8

1.4K 159 86
                                    

Hal terakhir yang dilihat Kibum adalah tubuh Jang Eun Seuk yang ikut tertarik bersamanya. Selain itu diatas tangga ada Kyuhyun yang menjatuhkan buku yang dibawa.

Makhluk itu menatapnya dengan ekspresi luar biasa ngeri. Kibum ingin tahu kenapa dia terlihat sangat ketakutan?

Namun tubuhnya yang melayang turun tanpa bisa dikendalikan telah lebih dulu membentur Yeun Mi Ha.

Kontak mata Kibum seketika terputus. Dia mendengar jeritan suara gedebug keras dan rasa sakit di seluruh tubuhnya.

Dadanya sesak dan berat. Tidak tahu lagi titik mana dari tubuhnya yang cidera, saat dirinya terkapar di lantai setelah menggelung tangga bertiga.

Ugh!!

Darah kental memenuhi mulutnya. Kibum mengerang tidak berdaya.

Kibum!

Sebisa mungkin Kibum berusaha memfokuskan pandangannya yang blur. Seseorang memangilnya dan dia, mereka, butuh pertolongan.

'Kibum.'

Kyuhyun? Tolong!

'Kau akan mati, Kibum.'

Mati?

Lelehan itu turun dengan sendirinya. Kibum mencoba tersenyum. Mati karena jatuh dari tangga sama sekali tidak keren. Hanya sakitnya luar biasa.

'Jalur ajal kalian terhubung sejak kau berbicara dengannya. Itu takdir. Aku memperingatimu, kan. Tapi peringatanku terlambat.'

Suara Kyuhyun terdengar aneh dari yang biasanya.

Kibum mengerjap. Kesadaranya hampir pudar. Rasanya mengantuk sekali. Kibum tidak kuasa menolak buaian berat itu hingga memejam tidak bergerak.

Namun samar dia mendengar.

'Aku jatuh cinta sekali. Terlalu cinta dan tidak bisa berpaling. Seolah terikat, senyumnya sudah menjadi nyawaku, Kibum. Ibumu, jangan membuatnya bersedih. Kembalilah dan... Selamat tinggal.'

#

Kibum bangun di UKS sekolah. Di kanan kirinya ada Jang Eun Seuk dan Yeun Mi Ha. Mereka baik baik saja, sebaik dirinya.

"Kibum. Kau membuat kami cemas."

Waktu sudah sore dan Ryeowook menangis di sebelahnya. Tapi bersyukur. Dari ucapan Ryeowook dia tahu mereka bertiga terkapar di ujung tangga. Mereka jatuh dari dua lajur tangga sekaligus tapi baik-baik saja. Sedikit lecet dan terkilir.

Seolah tidak percaya, Kibum memeriksa dirinya sendiri. Sudut bibirnya luka, bahu atas nya memar dan pergelangan kakinya terkilir. Tidak ada luka serius.

Mustahil!

Dia masih yakin dia terluka sangat parah. Dadanya sakit sampai muntah darah. Tapi, kenapa dia bangun hanya dengan luka ringan begitu?

"Kyuhyun. Ryeo, dimana Kyuhyun?"

Bukan menjawab, Ryeowook malah menatapnya bingung. Changmin dan Henry pun saling pandang.

"Kyuhyun siapa?"

Kibum mengernyit. Menatap Ryeowook 'jangan main main'. Tapi Ryeowook menggeleng.

"Kyuhyun temanmu? Di kelas mana?" Tanya Ryeowook lagi.

Kibum beringsut bangun. Menggapai Henry yang dekat. "Henry-ah, kau juga tidak ingat? Changmin?" beralih pada Changmin juga.

Namun mereka menggeleng. Bingung.

"Kau terbentur, ya, Kibum? Kan, kau harus diperiksa! Mana mungkin jatuh setinggi itu hanya luka kecil begini. Kau harus ke rumah sakit untuk diperiksa benar-benar." Changmin berbicara panjang. Sulit percaya Kibum tidak cidera serius setelah insiden memgerikan yang tidak ada saksi mata seorang pun.

Iam ThereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang