-ilifen- Danik (2)

52 7 2
                                    

"Kalian berdua ga ikut?" Bang Dongho sama nci geleng.

"Gue ada tugas," Balas nci.

"Nih kunci mobil," Bang Dongho ngelempar kunci ke arah Daniel.

"Kalian sampai malam?" Papa tiba-tiba datang dengan sekaleng cola.

"Kayaknya sih pa, papa ga ikut sekalian?" Papa geleng.

"Besok aja deh ya, sekalian makan-makan." Gue ngangguk.

"Yaudah, kita bertiga pergi dulu ya," Gue langsung cium pipi papa dan kedua kakak gue.

"Hati-hati nyetirnya Nik," Daniel tersenyum lalu ngangguk.

"Kak Ong titip Byeol ya," itu Nci yang ngomong.

"Apaan dah titip-titip, Byeol bukan barang," Bales gue kesel, Kak Ong cuma ketawa.

"Byeee," Kita bertiga keluar.

-

"Mau kemana dulu nih?" Tanya Gue yang udah siap masukin alamat ke GPS.

"Gimana kalo kita makan siang dulu?" Tanya Kak Ong dari kursi belakang.

"Boleh deh, Byeol masukin alamat restaurant yang enak ya." Keduanya mengangguk.

"Let's go." Teriak gue semangat.

"Semangat banget ya abis ketemu Danik," Pipi gue dicubit Daniel.

"Dihh pede banget,"

-

Gue sengaja ngajakin mereka berdua ke restaurant dengan gaya vintage, kenapa? karena kita bertiga punya selera yang mirip-mirip dalam hal vintage.

"Ayok," Gue langsung narik tangan Daniel ke dalam restaurant

"Wahh, akhirnya kesini juga." Gue cuma senyum-senyum aja liat ekspresi Daniel sama kak Ong yang keliatan kagum sama isi restaurant.

"Di ujung aja ya, yang ada sofa itemnya," Mereka cuma ngangguk lalu ngikutin gue yang langsung menuju meja yang dimaksud

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di ujung aja ya, yang ada sofa itemnya," Mereka cuma ngangguk lalu ngikutin gue yang langsung menuju meja yang dimaksud.

"Kalo mau nanti malam Byeol ajakin deh ke tempat yang lain, gak kalah bagus dari ini," Ucap gue masih geli liat ekspresi mereka berdua.

"Bener ya Byeol," 

"Iyaa kak Ong, tenang aja. Lagian Korea kan juga banyak tempat yang kayak gini."

"Ada sih, cuma kan rata-rata udah pernah di datangin Byeol, pasti beda lah sama di Jepang." Gue cuma ngangguk-ngangguk denger jawaban kak Ong.

"Nanti lagi kagumnya, pesen makan dulu." Denger kata makan Daniel langsung ngalihin atensinya ke buku menu.

"Karena Danik suka sama tempatnya, Danik yang bayar deh semua makanannya," Gue langsung senyum dengan lebarnya.

"Seriusss Nik? ya ampunnn baik banget abang gue ini," Doi langsung ngernyit.

++ Kang's Family ++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang