Vote dan komentarnya jangan lupa ya...
Selamat membaca....
Hari ini hari yang paling sibuk bagi Putri. Akira Kitchen usaha yang ia geluti selama beberapa tahun ini akan kedatangan rombongan anak-anak dari Sekolah Dasar Bina Nusantara untuk belajar membuat kreasi bento. Sesampainya ia di restonya ia segera ikut terjun menyiapkan segala bahan yang diperlukan untuk acara nanti kemudian ia tata bersama beberapa pegawainya di tempat yang memang ia sediakan untuk acara-acara seperti itu.
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, jam di dinding telah berputar dan sekarang menunjukan tepat pukul tujuh pagi artinya sebentar lagi anak-anak dari SD Bina Nusantara akan sampai ke tempatnya.
"Dit," Putri memanggil salah satu karyawatinya yang cukup dekat dengannya.
"Iya Mbak Put?" Jawab Dita seraya berjalan menghampiri Putri.
"Tolong ini kamu terusin ya, cek lagi kalau perlu. Siapa tahu ada yang kelupaan."
"Siap Mbak, nanti Dita cek lagi deh biar sempurna." Ucap Dita memperagakan seorang gaya magician saat ia mengucapkan kata sempurna.
"Halah gayamu Dit, kayak mau main sulap aja. Yaudah, saya mau siap-siap dulu. Mau nyambut anak-anak di depan."
"Mau ngapelin brondong ya Mbak. Cie... cie.. pesen satu ya Mbak. Yang unyuk yang bisa diusel-usel pipi bakpaonya."
"Mau dibilang pedhofil kamu?"
"Amit-amit nggak mau lah Mbak. Kasihan mereka kalau jadi korban pedhofil. Masa depannya masih panjang tapi udah dirusak sejak dini. Aku aja bingung Mbak, kok ada ya orang yang seperti itu. Nggak mikir apa ya, kalau ia punya anak terus anaknya yang jadi korban. Amit-amit dah." Dita mengetuk-ngetuk pelan kepalanya sambil bergidik ngeri.
"Udah ah, malah ngelantur kamu ini."
"Mbak Putri, itu anak-anak dari SD Bina Nusantara sudah datang." Sela Gusti memberitahu Putri.
"Oh iya makasih ya Gus, saya akan segera ke depan." Balas Putri.
"Yaudah saya tinggal dulu, kalau saya tetep di sini nggak bakalan kelar ngomong sama kamu. Udah kamu lanjutin lagi gih. Pastiin semua udah rapi dan siap sebelum anak-anak, saya bawa masuk ke sini." Ucap Putri sembari melangkah meninggalkan Dita dan yang lainnya.
"Siap 86, Mbak Put." Sahut Dita lantang.
*****
Setelah semua murid kelas satu berkumpul, mereka berbaris rapi memasuki Akira Kitchen. Seorang perempuan cantik tersenyum menyambut kedatangan anak-anak.
"Selamat pagi. Selamat datang di Akira Kitchen." Sambut Putri dan dua orang pegawainya yang sudah berdiri di dekat pintu masuk.
"Selamat pagi Mbak Putri. Saya Bu Weni wali kelas 1A dan ini Bu Safa yang akan membantu saya mengawasi anak-anak selama belajar membuat bento di sini. Mohon bantuannya ya Mbak, mohon maaf dan mohon dimaklumin juga sebelumnya kalau nanti anak-anak bikin ulah." Ucap Bu Weni.
"Nggak apa-apa kok Bu Weni yang namanya anak-anak kelas 1 kan biasanya lebih suka belajar sambil bermain. Jadi nggak masalah kalau nanti mereka banyak aktifnya dari pada diemnya. Insya Allah semuanya masih bisa terkendali, terkontrol, dan juga aman dan nyaman untuk mereka." Ucap Putri.
"Alhamdulillah berarti kami memilih tempat yang tepat untuk anak-anak." Ucap Bu Safa.
Pandangan Putri kini beralih ke barisan anak-anak.
"Hallo adik-adik, apa kabar?" Sapanya ramah.
"Baik Tante..."
"Selamat datang di Akira Kicthen. Kenalkan nama Tante, Putri."

KAMU SEDANG MEMBACA
AMNESIA
RomansaAmnesia' sudah terbit versi cetak dan ebook sudah tersedia di play store »» https://play.google.com/store/books/details?id=eyzdDwAAQBAJ Keisha Putri Kirana sosok perempuan cantik, anggun, dan feminim kini menjelma menjadi sosok Kirana Putri. Perempu...