¤¤¤
Gue tau kalau cinta pertama itu sulit dilupain. Tapi bukan berarti ga bisa dilupain, kan?
-Shanin Ananda-
"Papih baru tau kalau kamu punya temen perempuan secantik Shanin?"
Haruskah gue bahagia? Gue dipuji sama calon papih mertua gaezz!! Hahaha
"Kamu satu kelas dengan Alle dan Lega atau dengan Alka?"
"Ngga dua-duanya om, Shanin baru kelas X, adik kelasnya Allega."
Papih Allega hanya ber'oh ria saat mendengar jawabab gue. Sementara gue terus memperhatikan seseorang yang duduk di samping kursi kemudi, Allega."Panggil papih saja, jangan panggil om. Kurang enak didengar rasanya."
First impression gue saat ketemu sama papihnya Allega yaitu, beliau baik dan tentunya sangat menyayangi anak-anaknya.
"Mau langsung pulang atau mampir dulu ke rumah?"
Gue menatap mata biru itu ga percaya. Seorang Allega nawarin gue buat mampir dulu ke rumahnya? Ga salah?
"Eh, langsung pulang aja."
Sejujurnya gue ga keberatan kalau harus mampir dulu ke rumah calon papih mertua hihi, tapi kapan-kapan aja deh.
"Itu rumah kamu?"
Ucap Allega dan papihnya bersamaan.Kompak banget? 😂
"Iya, kenapa?"
Gue tau mereka shock saat melihat bagaimana kondisi rumah gue. Rumah sederhana yang mungkin hanya seperduabelas bagian dari rumah orangtua gue.
"Mampir dulu?" Tawar gue.
Dan ga gue sangka, Allega dan papihnya turun dari mobil. Mereka mau mampir ke rumah gue!!!
Cklek
pintu terbuka dan beruntung keadaannya udah rapi, jadi ga terlalu malu kalau mereka ngeliat isi rumah gue. Haha"Silahkan duduk, Le, pih."
Aduh kok gue jadi gugup begini ya? Bingung mau ngapain.
Allega dan papihnya terus saja memperhatikan seisi ruangan yang ada di rumahku ini.
"Orangtua kamu mana?"
Huhh kenapa harus pertanyaan itu yang muncul pertama kali?
"Shanin tinggal sendiri di sini, pih. Tapi terkadang Elang, kakak Shanin juga nginep di sini buat nemenin Shanin. Dan kalau orang tua Shanin, mereka.. mereka tinggal di rumahnya, bukan di sini."
Gue bisa lihat raut keterkejutan yang nampak di wajah Allega dan papihnya.
"Jadi kamu tinggal sendiri? Kenapa tidak tinggal bersama orang tua kamu saja?"
Sejujurnya gue gatau harus jawab apa. Kalau gue jawab jujur, gue ga mau keadaan keluarga gue diketahui oleh orang lain. Menyedihkan juga rasanya kalau gue jawab kalau gue diusir dari rumah karena udah ga dianggap lagi sebagai anak oleh ayah gue sendiri.
Rasanya kalau gue jawab itu pertanyaan dengan jujur, pasti seisi dunia mentertawakan betapa malangnya nasib seorang Shanin Ananda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pretty Boy✔
Novela JuvenilDia itu.. Ganteng✔ Berbakat✔ Genius✔ Tajir✔ Bisa main gitar✔ Punya suara bagus✔ Mirip2 model di luar negeri✔ Banyak yang suka sama dia✔ Tapi sayang, Dia lemah Ga bisa bela diri Satu kata yang pantes buat Dia BANCI !!! Dan bodohnya gue, kenapa gue bi...