Kejadian malam itu sulit aku lupakan , lebih dari seminggu aku tidak tidur di kamarku . Aku lebih memilih tidur di kamar mama dan papa yang tidur di kamarku . Tidurku lebih tenang saat di kamar mama , jauh berbeda dengan saat aku tidur di kamarku sendiri .
***
Seperti sekolah pada umumnya setiap senin kami mengadakan upacara bendera . Seluruh siswa siswi berkumpul dilapangan menyiapkan barisannya masing masing . Begitu pun para guru mengambil juga posisinya di lapangan .
Aku baris bersebelahan dengan Dewi . Aku pasti selalu bersama Dewi , karena hanya Dewi yang kadang bisa membuat mengurangi rasa ketakutanku saat aku melihat sebagian dari mereka . Dewi selalu menenangkanku . Aku beruntung memiliki teman seperti Dewi .
Upacara akan segera berlangsung . Seluruh peserta upacara sudah siap pada posisinya masing masing . Hari ini yang menjadi pembina adalah bapak Kepala Sekolah . Pembawa acara mulai membacakan susunan acara .
Upacara berjalan dengan hikmat . Sampai pada acara penaikan bendera . Semua murid hormat , dan apa yang terjadi ? Entah suaranya dari mana , suara dari salah satu siswa berteriak sangat keras . Hingga semua peserta mengalihkan perhatian mereka dan mencari sumber suara itu .
Belum selesai dengan sumber suara yang pertama , tiba tiba dari arah suara yang berlawanan terdengar teriakan lagi kali ini seperti suara laki laki yang berteriak dan terus berlanjut kepada siswa siswa yang lain terutama perempuan . Aku bingung ada apa ini ? Upacara yang awalnya berlangsung secara hikmat dan tenang . Sekarang berubah jadi kacau dengan suara teriakan yang begitu berisik .
" Dew ... Apa yang sedang terjadi ? " Aku bertanya kepada Dewi tanpa menatapnya , karena aku memalingkan arah penglihatanku kemana mana kepada orang yang mulai satu persatu berteriak saat itu
" Ini sudah biasa terjadi " Dewi sangat tenang saat semua itu terjadi
" Biasa katamu ? " Jawabku heran dan sekarang aku menatap Dewi
" Iya , ini sering terjadi di sekolah sekolah yang ada disini " Berhenti sejenak dan melanjutkan kalimatnya .
" Ini Kesurupan Masal "Aku sangat terkejut , bukan hanya terkejut mendengar jawaban Dewi tapi teriakan dari orang orang yang terasa teriakannya semakin banyak , semakin berisik . Sehingga upacara dihentikan , dan para guru mulai mendekati para murid murid yang mengalami kesurupan .
Aku masih diam di tempatku berdiri , aku tidak tau harus melakukan apa , rasa takutku mulai muncul , aku tidak pernah terbiasa dengan semua ini . Aku belum pernah mengalami ini selama bersekolah di sekolahku yang dulu . Ini yang pertama kalinya , aku menyaksikan sendiri dan berada sangat dekat dengat tempat kejadian kesurupan dan para korban kesurupan .
Dewi menarik lenganku , menuju kesalah satu siswa yang kesurupan . Siswa itu berteriak sekeras mungkin mengatakan hal hal yang tidak bisa aku mengerti . Sebenarnya aku tidak ingin mendekati siswa yang mengalami kesurupan , namun Dewi tetap menarik dan memaksaku .
" Pegang tangannya , tahan dia supaya tidak terlalu bergerak "
" Aku ? "
" Iya lakukan saja " suruh Dewi
" Tapi ... " kalimatku belum selesai Dewi langsung memotong kalimatku
" Sudah cepat lakukan ! "
Kenapa aku harus terlibat dengan keadaan ini , aku tidak ingin berurusan dengan hal seperti ini . Sungguh menyebalkan ! Awalnya aku sama sekali tidak ingin melakukan apa yang disuruh Dewi , tapi mau tidak mau karena Dewi sedikit memaksa akhirnya aku mau memegangi siswa yang kesurupan itu .
Entah apa yang Dewi lakukan pada siswa itu , aku tidak tau . Dewi seperti membacakan sesuatu , tidak tau itu doa atau apa , aku hanya melihat tanpa memberi komentar . Tidak lama setelah Dewi membacakan doa atau semacamnya , siswa itu mulai tenang dan berujung dengan pingsan . Yang awalnya siswa tersebut melakukan perlawanan saat aku memeganginya dan saat Dewi membacakan seperti tadi sesekali siswa itu berteriak .
" Dia tidak apa ? " tanyaku
" Dia akan segera sadar " jawab Dewi
Aku kira hanya satu yang akan aku pegangi ternyata Dewi kembali menarikku dan menyuruh aku melakukan seperti yang dilakukan tadi . Beberapa guru juga melakukan hal seperti Dewi membacakan suatu doa atau mantra mungkin aku tidak tau , dengan dibantu para siswa lainnya yang tidak kesurupan dan lebih berani karena sebagian siswa yang tidak mengalami kesurupan lebih memilih menjauh dari lapangan upacara .
Kurang lebih 30 menit kesurupan masal itu terjadi , sekarang semuanya sudah normal kembali . Para siswa yang sudah mulai sadar dari pingsannya dibantu oleh siswa lainnya kembali ke kelas masing masing .
" Dewi , kenapa semua ini terjadi ? " nafasku sedikit tidak teratur karena lelah menahan siswa yang kesurupan tadi
" Ini memang sering terjadi disekolah sekolah daerah sini , bahkan setiap tahun kesurupan masal ini terjadi "
" Apa penyebabnya ? "
" Kamu lihat disamping mimbar upaca itu , dia yang melakukannya entah apa maksudnya tapi sepertinya dia menyukai apa yang dia lakukan " Dewi menunjuk kearah yang Dewi katakan
Aku memalingkan kepalaku dengan sedikit ragu dan melihatnya berdiri disebelah mimbar upacara . Ya , saat itu yang aku lihat tubuhnyasangat besar dan tinggi . Dan yang paling mengerikan bagiku , saat dia tertawa dan suara tawanya bisa aku dengarkan di telingaku . Aku bisa mendengarnya ? Atau aku hanya salah dengar , tapi aku sangat yakin suara itu berasal dari sosok itu .
" Haaahaa... hahaaa.... ! " Seperti itulah yang aku dengar
Kali ini untuk pertama kalinya aku mengalami hal seperti ini terjadinya " KESURUPAN MASAL " disekolah , dan yang lebih sulit aku terima adalah ....
Saat .... Aku bisa mendengar suara mereka untuk pertama kalinya ! Arghhhh ... Aku tidak ingin mendengar suara suara itu ,kemampuanku bisa melihat mereka saja sudah sangat mengganggu , ditambah satu hal lagi tapi , aku bisa mendengar suara mereka !
Aku pribadi juga pernah ngerasain ada ditengah2 org yg lagi kesurupan masal :( .
Semoga ga bosen ya sama cerita aku , karena aku juga masih proses belajar nulis maaf klo masih bnyak yg kurang . Mohon dukungannya vote dan komen 💗 Bisa up krna lgi ga sekolah hiks .Selamat pagi happy reading !
Putri
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN SEE " THEM "
Horror( Baca sampai habis , jangan berhenti ditengah tengah cerita . Mungkin saja " DIA " nanti akan muncul dibalik jendela kamarmu jika tidak membaca cerita ini sampai habis . ) Seorang gadis yang saat itu baru berinjak usia 12 tahun , mendapati malam se...