"Byeeeoollll!!" Gue yang lagi asik tiduran sambil baca komik langsung noleh waktu denger suara kenceng banget ples pintu kamar yang tiba-tiba kebuka.
"Apaan si ci? ketok dulu kek, main buka aja." Ucap gue langsung lanjut baca komik lagi.
"Ya salah sendiri gak dikunci," Duhh ni cici ga pernah mau disalahin.
"Hmmmm." Gue lagi males debat sama ci Yebin.
"Byeoll makan yuk, gue laper nih." Gue noleh lagi, bingung.
"Kan tadi sore udah makan ci, jam berapa nih?" Nci yang masih berdiri didepan pintu langsung masuk trus duduk di kursi.
"Jam sepuluh," Gue mengernyit.
"Udah jam sepuluh ah ci, males Byeol."Ci Yebin cemberut terus langsung pindah ke kasur.
"Ayukkk lah, gue lagi pengen ngemil nih." Nci narik-narik lengan gue yang masih megang komik.
"Yaudah tinggal ngemil aja itu di dapur kan banyak snack." Bales gue terus geser posisi.
"Gak ngenyangin tau, harusnya yang rada berat." Gue mendengus.
"Dosa nci udah berat." Gue ditoyor, elaahh kalo sering ditoyor gini kapan mau pinternya.
"Ayook Byeol, gue yang bayar deh," Gue masih males.
"Duhh bukan masalah bayarinnya ci, Byeol males kalo makan jam segini." Nci cemberut lagi.
"Baaaanggggg, Byeoll ga mau nihhh." Tiba-tiba ci Yebin teriak di samping gue yang bikin gue langsung tutup telinga.
"Apaaa sih ci teriak -teriak," Tiba-tiba abang udah muncul di depan pintu dengan tampang setengah ngantuk.
"Loh? abang belum tidur?"Bang Dongho geleng.
"Tadi Byeol panggil kok gak jawab?"Gue natep abang yang lagi gosok-gosok mata.
"Tadi emang udah tidur, terus kebangun gara-gara laper, eh ngepasin Yebin ngajak makan." Ya elaahh ini sih kompakan lapernya.
"Byeol ikut juga yuk, biar makan bertiga." Gue geleng.
"Abang sama cici aja deh, Byeol males." Nci geleng.
"Gak gak, kalo makan satu harus makan semua, apalagi ini yang laper berdua." Gue ngernyit.
"Yeeu sejak kapan ada aturan kayak gitu? Biasanya juga makan tinggal makan aja." Gue natep dua sodara gue.
"Mulai hari ini, cepet ah Byeol, kelamaan." Ci Yebin langsung narik tangan gue yang buat gue hampir jatoh dari kasur.
"Jangan tarik-tarikkk." Tiba-tiba bang Dongho langsung mendekat dan ngangkat badan gue.
"Ihh apaan sih, ini pemaksaan namanyaaaaaa." Bang Dongho gendong gue dan langsung dibawa keluar kamar, gue cuma bisa teriak-teriak sambil jambak rambut abang gue. Ini rasanya kayak gue diculik sama sodara sendiri.
"Jangan jambak-jambak woy, sakit." Gue ga peduli, dibilang gue ga mau makan malah dipaksa kayak gini.
Nci langsung bukain pintu rumah ples pintu mobil buat bang Dongho yang gendong gue.
"Lohhh ini keluar? Byeol kiraa dirumaaahhhh." Gue udah mau keluar mobil aja tapi langsung di tahan nci.
"Diam ga? Kalo gak diam, cici lapor papa loh kalo lu suka males-malesan." Kampret gue diancem sodara sendiri, pake bawa-bawa papa lagi.
"Iyaaaa-iyaaa." Gue terpaksa nurut dan duduk dengan tenang di mobil, nasib anak terkahiran ya gini.
Gue gatau mereka berdua mau makan dimana karena gue udah males banget nanya-nanya. Gak lama mobil berhenti disalah satu rumah makan Chinese food.
KAMU SEDANG MEMBACA
++ Kang's Family ++
Proză scurtă"Menurut Nick (2002) keluarga harmonis merupakan tempat yang menyenangkan dan positif untuk hidup, karena anggotanya telah belajar beberapa cara untuk saling memperlakukan dengan baik. Anggota keluarga dapat saling mendapatkan dukungan, kasih sayang...
