Di hari berikutnya Kibum masih seperti itu. Dia masih penasaran dan semakin penasaran. Pemuda yang kemarin ditanyai lagi. Jawabannya masih sama.
"Aku tidak tahuuuuu!"
Namanya Lee Hyukjae. Satu tahun telat masuk sekolah. Jadi dia lebih tua dari Kibum. Merasa konyol juga kesal, sebab Kibum menanyakan hal yang sama terus-menerus.
Kibum tidak sadar dia jadi lebih menjengkelkan dari Ryeowook.
"Hey, dengar. Kau pikir aku juga tidak penasaran? Dia menyuruhku ikut kelas bela diri. Aku pergi kesana seperti katanya. Sekarang aku sudah jadi anggota klub bela diri, tapi dia tidak ada! Kau pikir, bagaimana perasaanku yang merasa dibohongi?! Aku mengidolakannya sejak saat itu. Tapi dia tidak bisa kutemukan dimanapun! Kau tahu, hatiku sakit."
Fix! Bukan Kibum yang gila. Tapi Lee Hyukjae ini. Meratap didepan Kibum seperti pecinta yang di php.
Kibum menunduk, berfikir. Bahkan orang yang ditolongpun tidak tahu pemuda itu. Sekedar nama pun tidak.
Sekarang dimana dia harus mencari?
"Kau menghalangi jalan, Hyuk."
Hyukjae menyingkir. Tapi pemuda yang keluar dari sanggar bela diri itu tidak langsung pergi.
"Ada apa?" Dia malah penasaran.
"Si pengecut yang aku ceritakan." Hyukjae mengkode ke arah Kibum dengan menekan lidahnya di salah satu pipi dalamnya.
"Apa maksudmu?" Tanya Kibum sengit.
Hyukjae mengedik bahu tidak acuh. "Dia mencari pahlawanku. Tapi aku mana tahu. Aku sendiri juga mencarinya." Hyukjae mengabaikan Kibum.
Pemuda itu mengangguk-angguk.
"Tapi, benar dia ada?"
Keduanya menatap pemuda itu. Dia memperkenalkan diri sebagai Lee Donghae pada Kibum. Hyukjae, sih sudah kenal. Mereka teman bukan kerabat. Hanya marga mereka saja yang kebetulan sama.
"Maksudmu, Hae?" Hyukjae mengutarakan penasaran lebih dulu.
Donghae mengusap telinganya. "Rumor itu. Ada hal aneh di sekolah ini. Soal 'dia' ada tapi tidak ada."
Kibum memutar mata malas. Sudah bisa dia tebak, pasti hal sama seperti yang dikatakan Ryeowook.
Temannya itu semakin absurd. Pagi ini Ryeowook membawa buah kesemek. Satu keranjang, sih, Kibum tidak heran. Mungkin mau dibagi sekelas. Tapi yang dia bawa cuma satu biji. Ditaruh di belakang sekolah. Dibawah pohon sakura yang dia yakini paling tua karena pohonnya paling besar dan sedikit lapuk.
Ryeowook bilang kesemeknya digunakan untuk persembahan pada si hantu. Demi Kibum yang aneh agar kembali normal.
Aneh, kan?
Astaga, mereka mengatai aneh satu sama lain! Entah siapa yang normal.
"Jangan mulai, Hae."
"Aku dengar sendiri!" Donghae ngotot. Sama seperti Ryeowook. Kalau keduanya bersama, Kibum yakin mereka cocok.
"Seorang senior mengalaminya,"
"Kau juga senior." Timpal Hyukjae.
"Kalau aku bilang senior, berarti senior diatasku." Jelas Donghae dongkol. Donghae seumuran Hyukjae, kelas 2. Dia mau menceritakan salah satu kisah yang mengukuhkan keanehan sekolah mereka.
Sebenarnya bukan sekolah mereka yang aneh. Ada 'dia' ini yang menjadikan sekolah mereka berbeda.
"Saat itu masih baru seperti kalian. Dia penakut dan minderan. Anak-anak lain sering mengganggunya. Dia jadi malas ke sekolah saat senior juga ikut membully. Dia putus asa dan merasa sangat tidak adil. Lalu berusaha bunuh diri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Iam There
Fanfictionmereka bilang, ada murid tak terlihat di sekolah. dia ada, tapi tak seorang pun tahu. terkadang dia adalah malaikat, tapi di waktu tertentu dia sebaliknya, setan, iblis? entahlah.