PART 5 ( TERUNGKAP )

184 19 6
                                    

Mereka ada dimana mana , kalian harus tau itu ! 👻

-

Setelah jam pelajaran terakhir berakhir , hanya ada Dimas dan bu Rika yang ada dikelas tersebut . Bu Rika yang sibuk sedang mengoreksi hasil tugas murid muridnya dikelas itu .

Sebelumnya Andri sudah mengajak Dimas untuk pulang bersamanya seperti bisa , tapi kali ini tidak Dimas menolak ajakan Andri .

" Dim , berake itah bulian " Ajak Andri kepada Dimas dengan menggunakan bahasa Bakumpai yaitu bahasa yang sering dipakai masyarakat dayak Kalteng . Yang artinya " Dim , ayo kita pulang " .

" Ida , helo beh ikau ada ji yaku urus hanjulu tuh " jawab Dimas jika dalam bahasa Indonesia " Ga , kamu duluan aja aku masih ada urusan sebentar .

Mendengar jawaban Dimas , Andri pun hanya mengiyakan saja dan meninggalkan Dimas pulang .

Dimas memulai langkah kakinya perlahan , perlahan namun pasti . Sebenarnya Dimas tidak yakin dengan apa yang akan dia lakukan kepada bu Rika namun dia tetap meneruskan langkah nya .

***

Kebetulan ada gunting dimeja yang sedang di duduki oleh bu Rika , Dimas mengambil gunting itu dengan perlahan . Bu Rika mengabaikan keberadaan Dimas didekatnya seolah bu Rika tidak menyadari bahwa dia sedang teracam oleh keberadaan Dimas .

Di ambil Dimas gunting itu , dipegangnya dengan tangan sebelah kanannya dan menyembunyikan dibalik tubuhnya . Dimas mulai mendekatkan diri ke bu Rika .

Sekarang Dimas tepat berada disamping bu Rika . Bu Rika kali ini memalingkan pandangannya kepada Dimas . Wajah keriput dan mata penuh kemarahan itu sekarang saling menatap kepada Dimas .

" Apa mau mu ? " Bu Rika mulai berbicara

" Aku mau membalas perlakuan mu '' suara Dimas seperti tidak yakin mengeluarkan kalimat tersebut

Bu Rika sekarang berdiri , sekarang mereka berhadapan . " Membalas kata mu ? "

Dimas hanya diam saat itu dan menatap tajam tajam ke bu Rika . Paakkkk ! Dimas melayangkan satu kali tamparan ke wajah bu Rita , saat itu bu Rita ingin membalas tamparan dari Dimas namun Dimas mampu menghalangi nya .

Langkah Dimas kembali maju ke arah bu Rika , bu Rika perlahan mundur sepertinya sekarang bu Rika sudah merasa mulai terancam .

" Hentikan perlakuan mu yang tidak senonoh kepada kami , terutama kepada ku ! " Suara Dimas meninggi namun bergetar , Dimas mendorong bu Rika hingga terjatuh kepalanya menghantam dinding kelas .

Saat itu suasana sekolah memang sepi , tidak ada yang mengetahui apa yang mereka berdua dikelas itu . Namun , ternyata ada seorang siswa kelas X dia perempuan tidak sengaja lewat didepan kelas itu , tetapi dia hanya diam karena ketakutan melihat kejadian itu , dia hanya berani mengintip dibalik jendela kelas dengan berhati hati .

Sampai dimana perempuan itu melihat Dimas . Ya Dimas saat itu menusuk bagian perut bu Rita dengan gunting dan tangan sebelah kirinya menutup mulut bu Rita . Tidak sekali Dimas menusukkan gunting itu , dua kali .. tiga kali ... mungkin lebih !

" Aaaaaaa ... ! " Tidak sengaja perempuan itu berteriak kerena terkejut melihat Dimas melakukan itu , dia langsung berlari . Dimas memalingkan wajahnya keluar dengan tangan masih menacapkan gunting diperut bu Rita , Dimas mengetahui jika seseorang sedang melihatnya tadi .

Dimas gugup saat itu , dia langsung melepaskan gunting yang ada ditangannya dan berlari pergi meninggalkan sekolah . Beberapa orang yang masih ada disekolah itu melihatnya heran , tidak banyak hanya 3 atau 4 orang jika tidak salah , mereka melirik Dimas dan mungkin bertanya tanya kenapa Dimas berlari begitu terburu buru tidak seperti biasanya .

Saat hari sudah mulai gelap , bu Rika baru ditemukan oleh pejaga sekolah , saat penjaga sekolah pak Sardi ingin mengunci pintu pintu kelas . Pak Sardi kaget saat menemukan tubuh bu Rita bersimbah darah diperutnya dan dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi karena sudah banyak kehabisan darah saat ditemukan .

***

Dimas mengurung dirinya dikamar , Dimas ketakutan , dia tidak menyadari apa yang telah dia lakukan tadi sudah melampaui batas . Karena amarahnya Dimas tidak bisa mengontrol dirinya , Dimas menyesal telah melakukannya namun sudah terlambat . Dimas sudah melakukannya .

Dimas sangat ketakutan memikirkan apa yang sudah dilakukannya saat itu , bagaimana jika ada seseorang yang mengadu , bagaimana jika dia ketahuan dan ditangkap . Dimas pasti akan dihukum , Dimas tidak bisa membayangkan hukuman yang akan didapatnya jika dirinya ketahuan sudah melakukan itu kepada bu Rika .

Dimas tidak bisa berpikir jernih lagi , dia tidak bisa tidur , tubuhnya penuh keringat dan tangannya sangat gemetar , perasaannya sangat tidak tenang sekali . Dimas terlihat sangat frustasi dengan dirinya sendiri .

Dimas berdiri menuju cermin besar di kamarnya , dengan tubuh yang masih gemetar , dia melihat wajahnya dicermin , dia melihat tangannya . Dia berpikir , " Apa yang sudah aku lakukan , kenapa aku seperti ini " Dimas menarik rambutnya kuat kuat dengan kedua tangan nya . " Aaaarghhhh ... ! " Teriak Dimas , beruntung Dimas hanya sendiri tinggal dirumahnya jadi tidak ada yang mendengar teriakannya .

Dan malam itu juga tepat tengah malam , Dimas keluar rumah , dia berlari menuju sekolahnya membawa seutas tali dan Dimas masih memakai seragam SMA yang dia kenakan saat sekolah tadi .

Sesampainya disekolah Dimas dengan tangan yang masih gemetar dia mengikatkan tali yang dibawanya tadi ke lehernya , selanjutnya Dimas memanjat pohon besar yang ada didepan sekolah dan Dimas mengikatkan bagian tali yang lain kesalah satu dahan pohon tersebut , Dimas memastikan ikatannya itu sudah kuat .

Dimas memejamkan matanya , dia sesekali menitikkan air mata , dia sangat menyesali perbuatannya , seharusnya dia hanya perlu lebih menyukai pelajaran bu Rika dan mengikuti pelajaran dengan baik bukan dengan cara seperti tadi . Dimas sangat sangat menyesalinya . Dimas menarik nafas dalam dalam sebelum memutuskan saat itu mengakhiri hidupnya disalah satu dahan pohon besar depan sekolah .

Dalam hitungan satu...dua...ti....gaa ! Dimas melompat dari pohon dan dirinya ditemukan tewas gantung diri pagi harinya oleh orang orang yang ada disekitar sekolah tersebut .

***

Dan akhirnya siswa perempuan yang melihat kejadian bu Rika dan Dimas dikelas menceritakan kepada pihak sekolah kejadian yang dia lihat kemarin dan menjadi saksi .

-

Dewi menceritakan semua itu , itu sebabnya bu Rika dan Dimas sekarang menjadi salah satu dari mereka yaitu "Kambe" sebutan "Hantu" oleh orang orang sini dalam bahasa Bakumpai . Kata Dewi , mungkin alasan sosok bu Rika selalu mengikuti bu Santi saat mengajar dikelas karena dia merasa jika bu Santi sama dengannya , sama mengajar pelajaran matematika dan mempunyai watak seperti bu Rika yang pemarah kepada murid muridnya . Namun bu Santi sebenarnya tidak begitu , walau pun pemarah tapi bu Santi tidak sampai memperlakukan anak muridnya seperti yang bu Rika lakukan selama hidupnya dan mengajar disekolah kami .

Gimana part ini ? Emang ga serem serem banget sih , tapi aku bakal terus coba ok :)
Thnkyou yg udah baca cerita ini ❤ sambil baca kasih voment juga ya hehe . Next part mungkin ga update cepet soalnya sekarang lagi sibuk nyiapin buat ujian praktek , TO dll hiks :(

Putri

I CAN SEE " THEM "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang