20. Titip Rindu

3.6K 358 18
                                    

Happy reading guys...

Dua bulan telah berlalu dari pertemuan Kenzi, Anjar, dan Putri di Bali. Sore ini Kenzi dan Anne sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan. Anne sedang mengantar Kenzi membeli peralatan untuk menggambar yang akan digunakan untuk besok di sekolah.

Buku gambar ukuran A3, spidol, dan pensil warna sudah didapat. Mereka baru saja keluar dari toko yang menjual alat tulis.

Anne berhenti melangkah yang membuat langkah Kenzi juga ikut terhenti.

"Ken, lihat deh. Itu Kak Putri kan?" tunjuk Anne pada seorang perempuan yang sedang memilah-milah kaos di sebuah toko baju.

"Iya, itu Tante cantik."

"Samperin gih, katanya Kenzi kangen sama Tante cantik?"

Kenzi memandang ragu ke arah depan.

"Udah sana samperin, keburu Kak Putri pergi."

Kenzi melepas pegangan tangannya pada tangan Anne lalu melangkah maju namun baru dua langkah ia berhenti kemudian berbalik menghampiri Anne lagi.

"Kok nggak jadi?"

Kenzi menggeleng. "Kenzi udah janji sama Ayah buat nggak ketemu lagi sama Tante cantik." ucap Kenzi lirih sembari melirik ke arah Putri.

Anne menekuk lututnya bertumpu pada lantai untuk mensejajarkan tingginya dengan Kenzi lalu memegang kedua lengan Kenzi.

"Kenzi kalau mau ketemu sama Tante cantik nggak apa-apa. Tante Anne izinin kok dan Tante Anne janji nggak bakalan bilang sama Ayah kalau Kenzi habis ketemu sama Tante cantik."

Kenzi menggeleng pelan lalu menatap Anne  sedih. "Kenzi nggak mau bikin Ayah sedih, Tante. Kenzi juga nggak mau bikin Ayah khawatir gara-gara Kenzi. Kenzi nggak mau Ayah marah sama Kenzi karena Kenzi udah ngelanggar janji Kenzi."

"Kenzi nggak apa-pa kok, Tante. Kenzi memang rindu sama Tante cantik. Kenzi kangen banget pengen ketemu dan ngobrol sama Tante cantik. Kenzi bisa kok kirim doa biar kangen Kenzi sama Tante cantik disampaikan oleh Allah." ucap Kenzi lalu tersenyum sambil menatap Anne.

Anne tersenyum haru menatap keponakannya. Ia tarik Kenzi ke dalam pelukannya.

"Tante Anne sayaaaang banget sama Kenzi."

"Kenzi juga sayaaang banget sama Tante Anne." balas Kenzi.

Anne melepas pelukannya lalu kembali menatap Kenzi.

"Mau ke mana nih kita sekarang?" tanya Anne sembari berdiri.

"Ehm... pulang aja yuk, Tan."

"Nggak mau main dulu?" Kenzi menggeleng.

Mereka berdua kembali berjalan beriringan menuju tempat parkir.

Kini Kenzi dan Anne sudah berada di mobil dengan Anne yang duduk dibalik kemudi dan Kenzi duduk di jok sebelah kemudi.

"Tante,"

"Hem. Kenapa Ken?" Anne menoleh sebentar ke Kenzi lalu kembali fokus menatap ke depan.

"Kita mampir bentar yuk Tan ke makamnya Bunda."

"Boleh."

Kenzi dan Anne singgah sebentar ke toko bunga sebelum sampai ke makam. Setelah mendapatkan bunga yang disukai bundanya, Kenzi dan Anne langsung pergi ke makam.

Tak butuh waktu lama, Anne dan Kenzi sampai di sebuah makam bertuliskan nama 'Keisha Putri Kirana'.

Kenzi meletakkan bunga mawar biru yang dibelinya tadi di dekat nisan lalu berjongkok disusul Anne di sebelahnya.

AMNESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang