Woohyun tersenyum bahagia karena Sunggyu meneleponnya, karena tidak bisa mengontrol kebahagiannya Woohyun sampai melompat-lompat ditempat tidurnya dan berguling-guling sangking senangnya.
"Hallo apa Kau masih disana?"
"Ya?"
"Astaga Aku kira teleponnya mati, kenapa Kau diam saja? Ok lupakan. Besok kan hari libur apa Kau ada acara?"
"Memangnya kenapa?"
"Emm..Apa Kau mau menemaniku? Ada yang harus Aku beli"
"MAU!, Ehem.. maksudku kebetulan besok Aku tidak ada acara jadi Aku bisa menemanimu"
Walaupun ada acara Woohyun akan bilang 'tidak' untuk kekasihnya satu ini.
"Baiklah sampai bertemu besok (ada jeda sejenak)... Sayang"
Sambungan terputusPipi Woohyun memerah
Woohyun kembali bergembira dan berguling-guling ditempat tidur"Apa tadi Dia bilang Sayang? Kyaaaaa"
Ok kendalikan dirimu WoohyunSetelah sedikit tenang Woohyun bangkit dan mencari baju yang akan Dia kenakan untuk bertemu Sunggyu besok.
Keesokan harinya
disinilah Sunggyu dan Woohyun berada, di Toko Buku.Woohyun mengikuti Sunggyu kesana kemari mencari buku yang Sunggyu cari, cukup melelahkan karena sudah 30 menit mereka hanya berputar-putar tapi belum menemukan bukunya. Sebenarnya mencari buku hanya alasan Sunggyu untuk mengajak Woohyun kencan, Sunggyu tidak berani mengajak Woohyun kencan karena terlalu malu.
"Sebenarnya buku apa yang Kau cari?!"
Woohyun sedikit kesal, Sunggyu kebingungan dan melirik kesana kemari akhirnya Dia asal mengambil buku.
"Oh A-Aku sudah menemukannya, Ayo kita pergi"
Sunggyu sedikit gugup, Sunggyu berjalan mendahului Woohyun sedangkan Woohyun hanya menatap Sunggyu curiga.
1 bulan berlalu tapi hubungan Sunggyu dan Woohyun tidak ada perkembangan, Sunggyu masih menjaga jarak jika di depan publik dan jika ada orang lain saat Dia sedang bersama Woohyun. Woohyun teringat perkataan L dan membenarkan bahwa dirinya dan Sunggyu benar-benar pasangan yang aneh.
Hari mulai gelap Sunggyu dan Woohyun berjalan kaki bersama sepulang sekolah, Woohyun mengikuti langkah Sunggyu dari belakang saat dijalanan sepi Woohyun menghentikan langkahnya, Sunggyu ikut berhenti dan menengok ke belakang.
"Berapa jarak yang harus kubuat agar membuatmu nyaman?"
Ucap Woohyun sambil memandang Sunggyu dengan mata berkaca-kaca dan ekspresi sedih diwajahnya, Sunggyu hanya diam dan menatap Woohyun. Woohyun tersenyum dengan senyuman yang dipaksakan, Woohyun mengusap air matanya yang menetes dan berjalan cepat berlainan arah dengan Sunggyu sementara Sunggyu hanya diam membiarkan Woohyun pergi.
Keesokan harinya disekolah Woohyun menjadi Woohyun yang ceria dia menyapa semua orang dan tersenyum manis kepada semua orang, sejenak Woohyun melupakan masalahnya dengan Sunggyu.
"Apa kepalamu terbentur sesuatu?"L mengecek kepala Woohyun untuk memastikan tidak ada luka disana. L keheranan dan sedikit khawatir melihat prilaku temannya yang mungkin sudah mulai gila.
"Aish singkirkan tanganmu dari kepalaku"
Woohyun menepis tangan L dari kepalanya, tapi sekarang L berpindah memegang wajah Woohyun dengan kedua tangannya sambil menekannya sehingga membuat bibir Woohyun seperti ikan yang membutuhkan air. L melepaskan wajah Woohyun dan kini mengguncang-guncang tubuh Woohyun.
"Katakan padaku apa yang sudah terjadi padamu katakan padaku Woohyun"
"Tenanglah Aku baik-baik saja, sangat baik-baik saja."
Woohyun menyakinkan L dan L sedikit lega"Syukurlah..tapi kenapa Kau ceria sekali hari ini? Kau tahu Kau seperti orang gila"
"Memangnya salah?"
"Salah sih tidak, tapi Kau tidak seperti biasanya saja. Oh... Aku tahu Apa Kamarin malam Kau dan Sunggyu mela- awww"
Belum sempat L menyelesaikan ucapannya Woohyun langsung mencubit L tepat di nipple nya.
"Jangan membahas tentang Dia"
Woohyun berlalu meninggalkan LJam istirahat Woohyun masih menampilkan senyum manisnya, Woohyun tidak segan untuk menggoda para gadis yang Dia lewati sehingga membuat para gadis itu tidak takut untuk kembali menyapa bahkan mendekati Woohyun.
Woohyun sedang berada dikantin untuk makan siang, tapi sedikit berbeda dengan biasanya, biasanya Woohyun hanya makan siang berdua dengan L tapi kini meja Woohyun dikelilingi oleh para gadis yang ingin mencuri perhatian Woohyun. Woohyun tidak marah dan malah meladeni mereka, L memilih mengalah dan duduk ditempat lain. Sementara itu Sunggyu yang menyaksikan kelakuan Woohyun hanya menatap tajam Woohyun (dari kejauhan).
Keesokan harinya Woohyun bersiap-siap untuk pergi ke sekolah tapi betapa terkejutnya Woohyun ketika melihat Sunggyu dan mobilnya berada didepan rumah Woohyun.
"Selamat pagi"
Sapa Sunggyu kepada Woohyun, sedangkan Woohyun hanya kebingungan.
"Sedang apa Kau di rumahku?"
"Tentu saja menjemput Kekasihku memangnya apa lagi"
Sunggyu membukakan pintu mobil untuk Woohyun, Woohyun masuk kedalam mobil begitu juga Sunggyu.
"Tunggu, Memangnya Kau punya SIM?
"Tidak usah Kau pikirkan"
Sunggyu tersenyum manis pada Woohyun dan memasangkan seatbelt untuk Woohyun, Sunggyu melajukan mobilnya menuju sekolah. Disepanjang perjalanan mereka hanya diam.
Akhirnya Mereka sudah sampai disekolah, ketika Woohyun ingin keluar dari mobil Sunggyu, Sunggyu menahannya.
"Biar kubukaan"
Woohyun hanya menuruti perkataan SunggyuEntahlah hari ini Sunggyu berubah, Sunggyu sangat perhatian kepada Woohyun bahkan Sunggyu menunggu Woohyun didepan kelas Woohyun ketika jam istirahat untuk mengajak Woohyun Makan siang bersama, tidak sampai disitu Sunggyu pun mengambilkan makanan dan minuman untuk Woohyun, mengelap keringat Woohyun, bahkan mengantar Woohyun ketika Woohyun ingin ketoilet, Ya Sunggyu hanya mengantar sampai depan toilet saja.
Sepulang sekolah Sunggyu mengantar Woohyun pulang, ketika sampai didepan rumah Woohyun mereka keluar dari mobil."Ada apa denganmu?"
Tanya Woohyun"Tidak ada apa-apa, oh kurasa Aku harus pulang sekarang"
Tiba-tiba Sunggyu memeluk Woohyun, tentu saja Woohyun terkejut dengan pelukan Sunggyu yang tiba-tiba.
"Yak! Apa yang kau lakukan, bagaimana jika ada yang melihat"
Woohyun mencoba mendorong Sunggyu"Memangnya kenapa jika ada yang melihat?"
"Apa Kau tidak malu?"
"Aku tidak perduli"
Woohyun tersenyum dengan perkataan Sunggyu, akhirnya Woohyun membalas pelukan Sunggyu.
Setelah beberapa detik Sunggyu melepaskan pelukannya dan memandang Wajah Woohyun"Ngomong-ngomong, Aku tidak suka Kau dekat-dekat dengan gadis-gadis itu"
"Oh.. Kau cemburu?"
Woohyun mulai menggoda Sunggyu"Tidak"
"Cemburu kan mengaku sajalah"
"Tidak.. hah baiklah Aku hanya tidak suka jadi jangan Kau ulangi lagi mengerti"
"Itu artinya Kau cemburu"
"Baiklah terserah Kau saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY TEARS✔ FANFICTION INI AKAN DI HAPUS.
FanficCOMPLETED ✔ Setiap chapter memang pendek, jadi jangan terkejut hehe.