*flashback off*
Semenjak kejadian itu, aku semakin bingung dengan diriku sendiri. Tetapi, aku berusaha tenang dan sabar menghadapi ini semua. Ya, aku perlu fokus pada hijrah ku saat ini, bukan yg lain.
Entah kenapa mas Ridho akrab sekali dengan orang tua ku, terutama bapakku. Terkadang ini yg jadi bahan gosip ibu-ibu di sini.Kayaknya pak Burhan udah punya mantu tuh, ...
Pantes si mas santri itu sering ke rumahnya nduk Zahra, lha wong dah deket sama calon mertua....
Dan, bla..bla ...bla..Omongan ibu-ibu tadi, bikin aku tambah pusing.
Ya kali, bu ...sama mau nikah sekarang orang masih SMA. Batinku merutuku dalam hati.Ya, Izzati...
Jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada orang yg juga mencintaimu.
Jika ia memang jodohku, maka satukan lah kami dalam cinta-Mu.
Jika ia bukan jodohku, maka bantu hamba menghapus perasaan ini.Sepenggal doa itulah yg menjaga penutup doa di sepertiga malamku.
*************
Ridho'pov
Tidak ku sangka, sudah hampir satu bulan aku berada di desa ini. Kini tinggal 1 minggu aku disini. Begitu banyak cerita di sini, bahkan di sini juga aku menemukan seorang gadis yg tengah dalam proses memperbaiki diri, sama seperti ku. Jujur, aku kagum padanya, di tengah masyarakat yg seperti itu, dia berusaha istiqomah dalam hijrahnya.
Sudah beberapa hari ini, aku dan temanku menghabiskan waktu di rumah pak Burhan, Bapak Zahra. Beliau sangat ramah dan supel, jadinya beliau sudah ku anggap seperti bapak sendiri. Namun,setiap aku ke rumahnya, pasti dia tidak ikut ngobrol, paling hanya ngantar minuman setelah itu pergi. Aku yakin dia sudah tau dengan adab pergaulan dalam Islam.
Sore itu, ku beranikan untuk menemuinya di rumahnya sendiri. Semenjak aku dan Darwin sering main ke rumahnya, tanpa ku duga banyak warga kampung yg menggosipkan aku dan Zahra berpacaran.
Bukan hanya itu, aku mendengar lagi dari temannya, kalau dia itu pacaran sama salah satu santri ponpes Abu Bakar yg namanya itu Zaky.
Aku sempat tanya pada bapaknya, dan pak Burhan bilang Zaky itu lebih suka bercengkrama dengan pemuda di sini terutama yg perempuan, dan jarang bergaul dengan bapak-bapak masjid..
."Dho, antum knapa kok kaya banyak pikiran gitu?" seketika ucapan Darwin membuyarkan lamunanku tentang Zahra.
"Eh, ngga papa kok Win. Cuma ngrasa agak berat aja, bntar lg kita bakalan ninggalin kampung ini."ucapku menerawang ke depan.
" ohh..itu to, kirain mikirin mba Zahra..hehehe."ucapnya cengengesan.
"Antum apaan sih, belum halal kali, belum boleh di pikirin." ucapku santai.
"Berti. Antum ada niat dong buat halalin., eh???" tanyanya .
"Kalau jodoh pasti ngga kemana, Win." ucapku dengan cengiran khasku.
Setelah kejadian sore itu, aku dan Zahra sangat menjaga jarak, bahkan lebih dari sebelumnya.
Seperti malam ini, pemuda karang taruna di sini mengadakan syukuran hari jadi karang taruna di sini. Dan aku di minta untuk meyampaikan materi dan doa.
Saat aku menyampaikan materi, ku edarkan pandanganku ke penjuru rungan, dan .... Deg.......deg...
Gadis berjilbab navy itu yg membuat perasaanku seperti ini, dan sejenak tatapan kami bertemu. Namun, dengan cepat ia memalingkan pandangannya, aku pun melakukan hal yg sama.Ya Allah.
Kenapa dengan diriku ini. Ya Rabb.
Apa ini yg dinamakan jatuh cinta??
Tapi, mengapa aku tidak bisa mengolah perasaan yg belum halal ini??
Ampuni hamba ya Rabb.
Ya, Izzati...
Jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada orang yg juga mencintaimu.
Jika ia memang jodohku, maka satukan lah kami dalam cinta-Mu.
Jika ia bukan jodohku, maka bantu hamba menghapus perasaan ini.
Amiin.Sepenggal doa itulah yg sudah beberapa hari ini aku panjatkan pada Allah. Aku tidak ingin terlena akan godaan hawa nafsu yg setan berikan.
*Jangan lupa vote dan comment ya😊😊
Jazakumullah khairan katsiran*
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukmu Yang Di Lauhul Mahfudz
Spiritual"Aku tak pernah berharap untuk dipertemukan denganmu,, namun ku meminta agar dipertemukan dalam ridho-Nya" Zahra Prameswari "Laki laki yang sholeh memang mudah menundukkan pandangannya kepada wanita yang auratnya diumbar,, Namun, tidak pada w...