Ada juga yang bilang, 'dia' ini suka berbaur dengan murid. Dia alami. Sampai tidak ada yang menyadari dia semu.
Hanya beberapa yang sanggup mengartikan eksistensinya. Beberapa lagi menganggapnya murid biasa yang begitu tidak ada dianggap sudah pindah. Beberapa lain tidak perduli.
Dia
Ada
Atau
Tidak?
Hanya mereka yang pernah bersinggungan dengannya yang tahu jelas.
"Wookie!"
Karena reflek akibat terkejut, Ryewook menyemburkan makanan didalam mulutnya. Semburannya muncrat kemana-mana. Bercecer di meja, beberapa jatuh ke sendokan Changmin, yang tanpa sadar dilahap Changmin dengan nikmat.
Ryeowook meringis, yang lain juga. Tapi Changmin tidak tahu apa-apa. Matanya menatap Kyuhyun yang mengagetkan Ryeowook barusan.
"Kau tidak boleh seperti itu, Kyu. Lihat, kasihan Ryeowook."
Kasihani dirimu sendiri, Chang. Kau makan semburan Ryeo barusan! Jerit hati yang lain. Sedangkan Kyuhyun tertawa tidak bersalah.
"Ada apa?" Tanya Ryeowook ketus. Dia begitu karena kesal pada Kyuhyun. Bukan karena dikagetkan, tapi masalah kesemek kemarin.
"Kesemek." Kyuhyun mengulurkan tangan meminta.
Semakin membuat Ryeowook kesal. Kyuhyun ini tidak tahu diri menurutnya. Kemarin mengambil kesemek yang dia jadikan sesembahan. Sekarang meminta seolah dia temannya.
"Berani kau meminta?! Tidak!"
"Pelit." Rajuk Kyuhyun.
"Kau tinggal ambil saja di tempat yang kemarin." Usul Kibum.
Kyuhyun menggeleng murung. "Wookie tidak meletakkannya hari ini."
Tiga orang ber-oh seraya menatap Ryeowook.
"Kupikir kau serius dengan permohonanmu." Ujar Henry yang kemarin menemani Ryeowook.
"Anak ini memakannya!" Ryeowook masih tidak terima. "Jadi kupikir akan menaruhnya sepulang sekolah. Atau saat anak ini sudah pulang."
Kyuhyun melipat tangan. "Heee bermain dengan waktu. Coba saja."
Ryeowook menatap Kyuhyun pucat. "Jangan bilang, kau mau menunggu sampai aku meletakkannya disana!?"
Kyuhyun mengangguk. Ryeowook mengerang emosi.
"Kalau begitu permintaanku tidak akan terkabul! 'Dia' akan terus mengganggu Kibum. Kemudian aku tinggal menunggu giliran. Aku akan jadi seaneh Kibum! Tidak. Tidak! Tidak!! Kyuhyun, kau jangan sekejam itu!"
Bukan hanya Kyuhyun. Yang lain pun cengo dengan pemikiran Ryeowook.
"Wookie. Kau hanya perlu meminta dengan sungguh-sungguh. Mungkin 'dia' ini bisa luluh. Tapi kesemek untukku, berikan itu untukku."
Ryeowook manyun. Kyuhyun mengulurkan tangan. Memaksa dengan kerlingan mata
Entah kenapa Ryeowook tidak tega. Padahal masih kesal dengan pemuda ini.
"Ada di lokerku. Nanti kukasih."
Kyuhyun ber-yes tanpa suara. Lalu melenggang pergi. "Kuambil sendiri. Ingat, ya. Berikan aku kesemek tiap hari. Jika tidak aku akan terus mengganggumu."
Keempat pemuda itu menatap pintu kantin lama. Henry menggeleng merasa aneh.
"Baru kemarin aku tahu namanya. Tapi dia sudah bersikap begitu akrab."
KAMU SEDANG MEMBACA
Iam There
Fanfictionmereka bilang, ada murid tak terlihat di sekolah. dia ada, tapi tak seorang pun tahu. terkadang dia adalah malaikat, tapi di waktu tertentu dia sebaliknya, setan, iblis? entahlah.