Kelam - Kisah Cinta 2. (Rex)

178 8 1
                                    

Aku terbangun dari mimpi burukku dan mengambil posisi duduk. Rasa sakit di kepala masih berdenyut menghilangkan separuh kesadaranku. Aku mencoba mengamati sekeliling, hanya tanaman jagung yang kudapati. Aku merasa mengenal suasana disini. Ladang Ayah, itulah yang pertama kali terlintas di pikiranku.

Matahari hampir tenggelam, burung hantu mulai keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Semua badanku terasa sangat sakit setelah apa yang geng phoenix lakukan tadi siang. Kejadian terakhir yang kudapatilah yang paling menyesakan dadaku. Kejadian saat aku mulai kehilangan kesadaranku, mendapati dihadapanku Rein yang mencium Jane kekasihnya, yang adalah wanita tercintaku.

Aku mengenal Jane ketika awal bersekolah. Ketika masa perkenalan, dia yang menyodorkan tangannya dan mengajakku berkenalan. Inilah awal perasaanku muncul.

"Hai, aku Jane," sapanya, "Semoga kita bisa berteman dekat ya." Aku terpesona dengan senyumnya sejak pertama kali aku melihatnya.

Rose adalah teman dekat Jane, dari dialah aku mencari tahu segalanya tentang Jane. Mulai dari alamat rumahnya, bahkan hingga warna bra kesukaannya. Aku mengenal Rose sejak kecil, karena dia tetanggaku. Dialah satu-satunya orang disekolah yang tau betapa kejamnya Ayah Tiriku. Mungkin di rumah, aku hanyalah budak, tapi saat itu, ketika di sekolah aku bisa menjadi pangeran. Wajahku memang tidak begitu tampan, tapi dengan lesung di pipiku aku terlihat sangat manis.

Siang itu aku melihat bidadariku sedang duduk berteduh bersama Rose. Karena Wanita menyukai kejutan kecil, maka kupersiapkan sebuah hadiah sederhana spesial untuknya. Setangkai lolipop, manis seperti wajahnya. Dengan cukup percaya diri, kusodorkan lolipop dengan kedua tanganku menggenggam tangkainya tepat di depan Jane. Dia hanya terdiam mengacuhkanku, mungkin saja dia malu untuk menerimanya. Rose yang duduk di sebelahnya berdiri, membuatku mengalihkan pandangan dari Jane menuju ke Rose. Dia tersenyum manis untuk pertama kalinya kepadaku. Dia mengambil lolipopku dan mengucapkan kata yang terdengar tak jelas. Kemudian aku di persilahkan duduk di sebelah Rose yang sedang sibuk membuka kemasan lolipopnya.

Rose dan Jane tertawa riang setelah mendengar sebuah lelucon yang kudengarkan. Secara tiba-tiba ada 4 orang tak ku kenal yang memukulku secara brutal. Aku berusaha melawan, namun ada seorang yang berbadan cukup kekar yang menjagalku. Dengan kondisi yang tidak bisa melawan, aku pasrah merelakan tubuhku untuk di pukul.

Badanku sudah kehilangan tenaganya dan tak mampu lagi ku gerakan. Hingga lelaki berbadan kekar mengangkatku dan membawaku ke dalam mobil sedan mewah. Dalam kondisi tak mampu bergerak, mereka membawaku ke Villa yang cukup mewah di dalam hutan yang menyeramkan. Seperti sebuah kastil drakula tepatnya.

Aku diangkut keluar dari mobil dan dibawa masuk kedalam Villa tersebut. Seketika, Hatiku kacau melihat mobil sedan di belakang mobil kami mengeluarkan Rose dan Jane dalam keadaan tak sadarkan diri. Aku kembali mendapatkan kekuatan dan berusaha melawan pria kekar ini, namun hanya dengan sekali hantam aku kembali terkapar lemas. Dia kembali mengangkatku dan membawaku masuk kedalam Villa.

Tanganku di ikatkan di sebuah alat pull up dengan keadaan tangan mengangkat keatas, dan kakiku di ikatkan di tiang sebelah kanan dan kiri. Jantungku berdetak tak terkandali saat mereka mengambil Cutter, pikiranku melayang membayangkan apa yang terjadi. "Hei sobat, bagaimana kabarmu?" Kata orang yang memegang Cutter, "Perkenalkan namaku Rein, pemimpin dari orang-orang yang akan menyiksamu sebentar lagi, Hahahaha."

Reff Psikopat.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang