diam dan hanya mengaduk-aduk bubur yang di buat oleh Woohyun. Bahkan sampai Woohyun selesai mandi Sunggyu masih saja duduk diam di meja makan. Kadang dia mendesah kecil.

"kenapa Cuma di aduk-aduk? Tidak enak?"

Sunggyu menoleh kearah Woohyun yang tidak jauh darinya. "sudah selesai?"

Woohyun tidak menjawab. Dia berjalan mendekati Sunggyu sambil menggulung lengan kemejanya.

"rambutmu masih basah"

"sudahlah, ayo berangkat. Nanti makan malam di rumahku saja"

"tidak, biar aku keringkan dulu"

Woohyun hanya menghela nafas singkat dan membiarkan Sunggyu naik ke lantai atas.

"ayo ikut aku, kau bisa sakit kalau rambutmu tidak di keringkan" kata Sunggyu dan membuat Woohyun akhirnya mau mengikuti Sunggyu.

***

Sunggyu mendadak bersikap seperti biasa saja begitu bertemu dengan Donghyun. Wajahnya kembali ceria dan tidak ada yang mengetahui jika sebenarnya Sunggyu sangat rapuh saat itu.

"eomma!"

"hei, anak eomma sedang apa?"

"Donghyun membangun istana sama mimi"

"wuah, hebat sekali"

"bibi, ayo kita main piano"

"gurae, kali ini appa yang main piano dengan Hyunmi"

"kalau begitu, Donghyun dan eomma yang menyanyi"

Woohyun mengacak rambut Donghyun gemas. "anak appa memang pintar semua"

Donghyun pun meringis. Hyunmi sendiri sudah berteriak mengajak Donghyun untuk menuju ke ruangan tempat piano-nya di letakkan.

Sunggyu mengerutkan dahinya. "sejak kapan Donghyun memanggilmu appa?"

"sejak tadi"

"tapi.."

"karena aku tidak mau dia mengakui dirinya sebagai appa Donghyun"

Before Another Dream (done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang