Epilogue

21 3 0
                                    

-Author-

"Alexandria Payne?"

"Aku lebih suka Abigail."

"Menurutku Zefanya bagus."

Ucapan Louis membuat semuanya menoleh kearahnya.

"Ide bagus Lou! Kenapa aku tak memikirkan nama itu?" Ucap Liam menepuk kepalanya.

"Karena kalian payah dalam hal ini." Ucap Louis dengan senyum bangganya.

"Kau bisa buat jasa pembuatan nama anak Lou." Ledek Harry disambut dengan ketawa Zayn dan Niall.

"Oh ayolah, saat nanti aku punya anak bersama Ele. Aku akan menamakannya nama yang bagus." Ujar Louis sambil menatap Eleanor yang menahan malunya.

Lalu semua terdiam. Sunyi. Tenggelam dengan pikirannya masing-masing. Sampai akhirnya Liam membuka suara:

"Jika Louis tidak melakukan ini. Mungkin aku tak akan bersama gadisku sekarang." Ucap Liam kepada Louis dengan senyum sumringah.

"Ayolah Li, aku juga tak akan hidup tanpa ginjal darimu itu." Balas Louis tak mau kalah.

Noelle melihatnya hanya tersenyum "Kita semua sama. Tak perlu ada debat."

"Tiba-tiba aku teringat saat Liam berpura-pura menjadi seseorang yang tak mengenalku, seseorang yang sangat cuek. Dan kalian harus tau aku pernah menangis ketika pesanku hanya dibalas singkat olehnya." Ucap Noelle dan semuanya ternyata.

"Dasar budak cinta." Ucap Zayn yang dibalas anggukan dari Niall dan Harry.

"Tetapi ketahuilah bahwa Zayn juga pernah menjadi budak cinta. Apalagi saat masih bersama Perr-"

"Sttttt, nanti onta arab marah." Ucap Niall kepada Harry yang hampir saja membuka satu rahasia terbesar seorang Zayn Malik.

"Kau juga pernah Har, saat kau masih bersama Kendall." Balas Zayn tak mau kalah. Semuanya pun tertawa.

****
"SELAMAT MAKAN!!!" Niall teriak membuat seluruh isi rumah menutup kupingnya.

"Bisakah kau diam sedikit saat makan?" Ucap Liam dan semuanya lagi-lagi tertawa karena muka Niall memerah malu.

Noelle mendengar dari dapur pun tertawa, sambil berjalan menuju ruang makan membawa minuman untuk para pria tampan yang sedang makan malam.

Harry menatap Noelle, "Elle, kau tak merasa sakit dengan perutmu sebesar itu?" Tanya Harry dibalas dengan anggukan Louis.

"Tidak jika kau tidak memikirkannya. Santai saja. Aku sudah terbiasa dengan ini." Ucap Noelle sambil mengelus perutnya.

"Aku kedapur sebentar ya, ingin mengambil sendok." Ucap Noelle sambil smirk kearah Liam.

"Aku tidak takut." Balas Liam sombong dan semuanya pun tertawa.

Noelle pun berjalan kearah dapur dengan perasaan sedikit aneh, "mengapa kakiku merasa sangat basah?" Batinnya bingung.

Dia mengabaikannya lalu mengambil sendok dilemari makan sampai ia tersadar sesuatu.

Air ketubannya pecah.

Dengan segera Noelle berteriak dan semuanya dengan panik langsung berlari kearah dapur.

"The baby is coming."

****

"Entah, akupun bingung saat air ketuban itu pecah aku tak merasa sakit sama sekali." Ucap Elle.

"Kau bohong."

"Aku sama sekali tidak berbohong Liam, kali ini aku tak merasakan sakit sama sekali." Ucap Noelle jujur.

"Ayolah Li, mana mungkin istrimu berbohong soal ini." Balas Zayn.

Tak lama dokter masuk kedalam ruangan dimana mereka semua berkumpul sambil membawa bayi.

"Bayi anda selamat, dan untungnya bayi anda hanya meminum sedikit air itu. Namun kami bisa mengatasinya." Ucap dokter itu panjang lebar, sambil memberikan bayi itu kepada ayahnya, Liam

Dengan bangga Liam menggendong bayi itu, "bayimu cantik." Ucap Harry dibalas dengan semua anggukan the boys.

"Aku memutuskan untuk menamainya," ucap Liam menggantungkan kalimatnya.

"Zefanya Alexandria Payne."

Amnesia ft. Liam Payne || COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang